Jelang HUT RI, Bendera Raksasa Hiasi Desa Sulanyah
Tahun ini ada sekitar 50 bendera berukuran raksasa yang siap dikibarkan menyambut peringatan HUT RI ke-75.
SINGARAJA, NusaBali
Menjelang peringatan HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2020, bendera berukuran raksasa 6 meter x 4 meter, menghiasi langit di kawasan Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt, Buleleng. Bendera tersebut berkibar di pinggir Kantor Desa Sulanyah, Selasa (4/8).
Menurut Kepala Desa (Perbekel) Sulanyah Gede Sutarma, tahun ini ada sekitar 50 bendera berukuran raksasa yang siap dikibarkan menyambut peringatan HUT RI ke-75. Proses pemasangan secara bertahap sejak akhir Juli 2020. Saat ini sudah ada belasan bendera yang berkibar di desa yang dihuni oleh 635 KK ini.
Pengadaan bendera dilakukan oleh pihak desa melalui anggaran perayaan HUT Kemerdekaan RI. Namun bendera yang dipasang ada juga yang berasal dari hasil urunan warga dan sumbangan usaha. "Pemasangan bendera Merah Putih berukuran besar ini mulai dilakukan tahun 2016 lalu. Namun saat itu masih terbatas," jelasnya saat ditemui NusaBali.
Ide ini bermula dari euforia ajang piala Eropa 2016. Ketika itu warga Desa Sulanyah ramai-ramai memasang bendera kesebelasan pujaannya. Ukurannya pun tak tanggung-tanggung, ada yang mencapai 2 meter x 3 meter. Pihak desa kemudian berinisiatif menggandeng warga memasang bendera Merah Putih berukuran raksasa saat Agustusan.
Lewat pemasangan bendera-bendera berukuran raksasa di atas tiang sepanjang 6 meter ini, pihaknya berharap agar warga desa memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme yang kuat yang tercermin dari kibaran bendera. Pemasangan bendera ini juga disebut sebagai salah satu cara mengenang perjuangan pahlawan dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Gotong royong sebagai ciri khas Pancasila juga diwujudkan dalam proses pemasangan. Mulai dari mencari bambu, mengecat hingga melakukan pemasangan bendera yang dilakukan bersama-sama. "Ini sebagian besar hasil swadaya warga yang memang antusias memasang bendera. Untuk satu bendera bisa habis biaya Rp 250 ribu," kata Sutarma.
Pantauan di lokasi, puluhan bendera berukuran raksasa itu pun menambah semarak suasana desa. Warga juga ramai-ramai memasang bendera merah putih dan umbul-umbul di depan rumah, untuk menambah kemeriahan suasana kemerdekaan. Pemasangan pernak-pernik Agustusan tersebut memang rutin dilaksanakan warga setempat setahun sekali.*cr75
Menjelang peringatan HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2020, bendera berukuran raksasa 6 meter x 4 meter, menghiasi langit di kawasan Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt, Buleleng. Bendera tersebut berkibar di pinggir Kantor Desa Sulanyah, Selasa (4/8).
Menurut Kepala Desa (Perbekel) Sulanyah Gede Sutarma, tahun ini ada sekitar 50 bendera berukuran raksasa yang siap dikibarkan menyambut peringatan HUT RI ke-75. Proses pemasangan secara bertahap sejak akhir Juli 2020. Saat ini sudah ada belasan bendera yang berkibar di desa yang dihuni oleh 635 KK ini.
Pengadaan bendera dilakukan oleh pihak desa melalui anggaran perayaan HUT Kemerdekaan RI. Namun bendera yang dipasang ada juga yang berasal dari hasil urunan warga dan sumbangan usaha. "Pemasangan bendera Merah Putih berukuran besar ini mulai dilakukan tahun 2016 lalu. Namun saat itu masih terbatas," jelasnya saat ditemui NusaBali.
Ide ini bermula dari euforia ajang piala Eropa 2016. Ketika itu warga Desa Sulanyah ramai-ramai memasang bendera kesebelasan pujaannya. Ukurannya pun tak tanggung-tanggung, ada yang mencapai 2 meter x 3 meter. Pihak desa kemudian berinisiatif menggandeng warga memasang bendera Merah Putih berukuran raksasa saat Agustusan.
Lewat pemasangan bendera-bendera berukuran raksasa di atas tiang sepanjang 6 meter ini, pihaknya berharap agar warga desa memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme yang kuat yang tercermin dari kibaran bendera. Pemasangan bendera ini juga disebut sebagai salah satu cara mengenang perjuangan pahlawan dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Gotong royong sebagai ciri khas Pancasila juga diwujudkan dalam proses pemasangan. Mulai dari mencari bambu, mengecat hingga melakukan pemasangan bendera yang dilakukan bersama-sama. "Ini sebagian besar hasil swadaya warga yang memang antusias memasang bendera. Untuk satu bendera bisa habis biaya Rp 250 ribu," kata Sutarma.
Pantauan di lokasi, puluhan bendera berukuran raksasa itu pun menambah semarak suasana desa. Warga juga ramai-ramai memasang bendera merah putih dan umbul-umbul di depan rumah, untuk menambah kemeriahan suasana kemerdekaan. Pemasangan pernak-pernik Agustusan tersebut memang rutin dilaksanakan warga setempat setahun sekali.*cr75
Komentar