Satu Pasien ODGJ di RSJ Positif Corona
8 Tenaga Kesehatan Terpapar, Sejumlah Pelayanan di RSUD Sanjiwani Ditutup
Pasien ODGJ asal Tejakula awalnya diantar keluarga ke RSJ di Bangli karena mengalami halusinasi negatif yang ancam keselamatan jiwanya
BANGLI, NusaBali
Seorang pasien di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) asal kawsasan Kecamatan Tejakula, Buleleng ini diputuskan untuk dirawat tersendiri dalam ruang isolasi RSJ.
Direktur RSJ Provinsi Bali, dr Dewa Gede Basudewa, mengatakan pasien ODGJ ini awalnya diantar keluarga dari Buleleng ke RSJ, 25 Juli 2020. Karena menunjukkan gejala klinis menyerupai Covid-19, pasien ODGJ ini kemudian diuji swab. Berdasarkan hasil uji swab, yang baru keluar 27 Juli 2020, pasien ODGJ berusia 35 tahun ini positif Covid-19.
Atas kondisi tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan beberapa rumah sakit untuk dapat merunjuk pasien ODGJ yang terkonfirmasi positif Corona ini. "Kami sudah koordinasikan hal ini, termasuk ke RSUP Sanglah, Denpasar,” ujar Basudewa di Bangli, Rabu (29/7).
Hingga kemarin, pasien bersangkutan masih di RSJ Bangli. Yang bersangkutan dirawat di ruangan khusus yang terpisah dari pasien lainnya. Tim medis memantau perkembangannya melalui CCTV. Kondisi pasien ODGJ yang terpapar virus Corona ini sudah mulai stabil.
Menurut Basudewa, menyusul adanya pasien yang terpapar Corona ini, pihak RSJ langsung melakukan tindakan tracing. Petugas kesehatan yang sempat kontak langsung dengan pasien tersebut juga sudah diuji swab, syukur hasilnya negatif.
Basudewa menyebutkan, sejak beberapa bulan tekahir, pihaknya melakukan chec up bagi pegawai untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di RSJ. Sejauh ini telah dilakukan rapid test secara bertahap bagi 300 pegawai hingga pasien di RSJ. Dari hasil screening yang dilakukan, kata Basudewa, terdapat dua petugas bagian perawatan di RSJ yang positif Covid-19. Atas temuan 2 kasus Covid-19 tersebut, ditindaklanjuti dengan uji swab bagi yang sempat kontak erat dengan mereka. Uji swab lakukan dua kali. Untuk swab pertama, diikuti 58 orang, dengan hasil negatif semuanya. “Untuk swab tahap dua diikuti 55 orang, yang dilaksanakan hari ini (kemarin),” katanya.
Sementara, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, menyatakan pasien ODGJ asal kawasan Tejakula ini diantar keluarganya ke RSJ Bangli karena sebelumnya mengalami halusinasi negatif yang mengancam keselamatan jiwanya. Menurut Suyasa, sesuai Protap, pasien yang baru masuk ke RSJ wajib di-swab. Ternyata, hasilnya positif Covid-19.
Suyasa menyebutkan, saat ini pasien ODGJ yang positif Corona tersebut sudah ditangani GTPP Covid-19 Provinsi Bali. Sebelumnya, penanganan pasien ODGJ yang terkonfirmasi positif Corona ini sempat memicu diskusi antara GTPP Covid-19 Provinsi Bali dan GTPP Covid-19 Kabupaten. Pasalnya, sejauh ini ruang isolasi khusus untuk pasien ODGJ belum tersedia di RSUP Sanglah maupun dk RS Pratama di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng.
“Kemarin (Selasa) kami memang sempat berkoordinasi dengan GTPP Covid-19 Provinsi Bali soal penanganannya, karena ruang isolasi pasien ODGJ harus khusus. Yang dikhawatirkan bukan Coivd-19 saja, tetapi juga kejiwaannya. Namun, sudah clear ini ditangani provinsi dengan disiapkan ruang isolasi khusus di RSJ,” papar Suyasa yang juga Sekda Kabuoaten Buleleng dalam keterangan persnya di Singaraja, Rabu kemarin.
Sedangkan, Direktur RSJ, dr Dewa Gede Basudewa, mengatakan di tengah fasilitas yang ada, pihaknya berupaya optimal untuk penanganan pasien ODGJ positif Covid-19 ini. Untuk penanganan pasien Covid-19, pihaknya merancang ruangan khusus.
"Kami rencananya menyiapkan dua ruang yang masing-masing bisa menampung 4 pasien (terpapar Corona, Red). Kami berencana memanfaatkan Ruang Krisna di RSJ untuk penanganan pasien Covid-19. Sedangkan untuk fasilitas dan pendukung lainnya, sudah kami usulkan ke provinsi," papar Basudewa.
