Beredar Hasil Survei Pilkada Denpasar, Jaya Negara Ditempel AMD
DENPASAR, NusaBali
Prediksi head to head Pilkada Denpasar 9 Desember 2020 makin mendekati. Dua tokoh kandidat Calon Walikota, yakni I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Anak Agung Ngurah Manik Danendra yang akrab disapa Agung Manik Danendra (AMD) bersaing dalam survei yang dilakukan parpol papan atas.
Bocoran yang diperoleh NusaBali, Jumat (31/7) Jaya Negara dikuntit AMD dalam posisi Cawali Denpasar. Sementara sejumlah ketua parpol dan birokrat juga muncul dalam survei tersebut.
Survei yang melibatkan sebuah lembaga survei ternama ini menggunakan metode sampling (multistage random sampling) dengan responden awal 450 responden. Dalam survei yang digelar sekitar 15-25 Juni 2020 itu dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. Survei diklaim memiliki margin of error 3% dengan melibatkan responden dari kategori suku Bali sebanyak 65,18%, suku Jawa 25,78% dan suku lain 9,04%.
Sementara kategori Agama sebanyak 65,90% dari Agama Hindu, sebanyak 24,33 dari Agama Islam dan lain-lain sebanyak 9,7%. Unggulnya Jaya Negara memang memetakan politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur ini memiliki peluang di Pilkada Denpasar. Jaya Negara yang Wakil Walikota Denpasar dan Sekretaris DPD PDIP Bali ini memang kandidat Cawali yang hampir pasti diusung PDIP di Pilkada Denpasar dengan tandem diprediksi dengan Kadek Agus Arya Wibawa.
Sementara dalam survei tersebut Jaya Negara yang mantan Ketua DPC PDIP Kota Denpasar ini dikuntit Anak Agung Ngurah Manik Danendra yang akrab disapa Agung Manik Danendra (AMD), tokoh non kader dari Puri Tegal Pemecutan Denpasar sebagai kandidat Cawali yang mendaftar di Partai Golkar Denpasar.
Dalam survei tersebut juga menguntit beberapa tokoh, seperti I Gusti Ngurah Gede politisi senior PDIP yang kini menjabat Ketua DPRD Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar yang Sekretaris DPC PDIP Denpasar, Anak Agung Ketut Asmara Putra alias Gus Cilik Ketua DPC Demokrat Denpasar yang kini Wakil Ketua DPRD Denpasar, Anak Agung Rai Iswara birokrat yang kini Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra tokoh asal Sanur Denpasar Selatan yang mantan Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, Ida Ayu Selly Fajarini Mantra yang tak lain adalah istri Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, I Wayan Mariyana Wandira Ketua DPD II Golkar Denpasar, Dewa Nyoman Budiasa yang Ketua DPD Partai NasDem Denpasar, Anak Agung Ngurah Agung tokoh Puri Gerenceng Denpasar yang kader senior Golkar Bali, Made Muliawan Arya yang Ketua DPC Gerindra Kota Denpasar dan I Nengah Yasa Adhi Susanto yang kini menjabat sebagai Ketua PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Provinsi Bali.
Saat responden ditanya seandainya Pilkada Denpasar dilaksanakan tahun 2020 dengan 8 kandidat Calon Walikota Denpasar 2020, sebanyak 31,8 % mengatakan mendukung Jaya Negara, sebanyak 27,5 % mendukung AMD, sebanyak 4,1 % mendukung Arya Wibawa, sebanyak 3,9 % mendukung Ida Bagus Sidartha, sebanyak 3,5% mendukung Rai Iswara, sebanyak 3,1% mendukung Gusti Ngurah Gede, sebanyak 2,3 mendukung Mariyana Wandira dan sebanyak 1,0 % mendukung Selly Mantra.
Ketika responden disodori 4 nama calon walikota untuk dipilih, sebanyak 37 % menyatakan memilih Jaya Negara, sebanyak 34,1 % memilih AMD, sebanyak 12,7% memilih Selly Mantra dan 6,2% memilih Arya Wibawa. Sementara sebanyak 10% menjawab tidak tahu/rahasia.
