I Nyoman Sutedja Mukarsa, Menjunjung Tri Kaya Parisudha dan Tri Hita Karana
KETEGASAN seorang I Nyoman Sutedja Mukarsa tak bisa dilepaskan dari prinsip yang dijunjung tinggi selama ini. Apa itu? Ya, meskipun banyak menghabiskan hidupnya di luar Bali, namun Nyoman Sutedja tak melupakan Hindu dan Balinya.
Sosok yang sedari kecil ditempa kedisiplinan ini mengaku membawa prinsip Tri Kaya Parisudha dan Tri Hita Karana dalam kehidupannya. Tri Kaya Parisudha diimplementasikannya dengan berkata, berpikir dan berbuat yang baik serta penuh kejujuran. Sedangkan Tri Hita Karana adalah prinsip menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungannya dan manusia dengan Tuhan YME, demi kebahagiaan kehidupan manusia di bumi dan alam semesta.
Itu adalah prinsip yang mengantar jejak perjalanan panjang dan penuh kesuksesan seorang Nyoman Sutedja. Apa yang diraih mulai dari seorang juara judo di tingkat Bali hingga pernah memimpin seribuan karyawan sangat membanggakan. Pencapaian-pencapaian yang diperoleh lewat perjuangan dan jalan berliku itu pun diharapkan bisa menginspirasi generasi muda untuk tidak berleha-leha jika ingin mengejar prestasi dan kesuksesan.
“Pesan saya untuk generasi muda, tetaplah menjaga nilai-nilai bijak leluhur, bekerja keras, jujur, bertanggungjawab dan inovatif dengan mengikuti perkembangan zaman agar tidak terhempas di era globalisasi,” nasehat sosok yang melanglang dunia sejak tahun 1970an di usia yang masih belia tersebut.
Belajar dan terus belajar juga ditekankan oleh Nyoman Sutedja. Bukan untuk milenial semata, melainkan bagi semua orang. “Tetap belajar sampai akhir hayat. Continuous learning until the end of life,” tegas Nyoman Sutedja.Tak aneh jika saat ini Nyoman Sutedja Mukarsa pun bersemangat saat ini sedang menyelesaikan jenjang pendidikan S3 di IHDN Denpasar.*mao
Komentar