Penjualan Bendera Terimbas Covid-19
DENPASAR, NusaBali
Bisnis penjualan bendera merah putih dan atribut lain yang berkaitan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2020 tak luput dari dampak Covid-19. Penjualan dirasakan lebih lesu dari tahun 2019.
“Ya sangat terasa dampaknya,” ujar Aji seorang penjual bendera merah putih di Jalan Angsoka, selatan GOR Ngurah Rai Denpasar ditemui Rabu (5/8). Dalam sehari paling laku antara 3-4 biji bendera. Jauh berkurang dari Agustusan 2019 lalu.
Aji merupakan penjual bendera asal Bandung, yang sejak dua tahun rutin berjualan bendera dan ornamen Agustusan. Tahun 2019, Aji bersama tidak kurang 120 orang yang sama-sama asal Bandung dan sekitarnya datang berjualan ke Bali. Mereka berjualan menyebar ke berbagai tempat di Bali. “Berangkat dengan tiga bus,” ungkapnya.
Perolehan selama berjualan juga lumayan. Rata-rata sekitar Rp 5 juta keuntungan bersih. “Tahun ini masih menunggu,” ujarnya. Jumlah rombongan yang datang jauh berkurang, hanya 40 orang atau satu bus saja. Yang lain ogah datang, karena khawatir merugi. “Yang datang jualan adalah yang siap rugi, kita sudah komitmen,” tambahnya.
Sementara harga bendera dan maupun ornamen Agustusan lain bervariasi sesuai ukurannya. Mulai dari harga Rp 5.000 untuk bendera kecil yang dipasang di sepeda motor hingga di atas Rp 100 ribu untuk kantoran. “Pembelian bendera dari plastik yang terasa paling menurun. Mungkin ini karena kebijakan pemakaian plastik,” ujar I Made Dekron seorang penjual bendera dan koran di Jalan WR Supratman. *k17
Komentar