Gde Agung Dukung Diatmika, AWK Menangkan Giri Prasta
Dua Anggota DPD RI Dapil Bali Ikut ‘Bertarung’ di Pilkada Badung 2020
DENPASAR, NusaBali
Dua anggota DPD RI Dapil Bali, AA Gde Agung dan Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, ikut ‘bertarung’ di Pilkada Badung 2020.
AA Gde Agung dukung pasangan I Gusti Ngurah Agung Diatmika-I Wayan Muntra (diusung Golkar bersama mitra k,oalisinya), sementara Arya Wedakarna dukung paket incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (yang bakal diusung PDIP).
AA Gde Agung, Senator asal Puri Ageng Mengwi, Desa/Kecamatan Mengwi yang mantan Bupati Badung dua periode (2005-2010, 2010-2015), ikut membidani kelahiran pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra. Gde Agung bidani kelahiran paket calon yang diusung parpol koalisi yang dimotori Golkar-Gerindra-NasDem untuk Pilkada Badung 2020 itu bersama mantan Bupati Badung lainnya, I Gusti Bagus Alit Putra, dan mantan Sekda Kabupaten Badung I Wayan Subawa.
Sebaliknya, AWK menyatakan mendukung paket incumbent Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (yang masih menjabat Bupati-Wakil Bupati Badung 2016-2021), dalam keterangan persnya di Gedung Trisakti Taman Proklamasi, Jalan Tantular Niti Mandala Denpasar, Minggu (26/7) siang. Arya Wedakarna (AWK) mengatakan akan all out menangkan Giri-Asa (Giri Prasta-Suiasa).
AWK mengaku tak masalah kalau harus turun berhadapan dengan Gde Agung di Pilkada Badung, 9 Desember 2020, melalui kompetisi yang sehat dan bermartabat. Menurut AWK, dirinya mendukung Giri-Asa karena kesamaan ideologi, yakni perjuangan kaum Marhaen. Selain itu, harus ada komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dan pusat untuk memperjuangkan program pusat supaya sampai ke daerah.
"Kalau komunikasi tidak nyambung, tidak satu jalur, akan susah Bali memperjuangkan program ke pusat. Kalau kepemimpinan di Badung beralih ke lain warna, akan susah memperjuangkan program pusat ke daerah, di mana saat ini banyak program yang bisa didapat Bali. Jadi, gerbong AWK pasti memenangkan pasangan Giri Prasta-Suiasa di Pilkada Badung 2020. Saya harap PDIP mempertahankan pasangan ini," jelas AWK.
AWK mencontohkan sebelum Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster menjadi Gubernur Bali, komunikasi daerah dengan pusat agak susah karena beda warna partai. "Kan repot kita. Saya yang duduk di DPD RI tahu persis ini. Anggaran yang disusun di pusat itu masuk ke meja DPD RI. Jalur politiknya harus sama dulu. Giri Prasta adalah Marhaenis, sangat sejalan dengan AWK yang berada pada garis perjuangan Soekarno," tegas Ketua DPD PNIM Bali ini.
Selain ada kesamaan ideologi, alasan lainnya kenapa AWK dukukung Giri-Asa, karena sosok Giri Prasta berani melaksanakan gerakan kebudayaan Bali dalam memimpin Badung. Disebutkan, Bupati Giri Prasta berani melaksanakan Tawur Agung Kasanga di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung saat Nyepi Tahun Baru Saka 1942 lalu. Saat itu, Giri Prasta berani melaksanakan konsep upacara yang dipuput Sarwa Sadaka (sulinggih dari seluruh golongan).
"Bupati Giri Prasta ini berani menjaga kebudayaan Bali dan membela rakyat kecil," tegas kakak dari Ketua Komisi III DPRD Bali dari Fraksi PDIP Dapil Jembrana, I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi ini.
AWK pun menegaskan dirinya siap masuk dalam Tim Pemenangan Giri-Asa, meski tidak seperti Gde Agung yang rencananya akan menjadi Ketua Tim Pemenangan Agung Diatmika-Wayan Muntra. "Kalau rekan saya AA Gde Agung rencananya jadi Ketua Tim Paket Agung Diatmika-Muntra, saya siap turun masuk tim pemenangan Giri Prasta-Suiasa walaupun tidak jadi ketua. Saya akan all out menangkan Giri Prasta-Suiasa," katanya.
Menurut AWK, dirinya memiliki pendukung militan di seluruh Bali, termasuk di Badung. Pendukung tersebut semua murni memilih dirinya saat Pileg 2019 tanpa embel-embel bansos/hibah atau kekuatan parpol. "Walaupun saya tahu saat Pileg 2019 kemarin saya tidak didukung kawan-kawan PDIP di Badung, tetapi suara AWK hampir berimbang dengan pesaing di Badung. Itu artinya Pak Giri Prasta sudah harus tahu mana kawan yang memang benar punya komitmen," sindirnya. *nat
Komentar