Laser Usir Hujan, BMKG Sebut Asumsi Keliru
Lampu sorot yang diasumsikan sebagai laser yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan tertentu tidak memiliki kemampuan untuk memecah awan-awan hujan.
Menurut Suardana, panjangnya musim kemarau tahun ini yang terjadi di Provinsi Bali sangat berkaitan dengan dinamika cuaca atau iklim yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia, serta adanya El Nino. “Fenomena El Nino tahun ini intensitasnya diprediksi akan terus meningkat hingga bulan Desember 2015,” tandasnya.
Terkait fenomena El Nino, dijelaskan Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar Nyoman Gede Wirajaya, El Nino merupakan gejala penyimpangan suhu muka laut yang terjadi di Samudera Pasifik sekitar equator. Penyimpangan yang terjadi adalah berupa peningkatan suhu muka laut yang terjadi di wilayah tersebut.
Dengan peningkatan suhu muka laut yang terjadi di Samudera Pasifik, masa udara di wilayah Indonesia ditarik menuju wilayah Samudera Pasifik. Akibatnya beberapa daerah di Indonesia terutama sebelah selatan khatulistiwa mengalami pengurangan pasokan hujan. “Jadi karena dampak itulah, BMKG sudah memprediksi bila musim kemarau lebih panjang,” jelasnya.
“Untuk itu BMKG sudah membuat imbauan kepada masyarakat. Karena musim kemarau dapat menimbulkan kekeringan pada sebagian wilayah Bali,” imbuh Wirajaya.
Kapan prediksi musim hujan? Wirajaya menjelaskan, sebagian wilayah Bali sudah memasuki musim penghujan November ini. Tetapi secara keseluruhan diprediksi hujan akan terjadi pada akhir Desember. “Kami prediksi akhir Desember seluruh wilayah Bali sudah turun hujan, yang paling akhir Nusa Penida dan pesisir utara Pulau Bali seperti Gerokgak,” tandas Wirajaya.
1
2
Komentar