Polres Badung Bagikan Sembako untuk Disabilitas

Kegiatan bertema ‘32 Tahun Mengabdi untuk Indonesia Peduli Covid-19’, ini diikuti oleh seluruh Polres/Polresta dan Polsek jajaran di seluruh Indonesia secara virtual. Ketua Akabri 88A/W84 yang juga Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dalam sambutannya meminta para Kapolres untuk bersinergi memikirkan masyarakat pada situasi yang sulit menghadapi pandemi Covid-19. Salah satu tugas pokok kepolisian adalah sebagai pelindung dan pelayan masyarakat. Sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat, alumni Akabri 88 membagikan sembako kepada warga yang disebar melalui Polres/Polresta dan jajarannya.

“Sembako yang dibagikan ini dari alumni Akabri lulusan 88. Kita bersinergi dengan tiga angkatan. Saya sampaikan kepada jajaran supaya sinergi kita kepada TNI harus dijaga agar tetap berjalan dengan baik untuk pengabdian kepada bangsa, negara, dan masyarakat,” tutur jenderal bintang dua di pundak yang juga merupakan salah satu lulusan Akabri 1988.

Dalam kegiatan Gerakan Bakti Sosial Akabri 88A/W84 yang digelar kemarin, Polres Badung membagikan 100 paket sembako. Penerima seratusan paket sembako itu 46 orang di antaranya merupakan anggota National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Kabupaten Badung yang menyandang tuna daksa. Sisanya merupakan masyarakat yang kekurangan akibat terdampak pandemi Covid-19.

“Mereka tidak bisa melaksanakan aktivitas. Di antara disabilitas ini ada yang merupakan atlet paralimpik. Karena Covid-19 ini akhirnya mereka tidak mendapatkan uang saku atau honor. Sementara yang bekerja sebagai pedagang juga terdampak. Mereka tak bisa lagi berjualan,” kata Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi di sela kegiatan pembagian sembako yang digelar di wantilan Pura Petitenget, Seminyak, Kecamatan Kuta Utara, Badung.

AKBP Roby mengemukakan kegiatan pembagian sembako sebenarnya sudah rutin dilakukan oleh Polres Badung sejak dia menjadi Kapolres pada Desember 2019 lalu. Kegiatan sosial yang digelar sekali setiap bulan itu disebut kegiatan tali kasih. Kegiatan itu menyasar masyarakat yang memerlukan bantuan khususnya para disabilitas. “Program tali kasih itu kami gelar sebagai bentuk perhatian. Bapak Kapolda selalu bilang kita harus menjadi berkat untuk orang lain,” ujar AKBP Roby.

AKBP Roby mengaku kegiatan peduli kasih itu dijalankan tidak ada dalam anggaran dinas. Anggaran yang digunakan bersumber dari gaji para anggota yang disisipkan. Tapi tidak ada potongan gaji. Dana sisipan itu adalah seikhlas anggota. “Saya selaku Kapolres Badung percaya bahwa dari gaji yang kami terima ada hak orang tidak mampu di dalamnya. Saya mengajak teman-teman untuk menyisihkan gaji seikhlasnya,” tutur AKBP Roby. *pol