Cok Ace Sambut 89 Wisdom Pertama di Bandara Ngurah Rai
MANGUPURA, NusaBali
Hari pertama dibukanya pariwisata Bali untuk wisatawan nusantara atau domestik (wisdom) pada Sukra Pon Kulantir, Jumat, 31 Juli 2020, ditandai dengan penyambutan resmi wisdom oleh Wakil Gubernur Tjokorda Oka Atha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.
Ada 89 wisdom yang resmi disambut Wagub Cok Ace di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Jumat (31/7) pagi. Dalam penyambutan resmi 89 wisdom yang pertama menginjakkan kaki di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Jumat pagi pukul 10.00 Wita, Wagub Cok Ace didampingi Co General Manager Commercial Angkasa Pura I, Rahmat Adil Indrawan, dan stakeholder lainnya. Penyambutan dilakukan di depan Candi Bentar Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional Ngurah Rai.
Para wisdom berjumlah 89 orang yang dapat penyambutan khusus tersebut, tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 402, yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten. Mereka satu per satu diberikan kalungan bunga.
Wagub Cok Ace mengatakan, dengan dibukanya kembali pariwisata Bali untuk wisdom, diharapakan kepercayaan wisatawan terhadap Bali bangkit lagi. "Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk Bali ke depan. Yang kami pentingkan sekarang adalah bagaimana menanamkan kepercayaan wisatawan domestik terhadap Bali sebagai destinasi pariwisata. Ini yang penting," jelas Cok Ace yang juga Ketua BPD PHRI Bali melalui rilis yang diterima NusaBali dari Angkasa Pura I Ngurah Rai, Jumat kemarin.
Cok Ace menyebutkan, karena aktivitas pariwisata dibuka di tengah pandemi Covid-19, maka prosedur-prosedur protokol kesehatan tatanan Bali era baru harus dilaksanakan dengan ketat dan disiplin. Upaya ini untuk memberikan rasa nyaman bagi wisatawan.
"Dengan adanya protokol kesehstan yang diterapkan, tentu memberikan jaminan rasa nyaman dan bisa mengeliminir serta menekan kemungkinan terburuk (penularan Covid-19), baik bagi masyarakat Bali maupun wisatawan. Ketika diberlakukan aturan, akan memberikan gambaran bagi wisatawan bahwa di Bali ini nyaman dan aman," terang tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga mantan Bupati Gianyar 2008-2013 ini.
Sementara, Co General Manager Commercial Angkasa Pura I Ngurah Rai, Rahmat Adil Indrawan, menyambut baik dibukanya pariwisata Bali untuk wisatawan domestik. Menurut Rahmat, ini merupakan hal yang sangat positif, setelah 4 bulan lebih pariwisata Bali mati suri akibat pandemi Covid-19, hingga banyak sektor kehidupan masyarakat Bali terpuruk.
“Kami berharap hal ini menjadi awal yang baik bagi bangkitnya kembali pariwisata Bali," terang Rahmat. "Kita ke depannya akan terus bersinergi dengan berbagai pihak dan selalu mengevaluasi seluruh protokol kesehatan yang diterapkan,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang dibeber Rahmat, pergerakan penumpang dalam sepekan ke belakang 26-30 Juli 2020, Bandara Internasional Ngurah Rai telah melayani sebanyak 17.757 penumpang rute domestik. Penumpang sebanyak itu diangkut melalui 278 penerbangan.
Sedangkan sepekan sebelumnya, 19-23 Juli 2020, kata Rahmat, pergerakan penumpang domestik di Bandara Ngurah Rai mencapai 15.153 orang, yang diangkut dalam 256 penerbangan. Jadi, dalam sepekan terakhir ada pertumbuhan 17 persen untuk jumlah penumpang dan 8 persen untuk penerbangan rute domestik yang terlayani.
"Untuk pergerakan penumpang rute domestik, perlahan tapi pasti sudah menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Hingga tanggal 30 Juli, kami melayani sebanyak 73.875 penumpang, dengan rata-rata 2.463 penumpang per hari. Sementara selama bulan Juni 2020 lalu, hanya ada 17.861 penumpang,” katanya.
Sementara itu, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang merupakan BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua (Tanjung Benoa, Kecanatan Kuta Selatan, Badung) dan The Mandalika (NTB), secara resmi membuka kembali kawasan Nusa Dua bagi kunjungan wisatawan domestik.
"Mulai hari ini (kemarin), kami menyatakan bahwa The Nusa Dua Bali secara resmi telah bisa menerima kunjungan wisatawan kembali. Dengan protokol kesehatan tersertifikasi dan dukungan penerapan oleh semua pihak secara disiplin, kami optimistis dapat mewujudkan The Nusa Dua sebagai destinasi wisata yang clean, health, aman, dan nyaman bagi wisatawan yang berkunjung di masa adaptasi kebiasaan baru," ujar Direktur Utama ITDC Nusa Dua, Abdulbar M Mansoer, dalam kete-rangan resminya yang diterima Antara di Denpasar, Jumat kemarin.
Abdubal mengatakan, kualitas standar pelaksanaan protokol kesehatan yang diterapkan di The Nusa Dua juga telah lulus uji verifikasi dan tersertifikasi, dengan diperolehnya sertifikat ‘Sertifikasi Tatanan Kehidupan Era Baru’ dari Pemprov Bali.
Sertifikasi Tatanan Kehidupan Era Baru untuk kawasan The Nusa Dua itu diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster kepada Abdulbar, dengan disaksikan Menko Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, saat kegiatan ‘Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)’, yang digelar di ITDC Nusa Dua, Kamis (30/7) sore.
