Unggul dalam Survei, Jaya Negara Tidak Mau Takabur
DENPASAR, NusaBali
Kandidat Calon Walikota (Cawali) Denpasar dari PDIP, I Gusti Ngurah Jaya Negara, tidak mau takabur soal hasil survei sebuah lemba riset yang menempatkan dirinya di posisi puncak untuk Pilkada Denpasar 2020.
Jaya Negara lebih fokus turun ke masyarakat sebagai Wakil Walikota Denpasar 2016-2021, sembari menunggu rekomendasi Cawawali dari DPP PDIP.
Jaya Negara mengatakan, sebagai kader dan petugas partai, dirinya menunggu keputusan DPP PDIP soal rekomendasi paket calon untuk Pilkada Denpasar 2020. "Intinya, kalau urusan rekomendasi untuk Pilkada Denpaar 2020, kita menuggu. Kalau bisa, harapan kita segera turun rekomendasi dari DPP PDIP,” jelas Jaya Negara kepada awak media di sela-sela pelaksanaan Pasar Gotong Royong Krama Bali yang digelar partainya di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Nomor 4 Niti Mandala Denpasar, Jumat (7/8) pagi.
Menurut Jaya Negara, selaku petugas partai, dirinya sangat menghormati mekanisme organisasi. "Artinya, sekarang saya belum bisa komentar banyak terkait Pilkada, karena proses sedang berjalan. Ikuti saja mekanisme. Setiap perintah dan instruksi partai, itu yang kami laksanakan," tegas politisi senior asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali ini.
Terkait hasil survei kandidat sebuah lembaga riset yang menempatkan didiknya di posisi teratas untuk Pilkada Denpasar 2020, Jaya Negara mengatakan sah-sah saja. Yang jelas, hasil survei tidak selalu jadi acuan. Apalagi, survei yang diadakan partai lain. "Saya tidak melihat survei. Karena saya juga belum melakukan survei. Saya menghormati survei, tapi itu bukan ukuran kita dalam melaksanakan Pilkada," papar Jaya Negara.
Mantan Ketua DPC PDIP Denpasar ini menyebutkan, internal PDIP juga melaksanakan survei kandidat untuk Pilkada 2020. Survei harus dilakukan sebagai treatment dalam menghadapi Pilkada. “Kami hargai survei yang sekarang bergulir. Tapi, itu tidak membuat kita takabur," tegas kakak kandung dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga ini.
Jaya Negara sendiri, sebagaimana diberitakan, menduduki tangga teratas dalam survei kandidat yang dilakukan sebuah lembaga riset. Dalam survei tersebut, Jaya Negara mengungguli Anak Agung Ngurah Manik Danendra (AMD), tokoh non kader yang digadang-gadang akan maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020 sebagai Cawali dari Golkar.
Selain Jaya Negara dan Manik Danendra, tokoh yang juga masuk dalam survei kandidat adalah I Gusti Ngurah Gede (Ketua DPC PDIP Denpasar yang kini Ketua DPRD Denpasar), I Kadek Agus Arya Wibawa (Sekretaris DPC PDIP Denpasar yang kini Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar), Anak Agung Ketut Asmara Putra alias Gus Cilik (Ketua DPC Demokrat Denpasar yang kini Wakil Ketua DPRD Denpasar), Anak Agung Ngurah Rai Iswara (birokrat yang kini Sekda Kota Denpa-sar), Ida Bagus Gede Sidharta Putra (tokoh non kader asal Sanur yang mantan Ketua Yayasan Pembangunan Sanur), Ida Ayu Selly Fajarini (istri dari Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra).
Ketika responden ditanya seandainya Pilkada Denpasar dilaksanakan tahun 2020, mana yang pantas didukung menjadi Walikota dalam survei tersebut, Jaya Negara mendapat 31,8 persen suara, disusul Manik Da-nendra (27,5 persen suara), Arya Wibawa (4,1 persen suara), Ida Bagus Sidharta (3,9 persen suara), Rai Iswara (3,5 persen suara), Ngurah Gede (3,1 persen suara), dan Selly Mantra (1,0 persen suara).
Ketika responden disodori 4 nama Calon Walikota untuk dipilih, sebanyak 37 persen menyatakan akan memilih Jaya Negara, 34,1 persen memilih Manik Danendra, 12,7 persen memilih Selly Mantra, dan 6,2 persen memilih Arya Wibawa. Sedangkan 10 persen responden lagi menjawab tidak tahu/rahasia
Jaya Negara digadang-gadang gadang akan diusung PDIP ke Pilkada Denpasar 2020, berpaket dengan Arya Wibaya di posisi Calon Wakil Walikota. Sedangkan koalisi non PDIP yang dimotori Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem, digadang-gadang akan mengusung antara Manik Danendra, Rai Iswara, atau Selly Mantra sebagai Cawali Denpasar. *nat
Komentar