Disel Pimpin Pemenangan Diatmika-Muntra
Pastikan Diatmika-Muntra Bukan Calon Boneka di Pilkada Badung 2020
Disel Astawa menyebutkan Pilkada Badung bukan hanya sekedar pemilihan kepala daerah saja, tetapi juga proses untuk mencari sebuah solusi di tengah Pandemi Covid-19.
DENPASAR, NusaBali
Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) yang dimotori Golkar-Gerindra-NasDem menunjuk Ketua DPC Partai Gerindra Badung, I Wayan Disel Astawa, sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan I Gusti Agung Diatmika-Wayan Muntra (Diatmika-Muntra). KRBB yang mengusung paket Diatmika-Muntra di Pilkada Badung, 9 Desember 2020 mendatang menargetkan kemenangan dalam tarung head to head dengan pasangan I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (Giri-Asa) yang hampir pasti akan diusung PDIP.
Disel Astawa pun secara tegas mengatakan walaupun dirinya belum pegang SK dari KRBB sebagai Ketua Tim Pemenangan, namun atas kondisi itu dirinya tetap pastikan akan menampilkan demokrasi yang sesungguhnya di Pilkada Badung 2020. Penunjukan Disel Astawa sebagai ‘panglima’ pemenangan Diatmika-Muntra informasinya disepakati dalam rapat elite KRBB di DPD II Golkar Badung, Kamis (30/7) lalu.
Disel Astawa pun secara tegas mengatakan walaupun dirinya belum pegang SK dari KRBB sebagai Ketua Tim Pemenangan, namun atas kondisi itu dirinya tetap pastikan akan menampilkan demokrasi yang sesungguhnya di Pilkada Badung 2020. Penunjukan Disel Astawa sebagai ‘panglima’ pemenangan Diatmika-Muntra informasinya disepakati dalam rapat elite KRBB di DPD II Golkar Badung, Kamis (30/7) lalu.
Ketua DPC Gerindra Badung, I Wayan Disel Astawa.
"Jadi yang tampil ini bukan calon boneka seperti yang berhembus selama ini. Para pasangan calon (Paslon) sekarang harus tunjukkan keseriusan kalau tidak mau disebut boneka. Demikian juga dengan para inisiator harus tunjukan keseriusan," ujar politisi asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini, Sabtu (1/8) siang.
Disel Astawa menarget pasangan Diatmika-Muntra bisa memenangkan tarung Pilkada 2020. Walaupun lawannya memang incumbent, yang dalam hitungan politik selama ini susah dikalahkan. "Namanya bertarung ya target menang lah. Walaupun melawan incumbent itu rumusnya harus berkeringat," ujar Disel Astawa.
Inisiator paket Diatmika-Muntra sendiri adalah para tokoh yang mantan Bupati Badung seperti I Gusti Bagus Alit Putra, I Wayan Subawa dan Anak Agung Gde Agung. "Saya belum pegang SK sebagai Ketua Tim Pemenangan, tetapi saya tegaskan ketika saya ditunjuk sebagai Ketua Tim karena Partai Gerindra di dalam koalisi, maka saya ikuti munyin Kulkul (suara kentongan). Munyin Kulkul itu adalah induk partai saya," ujar Wakil Ketua Komisi IV membidangi pendidikan DPRD Bali ini.
Disel Astawa menyebutkan Pilkada Badung bukan hanya sekedar pemilihan kepala daerah saja. Tetapi juga proses untuk mencari sebuah solusi di tengah Pandemi Covid-19. "Maka saya berharap paket Diatmika-Muntra adalah paket imun. Paket yang benar -benar bisa menjadi vaksin bagi demokrasi di Badung. Mereka harus tunjukan keseriusan menciptakan demokrasi di Badung yang elegan," ujar Disel Astawa.
Bendesa Adat Ungasan ini menegaskan saat ini semua mengatakan tata kelola pemerintahan di Badung harus dibenahi hingga pengelolaan anggaran harus dibenahi. "Namun kalau masyarakat dan para tokoh tidak berbuat maka Kabupaten Badung masih gini-gini aja. Saya sendiri melaksanakan perintah organisasi saya Partai Gerindra, sekarang masyarakat yang menentukan," tegas Disel Astawa.
Paket Diatmika-Muntra sendiri sudah dideklarasikan akan bertarung di Pilkada Badung dengan kekuatan Partai Golkar-Partai Gerindra dan Partai NasDem dengan akumulasi kursi parlemen 10 kursi parlemen 25,57 %. Akumulasi itu berasal dari kursi Partai Golkar 7 kursi (17,5%) dari 40 kursi DPRD Badung, Partai Gerindra dengan 2 kursi parlemen (5%) dan Partai NasDem dengan 1 kursi parlemen (2,5%).
Untuk sementara ini paket Diatmika-Muntra tinggal menunggu rekomendasi dari DPP partai koalisi. Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, secara terpisah menyebutkan pasangan Diatmika-Muntra sendiri sudah pasti akan diusung Partai Golkar-Partai Gerindra-Partai NasDem dan tidak menutup kemungkinan parpol lain akan gabung. "Sekarang menunggu rekomendasi dari DPP Partai masing-masing," ujar Sugawa Korry. Pasangan Diatmika-Muntra sendiri muncul dari gagasan 3 tokoh sentral yang mantan Bupati di Badung.
Mereka adalah I Gusti Bagus Alit Putra (Bupati Badung 1990-2000), I Wayan Subawa (penjabat Bupati Badung 2005) dan Anak Agung Gde Agung (Bupati Badung 2005-2015). Gagasan ini berlanjut pada pertemuan lintas parpol yang sepakati usung pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra digelar, Senin (20/7) malam di kediaman mantan Sekda Kabupaten Badung dan Penjabat Bupati Badung 2005 yang juga tokoh Golkar, I Wayan Subawa, di Jalan Jaya Giri Niti Mandala Denpasar.
Pertemuan itu dihadiri langsung Bupati Badung 2005-2015 Anak Agung Gde Agung, Plt Ketua DPD I Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua DPC Gerindra Badung I Wa-yan Disel Astawa, Ketua DPD NasDem Badung I Putu Gede Suyanta, fungsionaris DPD I Golkar Bali AA Bagus Tri Arka Candra adik kandung dari anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra, dan Wayan Subawa selaku tuan rumah.
Pasangan Agung Diatmika-Wayan Muntra diskenariokan tarung head to head me-lawan Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa, paket incumbent yang hampir pasti akan diusung kembali PDIP sebagai Cabup-Cawabup Badung. Nyoman Giri Prasta adalah politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung dan masih menjabat Bupati Badung 2016-2021.
Sedangkan Ketut Suiasa adalah politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini fungsionaris DPD PDIP Bali dan masih menjabat Wakil Bupati Badung 2016-2021. *nat
1
Komentar