Rupiah Terus Melemah, Investor Mulai Cemas
JAKARTA, NusaBali
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus mengalami pelemahan pada perdagangan Selasa (4/8).
Rupiah ditransaksikan pada kisaran atas Rp 14.600 per dolar AS. Perdagangan di pasar spot, rupiah ditransaksikan pada level Rp 14.672 per dolar AS. Melemah 0,29 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.630 per dolar AS.
Sedangkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah pada level Rp 14.697, menguat tipis dari posisi kemarin Rp14.713 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan, pergerakan itu dipengaruhi kekhawatiran pelaku pasar keuangan dan investasi terhadap realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020.
Adapun data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (5/8). Pelaku pasar memahami pada periode itu ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh negatif, tapi berharap pada kuartal III bisa tumbuh positif.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga akan mengalami penurunan bahkan bisa saja terjadi kontraksi, sehingga Indonesia bisa masuk dalam fase resesi apabila di kuartal II dan kuartal III terjadi kontraksi," tutur Ibrahim Assuaibu.
Karena itu, Ibrahim berharap, banyak pihak yang ingin agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia segera dilonggarkan. Tidak lagi terus dalam lingkup masa transisi.
WHO sendiri menginformasikan, suatu negara atau pemerintah untuk menangani pandemi virus Corona bukan dengan cara menutup diri atau lockdown, tetapi masyarakat dalam aktivitasnya sehari-hari menggunakan masker dan menjaga jarak. *
Sedangkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah pada level Rp 14.697, menguat tipis dari posisi kemarin Rp14.713 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan, pergerakan itu dipengaruhi kekhawatiran pelaku pasar keuangan dan investasi terhadap realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020.
Adapun data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (5/8). Pelaku pasar memahami pada periode itu ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh negatif, tapi berharap pada kuartal III bisa tumbuh positif.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga akan mengalami penurunan bahkan bisa saja terjadi kontraksi, sehingga Indonesia bisa masuk dalam fase resesi apabila di kuartal II dan kuartal III terjadi kontraksi," tutur Ibrahim Assuaibu.
Karena itu, Ibrahim berharap, banyak pihak yang ingin agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia segera dilonggarkan. Tidak lagi terus dalam lingkup masa transisi.
WHO sendiri menginformasikan, suatu negara atau pemerintah untuk menangani pandemi virus Corona bukan dengan cara menutup diri atau lockdown, tetapi masyarakat dalam aktivitasnya sehari-hari menggunakan masker dan menjaga jarak. *
1
Komentar