Sementara itu, sejumlah unit pelayanan di RSUD Sanjiwani Gianyar ditutup sementara selama 3 hari, sejak Rabu kemarin. Penutupan ini dilakukan menyusul adanya 8 tenaga kesehatan di RSUD Sanjiwani yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sejumlah unit pelayanan di RSUD Sanjiwani telah dipasangi setiker pengumuman ‘ditutup sementara’, seperti Poli Rawat Jalan. Pengumuman yang terpasang berbunyi ‘Sehubungan dengan pelaksanaan disinfektan dan sterilisasi UV, seluruh ruangan Gedung Poliklinik dan Pendaftaran selama 3 hari, maka pelayanan Poli Rawat Jalan sementara tutup. Untuk pasien yang memerlukan pelayanan amergency, akan dilayani di IGD. Poli buka kembali 1 Agustus 2020’.
Sayangnya, Dirut RSUD Sanjiwani, dr Ida Komang Upeksa, belum berhasil dikonfirmnasi terkait ditutupnya sejumlah unit pelayanan ini. Sedangkan Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra, mengatakan pihaknya tengah melakukan kajian terkait pelayanan di RSUD Sanjiwani, termasuk menyikapi sejumlah tenaga kesehatan yang positif Covid 19.
"Saya kaji dulu dan minta masukan ke Dirut RSUD Sanjiwani. Itu kita bahas lagi, bagian mana saja yang akan kita tutup lagi," jelas Bupati yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (29/7).
Informasi yang dihimpun NusaBali, dari 8 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Sanjiwani, 7 orang di antaranya bertugas pada bagian admission. Mereka masing-masing perempuan berinisial KAIW, 30, asal Kelurahan Gianyar (Kecamatan Gianyar), perempuan berinisial LPDP, 30, asal Kelurahan Bitera (Kecamatan Gianyar), perempouan berinisial NKK, 47, asal Kelurahan Beng (Kecamatan Gianyar), perempuan berinisial DPM, 50, asal Kelurahan Gianyar (Kecamatan Gianyar), laki-laki berinisial IKA, 34, asal Desa Saba (Kecamatan Blahbatuh), perempuan berinisial DAKD, 28, asal Kelurahan Bitera (Kecamatan Gianyar), dan laki-laki berinisial IWI, 32, asal Desa Singakerta (Kecamatan Ubud).
Sementara satu tenaga kesehatan RSUD Sanjiwani lainnya yang terpapar Corona adalah laki-laki berinisial DS, 41, asal Desa Blega (Kecamatan Blahbatuh). DS merupakan seorang petugas bagian radiologi RSUD Sanjiwani yang sering kontak dengan pasien. *esa,k23,nvi
Direktur RSJ Provinsi Bali, dr Dewa Gede Basudewa, mengatakan pasien ODGJ ini awalnya diantar keluarga dari Buleleng ke RSJ, 25 Juli 2020. Karena menunjukkan gejala klinis menyerupai Covid-19, pasien ODGJ ini kemudian diuji swab. Berdasarkan hasil uji swab, yang baru keluar 27 Juli 2020, pasien ODGJ berusia 35 tahun ini positif Covid-19.
Atas kondisi tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan beberapa rumah sakit untuk dapat merunjuk pasien ODGJ yang terkonfirmasi positif Corona ini. "Kami sudah koordinasikan hal ini, termasuk ke RSUP Sanglah, Denpasar,” ujar Basudewa di Bangli, Rabu (29/7).
Hingga kemarin, pasien bersangkutan masih di RSJ Bangli. Yang bersangkutan dirawat di ruangan khusus yang terpisah dari pasien lainnya. Tim medis memantau perkembangannya melalui CCTV. Kondisi pasien ODGJ yang terpapar virus Corona ini sudah mulai stabil.
Menurut Basudewa, menyusul adanya pasien yang terpapar Corona ini, pihak RSJ langsung melakukan tindakan tracing. Petugas kesehatan yang sempat kontak langsung dengan pasien tersebut juga sudah diuji swab, syukur hasilnya negatif.
Basudewa menyebutkan, sejak beberapa bulan tekahir, pihaknya melakukan chec up bagi pegawai untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di RSJ. Sejauh ini telah dilakukan rapid test secara bertahap bagi 300 pegawai hingga pasien di RSJ. Dari hasil screening yang dilakukan, kata Basudewa, terdapat dua petugas bagian perawatan di RSJ yang positif Covid-19. Atas temuan 2 kasus Covid-19 tersebut, ditindaklanjuti dengan uji swab bagi yang sempat kontak erat dengan mereka. Uji swab lakukan dua kali. Untuk swab pertama, diikuti 58 orang, dengan hasil negatif semuanya. “Untuk swab tahap dua diikuti 55 orang, yang dilaksanakan hari ini (kemarin),” katanya.
