Desa Timuhun Harapkan Bendungan
SEMARAPURA, NusaBali
Debit air di Bendungan Tukad/Sungai Bubuh di sebelah barat Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, makin mengecil dari tahun ke tahun.
Akibatnya, air untuk bercocok tanam terus berkurang sehingga puluhan hektare sawah di desa ini terpaksa jadi tegalan. Menyikapi kondisi itu, warga setempat sangat mendambakan bendungan baru di Tukad/Sungai Jinah, di sebelah timur Desa Timuhun. Dengan tambahan bendungan ini, maka debit air untuk subak akan meningkat.
"Kami tahu air di Tukad Jinah ini terbuang percuma ke laut. Alangkah baiknya dibuatkan bendungan untuk mengaliri pertanian di desa kami," harap salah seorang tokoh Desa Timuhun Anak Agung Gde Yuliantara, Rabu (5/8).
Agung Yuliantara sejak lama menggagas usulan permohonan pembangunan bendungan tersebut ke Pemerintah Pusat. Kata dia, dengan membuat bendungan baru memanfaatkan aliran Tukad Jinah bisa bisa mengaliri sawah di Desa Timuhun seluas 156,83 hektare. Sedangkan, luas tegalan mencapai 747,11 hektare.
Guna mewujudkan bendungan tersebut Agung Yuliantara bersama para prajuru subak mengirim proposal usulan pembuatan bendungan ke pemerintah. Proposal ditembuskan kepada Gubernur Bali, DPRD Provinsi Bali, Dinas PUPR Provinsi Bali, Bappeda Klungkung, dan lainnya. "Kami harap ini bisa terealisasi. Untuk membangkitkan pertanian di desa. Apalagi dulu pertanian sempat jaya," pungkasnya.
Proposal dikirimkan Juli 2020 ditandatangani Kelian Subak Desa Timuhun I Nengah Suarmayasa, Perbekel Desa Timuhun I Wayan Sujana, Camat Banjarangkan I Gusti A Putra Mahajaya, penggagas pembangunan hingga Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. "Surat sudah ditandatangani oleh pak bupati. Kami juga sudah diwawancarai sama pak bupati mengenai alasan pembangunan bendungan ini," ujar Agung Yuliantara. *wan
1
Komentar