Saudi Mundur, Miliuner asal AS Dekati Newcastle
NEWCASTLE, NusaBali
Setelah gagal dimiliki Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), Newcastle United didekati miliuner Amerika Serikat.
Dikutip Express, pengusaha media asal Amerika Serikat, Henry Mauriss, tertarik membeli Newcastle. Bahkan Mauriss diklaim punya kekayaan melebihi MBS. Dari hasil portofolio bisnisnya, salah satunya stasiun Clear TV, Mauriss meraih pendapatan sekitar 5,36 miliar paun atau sekitar lebih dari Rp 100 triliun.
Bahkan Mauriss rela membayar 350 juta paun atau sekitar Rp 6,6 triliun untuk membeli Newcastle , lebih tinggi dari tawaran MBS. Mauriss terinspirasi sukses kompatriotnya, John W Henry dan Tom Werner, yang sukses membawa Liverpool berjaya dalam setahun terakhir ini.
"Tawaran itu tidak main-main. Dia sudah mempelajari cara kerja dari kompatriotnya Werner dan Henry yang sukses membangkitkan Liverpool sehingga menjadi kekuatan top saat ini,"ujar narasumber Express.
Awalnya Newcastle dalam proses akuisisi oleh MBS yang memiliki Public Investment Corporate (PIC) dan menyalurkan dana 300 juta paun kepada Amanda Staveley dari PCP Capital Partners sebagai rekan bisnis.
Namun alasan utama PIC Arab Saudi mundur ditengarai terkait kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi dan pembajakan siaran Liga Inggris. *
Bahkan Mauriss rela membayar 350 juta paun atau sekitar Rp 6,6 triliun untuk membeli Newcastle , lebih tinggi dari tawaran MBS. Mauriss terinspirasi sukses kompatriotnya, John W Henry dan Tom Werner, yang sukses membawa Liverpool berjaya dalam setahun terakhir ini.
"Tawaran itu tidak main-main. Dia sudah mempelajari cara kerja dari kompatriotnya Werner dan Henry yang sukses membangkitkan Liverpool sehingga menjadi kekuatan top saat ini,"ujar narasumber Express.
Awalnya Newcastle dalam proses akuisisi oleh MBS yang memiliki Public Investment Corporate (PIC) dan menyalurkan dana 300 juta paun kepada Amanda Staveley dari PCP Capital Partners sebagai rekan bisnis.
Namun alasan utama PIC Arab Saudi mundur ditengarai terkait kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi dan pembajakan siaran Liga Inggris. *
Komentar