"Kami juga berterima kasih atas kepercayaan pemerintah yang telah memilih The Nusa Dua sebagai pilot project destinasi CHSE. Kami akan berupaya keras untuk memenuhi target dan harapan dari pemerintah tersebut dalam mendukung Bali Bangkit menuju Indonesia Bangkit," kata Abdulbar. *dar
Para wisdom berjumlah 89 orang yang dapat penyambutan khusus tersebut, tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 402, yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten. Mereka satu per satu diberikan kalungan bunga.
Wagub Cok Ace mengatakan, dengan dibukanya kembali pariwisata Bali untuk wisdom, diharapakan kepercayaan wisatawan terhadap Bali bangkit lagi. "Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk Bali ke depan. Yang kami pentingkan sekarang adalah bagaimana menanamkan kepercayaan wisatawan domestik terhadap Bali sebagai destinasi pariwisata. Ini yang penting," jelas Cok Ace yang juga Ketua BPD PHRI Bali melalui rilis yang diterima NusaBali dari Angkasa Pura I Ngurah Rai, Jumat kemarin.
Cok Ace menyebutkan, karena aktivitas pariwisata dibuka di tengah pandemi Covid-19, maka prosedur-prosedur protokol kesehatan tatanan Bali era baru harus dilaksanakan dengan ketat dan disiplin. Upaya ini untuk memberikan rasa nyaman bagi wisatawan.
"Dengan adanya protokol kesehstan yang diterapkan, tentu memberikan jaminan rasa nyaman dan bisa mengeliminir serta menekan kemungkinan terburuk (penularan Covid-19), baik bagi masyarakat Bali maupun wisatawan. Ketika diberlakukan aturan, akan memberikan gambaran bagi wisatawan bahwa di Bali ini nyaman dan aman," terang tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga mantan Bupati Gianyar 2008-2013 ini.
Sementara, Co General Manager Commercial Angkasa Pura I Ngurah Rai, Rahmat Adil Indrawan, menyambut baik dibukanya pariwisata Bali untuk wisatawan domestik. Menurut Rahmat, ini merupakan hal yang sangat positif, setelah 4 bulan lebih pariwisata Bali mati suri akibat pandemi Covid-19, hingga banyak sektor kehidupan masyarakat Bali terpuruk.
“Kami berharap hal ini menjadi awal yang baik bagi bangkitnya kembali pariwisata Bali," terang Rahmat. "Kita ke depannya akan terus bersinergi dengan berbagai pihak dan selalu mengevaluasi seluruh protokol kesehatan yang diterapkan,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang dibeber Rahmat, pergerakan penumpang dalam sepekan ke belakang 26-30 Juli 2020, Bandara Internasional Ngurah Rai telah melayani sebanyak 17.757 penumpang rute domestik. Penumpang sebanyak itu diangkut melalui 278 penerbangan.
Sedangkan sepekan sebelumnya, 19-23 Juli 2020, kata Rahmat, pergerakan penumpang domestik di Bandara Ngurah Rai mencapai 15.153 orang, yang diangkut dalam 256 penerbangan. Jadi, dalam sepekan terakhir ada pertumbuhan 17 persen untuk jumlah penumpang dan 8 persen untuk penerbangan rute domestik yang terlayani.
"Untuk pergerakan penumpang rute domestik, perlahan tapi pasti sudah menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Hingga tanggal 30 Juli, kami melayani sebanyak 73.875 penumpang, dengan rata-rata 2.463 penumpang per hari. Sementara selama bulan Juni 2020 lalu, hanya ada 17.861 penumpang,” katanya.
Sementara itu, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang merupakan BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua (Tanjung Benoa, Kecanatan Kuta Selatan, Badung) dan The Mandalika (NTB), secara resmi membuka kembali kawasan Nusa Dua bagi kunjungan wisatawan domestik.
"Mulai hari ini (kemarin), kami menyatakan bahwa The Nusa Dua Bali secara resmi telah bisa menerima kunjungan wisatawan kembali. Dengan protokol kesehatan tersertifikasi dan dukungan penerapan oleh semua pihak secara disiplin, kami optimistis dapat mewujudkan The Nusa Dua sebagai destinasi wisata yang clean, health, aman, dan nyaman bagi wisatawan yang berkunjung di masa adaptasi kebiasaan baru," ujar Direktur Utama ITDC Nusa Dua, Abdulbar M Mansoer, dalam kete-rangan resminya yang diterima Antara di Denpasar, Jumat kemarin.
Abdubal mengatakan, kualitas standar pelaksanaan protokol kesehatan yang diterapkan di The Nusa Dua juga telah lulus uji verifikasi dan tersertifikasi, dengan diperolehnya sertifikat ‘Sertifikasi Tatanan Kehidupan Era Baru’ dari Pemprov Bali.
Sertifikasi Tatanan Kehidupan Era Baru untuk kawasan The Nusa Dua itu diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster kepada Abdulbar, dengan disaksikan Menko Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, saat kegiatan ‘Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)’, yang digelar di ITDC Nusa Dua, Kamis (30/7) sore.
"Kami juga berterima kasih atas kepercayaan pemerintah yang telah memilih The Nusa Dua sebagai pilot project destinasi CHSE. Kami akan berupaya keras untuk memenuhi target dan harapan dari pemerintah tersebut dalam mendukung Bali Bangkit menuju Indonesia Bangkit," kata Abdulbar. *dar
1
Komentar