Denpasar Juara Kejurda Dansa
DENPASAR, NusaBali
Pengkot IODI Denpasar keluar sebagai juara umum Kejuarda Dansa Olahraga via video, dengan raihan 11 emas, 7 perak dan 5 perunggu.
Demikian pengumuman resmi Pengprov IODI Bali pada Jumat (24/7), yag melewati proses panjang sejak pengiriman video terakhir pada Rabu (15/7).
Lalu posisi kedua ditempati Badung dengan 5 emas, 8 perak dan 2 perunggu. Ketiga Buleleng dengan 5 emas, 4 perak dan 6 perunggu. Lalu disusul Karangasem dengan 5 emas, 5 perak dan 2 perunggu. Selanjutnya Gianyar 1 emas, 5 perak dan 5 perunggu. Bangli 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Kemudian klub dansa R&B, dengan meraih 2 emas, dan 2 perunggu. Sedangkan posisi terakhir Jembrana dengan 2 perunggu. Kejurda IODI Bali itu total mempertandingkan 12, yakni KU-12, KU-16, dan KU 16 tahun keatas.
Sementara kategori yang dipertandingkan yakni Solo Latin, ChaCha, Jive, Rumba, Samba, Paso Doble, Solo Standard Waltz, Tanqo, Quikstep, Sloforxstrot, Vianis Waltz, Lindedanceport ChaCha, dan Lindancesport Jive. Para juara di kategorinya ini berpeluan mewakili Bali di Kejurnas pada Agustus.
"Usai Kejurda kita bersiap mengirim atlet ke event Kejurnas, pada Minggu akhir Juli ini. Makanya kita selektif akan mengutus wakil Bali nantinya. Maksimal mengirimkan 16 atlet saja sesuai kuota yang diberikan pihak PP IODI," terang Ni Made Suparmi.
Kejurnas nanti, kata wanita yang juga Sekjen PP IODI Pusat menegaskan, semifinal pada 9 Agustus dan finalnya digeber pada 17 Agustus 2020. Kejurda dan Kejurnas sama-sama mempertandingkan 12 kategori. Sehingga yang juara kemungkinan besar diplot mewakili Bali lagi di ajang Kejurnas.
"Kalau masih tetap memakai video saat turun di Kejurda. Sebab, Kejurnas tetap melalui video juga. Nanti penilaiannya lewat video dan rapat penentuan melalui virtual oleh dewan juri," papar Suparmi.
Jadi, mekanisme hampir sama saat di Kejurda. Yang jelas bagi wanita yang juga eks manajer Atlet Vovinam Indonesia itu mengucapkan terimakasih kepada 15 juri yang sukses menjalankan tugasnya dengan baik di ajang Kejurda.
Sedangkan soal peluang di Kejurnas, Suparmi mengakui potensi Bali ada dikategori standard. Kategori standar itu dinilai memiliki kans tinggi atletnya dalam mewujudkan medali. Namun pihaknya tetao menyerahkan sepenuhnya kepada dewan juri nantinya di ajang Kejurnas. "Keinginan atlet untuk tetap berprestasi masih sangat tinggi. Artinya, proses latihan masih terus berlanjut," papar Suparmi.*dek
Lalu posisi kedua ditempati Badung dengan 5 emas, 8 perak dan 2 perunggu. Ketiga Buleleng dengan 5 emas, 4 perak dan 6 perunggu. Lalu disusul Karangasem dengan 5 emas, 5 perak dan 2 perunggu. Selanjutnya Gianyar 1 emas, 5 perak dan 5 perunggu. Bangli 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Kemudian klub dansa R&B, dengan meraih 2 emas, dan 2 perunggu. Sedangkan posisi terakhir Jembrana dengan 2 perunggu. Kejurda IODI Bali itu total mempertandingkan 12, yakni KU-12, KU-16, dan KU 16 tahun keatas.
Sementara kategori yang dipertandingkan yakni Solo Latin, ChaCha, Jive, Rumba, Samba, Paso Doble, Solo Standard Waltz, Tanqo, Quikstep, Sloforxstrot, Vianis Waltz, Lindedanceport ChaCha, dan Lindancesport Jive. Para juara di kategorinya ini berpeluan mewakili Bali di Kejurnas pada Agustus.
"Usai Kejurda kita bersiap mengirim atlet ke event Kejurnas, pada Minggu akhir Juli ini. Makanya kita selektif akan mengutus wakil Bali nantinya. Maksimal mengirimkan 16 atlet saja sesuai kuota yang diberikan pihak PP IODI," terang Ni Made Suparmi.
Kejurnas nanti, kata wanita yang juga Sekjen PP IODI Pusat menegaskan, semifinal pada 9 Agustus dan finalnya digeber pada 17 Agustus 2020. Kejurda dan Kejurnas sama-sama mempertandingkan 12 kategori. Sehingga yang juara kemungkinan besar diplot mewakili Bali lagi di ajang Kejurnas.
"Kalau masih tetap memakai video saat turun di Kejurda. Sebab, Kejurnas tetap melalui video juga. Nanti penilaiannya lewat video dan rapat penentuan melalui virtual oleh dewan juri," papar Suparmi.
Jadi, mekanisme hampir sama saat di Kejurda. Yang jelas bagi wanita yang juga eks manajer Atlet Vovinam Indonesia itu mengucapkan terimakasih kepada 15 juri yang sukses menjalankan tugasnya dengan baik di ajang Kejurda.
Sedangkan soal peluang di Kejurnas, Suparmi mengakui potensi Bali ada dikategori standard. Kategori standar itu dinilai memiliki kans tinggi atletnya dalam mewujudkan medali. Namun pihaknya tetao menyerahkan sepenuhnya kepada dewan juri nantinya di ajang Kejurnas. "Keinginan atlet untuk tetap berprestasi masih sangat tinggi. Artinya, proses latihan masih terus berlanjut," papar Suparmi.*dek
Komentar