Menariknya dalam survei tersebut ketika responden disodori 13 nama calon walikota yang akan bertarung pada Pilkada 2020, sebanyak 27,9 % menyatakan memilih Jaya Negara, sebanyak 22,8 % memilih AMD, sebanyak 7,6 % memilih Selly Mantra, sebanyak 3,2% memilih Arya Wibawa, sebanyak 3 % memilih Rai Iswara, sebanyak 3 % memilih Ida Bagus Sidartha, sebanyak 2,4 % memilih I Gusti Ngurah Gede, sebanyak 2,4 % memilih Made Muliawan Arya (De De Gadjah), sebanyak 2,2 % memilih Nengah Yasa Adhi Susanto, sebanyak 2,1 % memilih Mariyana Wandira, sebanyak 2,1 % memilih AA Ketut Asmara Putra, sebanyak 2 %, mengatakan memilih Dewa Nyoman Budiasa dan 1,5 % memilih Anak Agung Ngurah Agung. Sementara sebanyak 17,6% menjawab tidak tahu/rahasia.
Atas munculnya survei tersebut kandidat Cawali Denpasar, IGN Jaya Negara, dikonfirmasi NusaBali tidak bersedia berkomentar dengan alasan rekomenndasi partai belum ada. "Waduh saya belum bisa jawab, karena rekomendasi juga belum turun dari DPP," kilah Jaya Negara.
Sementara AMD yang dijagokan Partai Golkar dihubungi NusaBali, Jumat kemarin mengatakan dirinya tidak tahu ada survei yang beredar. Namun dirinya sebagai kandidat yang mendaftar di Partai Golkar dan koalisi saat ini turun sosialisasi ke masyarakat. "Pokoknya turun sosialisasi saja, belum lihat survei. Saya air mengalir saja," ujar alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta yang notaris senior ini.
Sementara terkait beredarnya survei kandidat itu, Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, secara terpisah mengatakan belum tahu ada survei dengan keunggulan Jaya Negara. "Kalau kami di Partai Golkar kan adakan survei juga. Tetapi tidak dibuka sekarang. Masih sedang proses dan itu dibuka di DPP Golkar nanti," ujar politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Ba njar Kabupaten Buleleng yang Wakil Ketua DPRD Bali ini. *nat
Survei yang melibatkan sebuah lembaga survei ternama ini menggunakan metode sampling (multistage random sampling) dengan responden awal 450 responden. Dalam survei yang digelar sekitar 15-25 Juni 2020 itu dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. Survei diklaim memiliki margin of error 3% dengan melibatkan responden dari kategori suku Bali sebanyak 65,18%, suku Jawa 25,78% dan suku lain 9,04%.
Sementara kategori Agama sebanyak 65,90% dari Agama Hindu, sebanyak 24,33 dari Agama Islam dan lain-lain sebanyak 9,7%. Unggulnya Jaya Negara memang memetakan politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur ini memiliki peluang di Pilkada Denpasar. Jaya Negara yang Wakil Walikota Denpasar dan Sekretaris DPD PDIP Bali ini memang kandidat Cawali yang hampir pasti diusung PDIP di Pilkada Denpasar dengan tandem diprediksi dengan Kadek Agus Arya Wibawa.
Sementara dalam survei tersebut Jaya Negara yang mantan Ketua DPC PDIP Kota Denpasar ini dikuntit Anak Agung Ngurah Manik Danendra yang akrab disapa Agung Manik Danendra (AMD), tokoh non kader dari Puri Tegal Pemecutan Denpasar sebagai kandidat Cawali yang mendaftar di Partai Golkar Denpasar.
