Diatmika-Muntra Siap Tarung di Pilkada Badung
Kemarin Diundang ke Sekretariat DPD I Golkar Bali
Paslon Diatmika-Muntra berkeyakinan maju untuk peningkatan kualitas demokrasi di Badung dan demi adanya keseimbangan demokrasi.
DENPASAR, NusaBali
Pasangan Bakal Calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Badung, I Gusti Ngurah Agung Diatmika-I Wayan Muntra (Diatmika-Muntra) memenuhi undangan persembahyangan terkait upacara pecaruan di DPD I Golkar Bali Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar pada Sukra Umanis Ukir, Jumat (24/7) siang. Paket Diatmika-Muntra secara tegas mengatakan kesiapan untuk bertarung di Pilkada Badung, 9 Desember 2020 menghadapi incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (Giriasa) yang akan diusung PDIP.
Dalam acara kemarin Diatmika-Muntra didampingi Ketua DPD I Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry, Plt Ketua DPD II Golkar Badung dan I Wayan Suyasa, Anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Badung, I Wayan Rawan Atmaja.
Agung Diatmika kemarin secara tegas mengatakan kesiapan maju di Pilkada Badung 2020. "Kehadiran saya di acara ini (Golkar Bali) ketemu dengan teman-teman KRBB (Koalisi Rakyat Badung Bangkit). Kalau sudah diputuskan atas restu kawan-kawan di KRBB kita siap. Cuman kita tidak menantang. Tapi adu visi dan misi. Sekali lagi bukan menantang," ujar tokoh non kader asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.
Diatmika menyebutkan Paslon Diatmika-Muntra di Pilkada Badung akan kedepankan adu gagasan dan program. "Kita bangun suasana Badung dalam proses demokrasi nanti secara elegan. Terlebih dalan kondisi pandemi Covid-19. Pemikiran yang semakin banyak kita akan dengarkan. Baik dari saran tokoh yang selama ini memperhatikan Badung maupun masyarakat Badung. Saya anggap ini proses demokrasi, bukan menantang. Karena kalau menantang kesannya mau perang," ujar notaris yang juga Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada Jogjakarta (Kagama) Provinsi Bali ini.
Sementara Muntra secara terpisah mengatakan Paslon Diatmika-Muntra muncul berawal dari pemikiran para tokoh. "Karena para tokoh yang memberikan apresiasi, atas dasar proses demokrasi yang berkualitas dan cantik. Di samping itu potensi pemikiran parpol juga memberikan dampak positif. Ini gagasan para tokoh," ujar Muntra.
Politisi asal Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini mengatakan politik itu dimaknai sebagai pengabdian. "Jangan politik dipandang semata-mata hanya sebuah kepentingan. Namun maknai untuk kepentingan masyarakat Badung yang lebih baik," kata Ketua Ikatan Notaris Indonesia Provinsi Bali ini.
Muntra mengatakan Paslon Diatmika-Muntra berkeyakinan maju untuk peningkatan kualitas demokrasi di Badung. Adanya keseimbangan demokrasi. "Kami Paket Diatmika dan Muntra berkeyakinan untuk meningkatkan kualitas demokrasi Pilkada di Badung. Kami siap meneruskan aspirasi masyarakat. Mandat partai juga. Jadi ini masyarakat dan tokoh ingin ada perubahan," tegas Ketua Bidang Bakumham DPD I Golkar Bali ini.
Mantan Ketua DPD II Golkar Badung ini menegaskan untuk mengusung kandidat paslon tentu berproses di KRBB. "Kami berdua siap. Parpol akan menentukan prosesnya. Mekanisme harus dilalui. Apalagi Golkar sangat menjunjung tinggi proses organisasi," tegasnya.
Sementara Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan paket Diatmika-Muntra akan berproses di partai. "KRBB sebagai parpol akan menindaklanjuti dengan mekanisme yang ada di masing-masing partai anggota KRBB," ujar Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Diatmika-Muntra sendiri muncul dari gagasan 3 tokoh sentral yang mantan Bupati di Badung. Mereka adalah I Gusti Bagus Alit Putra (Bupati Badung 1990-2000), I Wayan Subawa (penjabat Bupati Badung 2005) dan Anak Agung Gde Agung (Bupati Badung 2005-2015). Diatmika-Muntra diusung KRBB dengan kekuatan anggota Partai Golkar (17,5%) Partai Gerindra (5%) dan Partai NasDem (2,5%).
Sementara pertemuan lintas parpol yang sepakati usung pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra digelar, Senin (20/7) malam di kediaman mantan Sekda Kabupaten Badung dan Penjabat Bupati Badung 2005 yang juga tokoh Golkar, I Wayan Subawa, di Jalan Jaya Giri Niti Mandala Denpasar. Pertemuan itu dihadiri langsung Bupati Badung 2005-2015 Anak Agung Gde Agung, Plt Ketua DPD I Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua DPC Gerindra Badung I Wayan Disel Astawa, Ketua DPD NasDem Badung I Putu Gede Suyanta, fungsionaris DPD I Golkar Bali AA Bagus Tri Arka Candra---adik kandung dari anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra, dan Wayan Subawa selaku tuan rumah.
Pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra diskenariokan tarung head to head melawan Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa, paket incumbent yang hampir pasti akan diusung kembali PDIP sebagai Cabup-Cawabup Badung. Nyoman Giri Prasta adalah politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung dan masih menjabat Bupati Badung 2016-2021.