Sementara, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, menyatakan pasien ODGJ asal kawasan Tejakula ini diantar keluarganya ke RSJ Bangli karena sebelumnya mengalami halusinasi negatif yang mengancam keselamatan jiwanya. Menurut Suyasa, sesuai Protap, pasien yang baru masuk ke RSJ wajib di-swab. Ternyata, hasilnya positif Covid-19.
Suyasa menyebutkan, saat ini pasien ODGJ yang positif Corona tersebut sudah ditangani GTPP Covid-19 Provinsi Bali. Sebelumnya, penanganan pasien ODGJ yang terkonfirmasi positif Corona ini sempat memicu diskusi antara GTPP Covid-19 Provinsi Bali dan GTPP Covid-19 Kabupaten. Pasalnya, sejauh ini ruang isolasi khusus untuk pasien ODGJ belum tersedia di RSUP Sanglah maupun dk RS Pratama di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng.
“Kemarin (Selasa) kami memang sempat berkoordinasi dengan GTPP Covid-19 Provinsi Bali soal penanganannya, karena ruang isolasi pasien ODGJ harus khusus. Yang dikhawatirkan bukan Coivd-19 saja, tetapi juga kejiwaannya. Namun, sudah clear ini ditangani provinsi dengan disiapkan ruang isolasi khusus di RSJ,” papar Suyasa yang juga Sekda Kabuoaten Buleleng dalam keterangan persnya di Singaraja, Rabu kemarin.
Sedangkan, Direktur RSJ, dr Dewa Gede Basudewa, mengatakan di tengah fasilitas yang ada, pihaknya berupaya optimal untuk penanganan pasien ODGJ positif Covid-19 ini. Untuk penanganan pasien Covid-19, pihaknya merancang ruangan khusus.
"Kami rencananya menyiapkan dua ruang yang masing-masing bisa menampung 4 pasien (terpapar Corona, Red). Kami berencana memanfaatkan Ruang Krisna di RSJ untuk penanganan pasien Covid-19. Sedangkan untuk fasilitas dan pendukung lainnya, sudah kami usulkan ke provinsi," papar Basudewa.
Sementara itu, sejumlah unit pelayanan di RSUD Sanjiwani Gianyar ditutup sementara selama 3 hari, sejak Rabu kemarin. Penutupan ini dilakukan menyusul adanya 8 tenaga kesehatan di RSUD Sanjiwani yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sejumlah unit pelayanan di RSUD Sanjiwani telah dipasangi setiker pengumuman ‘ditutup sementara’, seperti Poli Rawat Jalan. Pengumuman yang terpasang berbunyi ‘Sehubungan dengan pelaksanaan disinfektan dan sterilisasi UV, seluruh ruangan Gedung Poliklinik dan Pendaftaran selama 3 hari, maka pelayanan Poli Rawat Jalan sementara tutup. Untuk pasien yang memerlukan pelayanan amergency, akan dilayani di IGD. Poli buka kembali 1 Agustus 2020’.
Sayangnya, Dirut RSUD Sanjiwani, dr Ida Komang Upeksa, belum berhasil dikonfirmnasi terkait ditutupnya sejumlah unit pelayanan ini. Sedangkan Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra, mengatakan pihaknya tengah melakukan kajian terkait pelayanan di RSUD Sanjiwani, termasuk menyikapi sejumlah tenaga kesehatan yang positif Covid 19.
"Saya kaji dulu dan minta masukan ke Dirut RSUD Sanjiwani. Itu kita bahas lagi, bagian mana saja yang akan kita tutup lagi," jelas Bupati yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (29/7).
Informasi yang dihimpun NusaBali, dari 8 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Sanjiwani, 7 orang di antaranya bertugas pada bagian admission. Mereka masing-masing perempuan berinisial KAIW, 30, asal Kelurahan Gianyar (Kecamatan Gianyar), perempuan berinisial LPDP, 30, asal Kelurahan Bitera (Kecamatan Gianyar), perempouan berinisial NKK, 47, asal Kelurahan Beng (Kecamatan Gianyar), perempuan berinisial DPM, 50, asal Kelurahan Gianyar (Kecamatan Gianyar), laki-laki berinisial IKA, 34, asal Desa Saba (Kecamatan Blahbatuh), perempuan berinisial DAKD, 28, asal Kelurahan Bitera (Kecamatan Gianyar), dan laki-laki berinisial IWI, 32, asal Desa Singakerta (Kecamatan Ubud).
Sementara satu tenaga kesehatan RSUD Sanjiwani lainnya yang terpapar Corona adalah laki-laki berinisial DS, 41, asal Desa Blega (Kecamatan Blahbatuh). DS merupakan seorang petugas bagian radiologi RSUD Sanjiwani yang sering kontak dengan pasien. *esa,k23,nvi
Komentar