Dalam survei tersebut juga menguntit beberapa tokoh, seperti I Gusti Ngurah Gede politisi senior PDIP yang kini menjabat Ketua DPRD Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar yang Sekretaris DPC PDIP Denpasar, Anak Agung Ketut Asmara Putra alias Gus Cilik Ketua DPC Demokrat Denpasar yang kini Wakil Ketua DPRD Denpasar, Anak Agung Rai Iswara birokrat yang kini Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra tokoh asal Sanur Denpasar Selatan yang mantan Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, Ida Ayu Selly Fajarini Mantra yang tak lain adalah istri Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, I Wayan Mariyana Wandira Ketua DPD II Golkar Denpasar, Dewa Nyoman Budiasa yang Ketua DPD Partai NasDem Denpasar, Anak Agung Ngurah Agung tokoh Puri Gerenceng Denpasar yang kader senior Golkar Bali, Made Muliawan Arya yang Ketua DPC Gerindra Kota Denpasar dan I Nengah Yasa Adhi Susanto yang kini menjabat sebagai Ketua PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Provinsi Bali.
Saat responden ditanya seandainya Pilkada Denpasar dilaksanakan tahun 2020 dengan 8 kandidat Calon Walikota Denpasar 2020, sebanyak 31,8 % mengatakan mendukung Jaya Negara, sebanyak 27,5 % mendukung AMD, sebanyak 4,1 % mendukung Arya Wibawa, sebanyak 3,9 % mendukung Ida Bagus Sidartha, sebanyak 3,5% mendukung Rai Iswara, sebanyak 3,1% mendukung Gusti Ngurah Gede, sebanyak 2,3 mendukung Mariyana Wandira dan sebanyak 1,0 % mendukung Selly Mantra.
Ketika responden disodori 4 nama calon walikota untuk dipilih, sebanyak 37 % menyatakan memilih Jaya Negara, sebanyak 34,1 % memilih AMD, sebanyak 12,7% memilih Selly Mantra dan 6,2% memilih Arya Wibawa. Sementara sebanyak 10% menjawab tidak tahu/rahasia.
Menariknya dalam survei tersebut ketika responden disodori 13 nama calon walikota yang akan bertarung pada Pilkada 2020, sebanyak 27,9 % menyatakan memilih Jaya Negara, sebanyak 22,8 % memilih AMD, sebanyak 7,6 % memilih Selly Mantra, sebanyak 3,2% memilih Arya Wibawa, sebanyak 3 % memilih Rai Iswara, sebanyak 3 % memilih Ida Bagus Sidartha, sebanyak 2,4 % memilih I Gusti Ngurah Gede, sebanyak 2,4 % memilih Made Muliawan Arya (De De Gadjah), sebanyak 2,2 % memilih Nengah Yasa Adhi Susanto, sebanyak 2,1 % memilih Mariyana Wandira, sebanyak 2,1 % memilih AA Ketut Asmara Putra, sebanyak 2 %, mengatakan memilih Dewa Nyoman Budiasa dan 1,5 % memilih Anak Agung Ngurah Agung. Sementara sebanyak 17,6% menjawab tidak tahu/rahasia.
Atas munculnya survei tersebut kandidat Cawali Denpasar, IGN Jaya Negara, dikonfirmasi NusaBali tidak bersedia berkomentar dengan alasan rekomenndasi partai belum ada. "Waduh saya belum bisa jawab, karena rekomendasi juga belum turun dari DPP," kilah Jaya Negara.
Sementara AMD yang dijagokan Partai Golkar dihubungi NusaBali, Jumat kemarin mengatakan dirinya tidak tahu ada survei yang beredar. Namun dirinya sebagai kandidat yang mendaftar di Partai Golkar dan koalisi saat ini turun sosialisasi ke masyarakat. "Pokoknya turun sosialisasi saja, belum lihat survei. Saya air mengalir saja," ujar alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta yang notaris senior ini.
Sementara terkait beredarnya survei kandidat itu, Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, secara terpisah mengatakan belum tahu ada survei dengan keunggulan Jaya Negara. "Kalau kami di Partai Golkar kan adakan survei juga. Tetapi tidak dibuka sekarang. Masih sedang proses dan itu dibuka di DPP Golkar nanti," ujar politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Ba njar Kabupaten Buleleng yang Wakil Ketua DPRD Bali ini. *nat
1
Komentar