Sedangkan Ketut Suiasa adalah politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini fungsionaris DPD PDIP Bali dan masih menjabat Wakil Bupati Badung 2016-2021. *nat
Pasangan Bakal Calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Badung, I Gusti Ngurah Agung Diatmika-I Wayan Muntra (Diatmika-Muntra) memenuhi undangan persembahyangan terkait upacara pecaruan di DPD I Golkar Bali Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar pada Sukra Umanis Ukir, Jumat (24/7) siang. Paket Diatmika-Muntra secara tegas mengatakan kesiapan untuk bertarung di Pilkada Badung, 9 Desember 2020 menghadapi incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (Giriasa) yang akan diusung PDIP.
Dalam acara kemarin Diatmika-Muntra didampingi Ketua DPD I Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry, Plt Ketua DPD II Golkar Badung dan I Wayan Suyasa, Anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Badung, I Wayan Rawan Atmaja.
Agung Diatmika kemarin secara tegas mengatakan kesiapan maju di Pilkada Badung 2020. "Kehadiran saya di acara ini (Golkar Bali) ketemu dengan teman-teman KRBB (Koalisi Rakyat Badung Bangkit). Kalau sudah diputuskan atas restu kawan-kawan di KRBB kita siap. Cuman kita tidak menantang. Tapi adu visi dan misi. Sekali lagi bukan menantang," ujar tokoh non kader asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.
Diatmika menyebutkan Paslon Diatmika-Muntra di Pilkada Badung akan kedepankan adu gagasan dan program. "Kita bangun suasana Badung dalam proses demokrasi nanti secara elegan. Terlebih dalan kondisi pandemi Covid-19. Pemikiran yang semakin banyak kita akan dengarkan. Baik dari saran tokoh yang selama ini memperhatikan Badung maupun masyarakat Badung. Saya anggap ini proses demokrasi, bukan menantang. Karena kalau menantang kesannya mau perang," ujar notaris yang juga Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada Jogjakarta (Kagama) Provinsi Bali ini.
Sementara Muntra secara terpisah mengatakan Paslon Diatmika-Muntra muncul berawal dari pemikiran para tokoh. "Karena para tokoh yang memberikan apresiasi, atas dasar proses demokrasi yang berkualitas dan cantik. Di samping itu potensi pemikiran parpol juga memberikan dampak positif. Ini gagasan para tokoh," ujar Muntra.
Politisi asal Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini mengatakan politik itu dimaknai sebagai pengabdian. "Jangan politik dipandang semata-mata hanya sebuah kepentingan. Namun maknai untuk kepentingan masyarakat Badung yang lebih baik," kata Ketua Ikatan Notaris Indonesia Provinsi Bali ini.
Muntra mengatakan Paslon Diatmika-Muntra berkeyakinan maju untuk peningkatan kualitas demokrasi di Badung. Adanya keseimbangan demokrasi. "Kami Paket Diatmika dan Muntra berkeyakinan untuk meningkatkan kualitas demokrasi Pilkada di Badung. Kami siap meneruskan aspirasi masyarakat. Mandat partai juga. Jadi ini masyarakat dan tokoh ingin ada perubahan," tegas Ketua Bidang Bakumham DPD I Golkar Bali ini.
Mantan Ketua DPD II Golkar Badung ini menegaskan untuk mengusung kandidat paslon tentu berproses di KRBB. "Kami berdua siap. Parpol akan menentukan prosesnya. Mekanisme harus dilalui. Apalagi Golkar sangat menjunjung tinggi proses organisasi," tegasnya.
Sementara Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan paket Diatmika-Muntra akan berproses di partai. "KRBB sebagai parpol akan menindaklanjuti dengan mekanisme yang ada di masing-masing partai anggota KRBB," ujar Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Diatmika-Muntra sendiri muncul dari gagasan 3 tokoh sentral yang mantan Bupati di Badung. Mereka adalah I Gusti Bagus Alit Putra (Bupati Badung 1990-2000), I Wayan Subawa (penjabat Bupati Badung 2005) dan Anak Agung Gde Agung (Bupati Badung 2005-2015). Diatmika-Muntra diusung KRBB dengan kekuatan anggota Partai Golkar (17,5%) Partai Gerindra (5%) dan Partai NasDem (2,5%).
Sementara pertemuan lintas parpol yang sepakati usung pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra digelar, Senin (20/7) malam di kediaman mantan Sekda Kabupaten Badung dan Penjabat Bupati Badung 2005 yang juga tokoh Golkar, I Wayan Subawa, di Jalan Jaya Giri Niti Mandala Denpasar. Pertemuan itu dihadiri langsung Bupati Badung 2005-2015 Anak Agung Gde Agung, Plt Ketua DPD I Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua DPC Gerindra Badung I Wayan Disel Astawa, Ketua DPD NasDem Badung I Putu Gede Suyanta, fungsionaris DPD I Golkar Bali AA Bagus Tri Arka Candra---adik kandung dari anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra, dan Wayan Subawa selaku tuan rumah.
Pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra diskenariokan tarung head to head melawan Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa, paket incumbent yang hampir pasti akan diusung kembali PDIP sebagai Cabup-Cawabup Badung. Nyoman Giri Prasta adalah politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung dan masih menjabat Bupati Badung 2016-2021.
Sedangkan Ketut Suiasa adalah politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini fungsionaris DPD PDIP Bali dan masih menjabat Wakil Bupati Badung 2016-2021. *nat
1
Komentar