Wabup Kasta Bantu Balita Bernasib Malang
SEMARAPURA, NusaBali
Penderitaan karena sakit menimpa Ni Kadek Ayu Padmini Suari, balita berusia 1,5 tahun.
Balita dari Banjar Ayung, Kelurahan Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung, Klungkung ini, mengalami jantung bocor sejak lahir. Bayi Padmini juga kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Karena sang ayah, Made Alit Guna Artana kini masih dirawat di RSJ Provinsi Bali di Bangli. Dia mengidap ganguan jiwa sejak lima tahun lalu, dan kambuh sekitar tiga bulan lalu. Sedangkan ibunya, Ni Putu Eka Sudiarningsih, sudah pulang ke rumah bajangnya di Banjar Jero Agung, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung. Saat itu, Padmini baru berusia tujuh bulan. Ibunya membawa anaknya yang pertama, Ni Luh Gede Arika Putri,5, saat ini sudah masuk Taman Kanak-kanak. Selama ini, bayi Padmini dirawat dan dibesarkan oleh neneknya, Ni Kadek Sri Asih,60. "Cucu saya itu sudah mengidap sakit jantung bocor sejak baru lahir," ujar sang nenek, Selasa (28/7).
Bahkan untuk merawat cucunya itu, Sri Asih rela meninggalkan pekerjaannya membuat banten pada sebuah griya di Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung. "Saya fokus merawat cucu bersama anak perempuan saya (Ni Ketut Astiti Utami) yang saat ini berhenti bekerja di bidang pariwisata akibat pandemi Covid-19," ujar Sri Asih.
Selain jantung bocor, bayi Padmini juga punya riwayat penyakit penyempitan pernapasan. Untuk menjaga kondisi kesehatan bayi agar tetap stabil, secara rutin dikontrol ke RSUP Sanglah, Denpasar, 2-3 kali dalam sebulan. "Tergantung pemanggilan dari dokter," imbuh Sri Asih.
Lebih lanjut, Sri Asih menceritakan nasib pilu yang dialami cucunya tersebut, Padmini, merupakan anak bungsu dari dua bersaudara dari pasangan suami istri, Made Alit Guna Artana - Ni Putu Eka Sudiarningsih. Mereka termasuk KK miskin. Namun ayahnya, Made Alit Guna Artana, mengalami sakit ganguan jiwa sejak lima tahun dan sering bolak-balik masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Bangli. Saat ini, Artana masih menjalani perawatan di RSJ Bangli sejak kumat sekitar tiga bulan lalu. "Kalau sakitnya kambuh, dia (ayah bayi,Red) sering ngamuk," katanya.
Sedangkan ibunya Padmini sudah pulang ke rumah bajang di Banjar Jro Agung, Desa Gelgel, sejak Padmini berumur tujuh bulan. Alasannya pulang karena takut melihat suaminya mengamuk ketika gangguan jiwanya kambuh. "Awalnya bilang melali saja bersama anak pertamanya. Tapi tidak kunjung kembali ke sini (rumah suami)," katanya. Status Eka Sudiarningsih, saat ini masih sah suami-istri.
Sebagai bentuk kepedulian, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta yang juga Ketua PMI Klungkung, menyerahkan bantuan sembako kepada Padmini, di rumahnya Banjar Ayung, Kelurahan Semarapura Kelod, Selasa (28/7). Bantuan tersebut diserahkan setelah sebelumnya Wabup Kasta mendapatkan informasi terkait kondisi yang dialami oleh salah seorang warganya masih berusia satu setengah bulan itu. "Saya sangat perihatin setelah melihat keadaan yang dialami Ni Kadek Ayu Padmini Suari sejak baru lahir," ujar Wabup Kasta didampingi beberapa staf PMI Klungkung usai menyerahkan bantuan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Wabup Kasta menugaskan dinas terkait agar segera menindaklanjuti langkah-langkah penanganan ke depan. Baik berupa bantuan sosial maupun penanganan kesehatan bayi ini secara rutin. "Upaya ini dilakukan agar Padmini segera bisa pulih dari sakit," harap Wabup Kasta.
Usai menyerahkan bantuan tersebut Wabup Kasta juga mengatakan sangat berterima kasih kepada PMI karena sudah bersama membantu masyarakat Klungkung dalam menangani permasalahan baik dibidang sosial maupun dibidang kesehatan. ”PMI dan Pemerintah harus terus saling bekerjasama dan berkomunikasi yang baik untuk menangani permasalahah masyarakat, seperti contohnya yang saat ini dialami oleh Padmini. Semoga dengan bantuan ini bisa lebih bermanfaat," harap Wabup Kasta. *wan
1
Komentar