Petugas BKPAD Datangi Wajib Pajak
BANGLI, NusaBali
Sejumlah petugas dari Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) Bangli turun ke desa-desa untuk melayani wajib pajak bumi dan bangunan (PBB).
Dengan cara jemput bola ini pembayaran pajak menjadi meningkat. Sekretaris BKPAD Bangli, Dewa Rai Maranggi Adnyana, mengatakan untuk meningkatkan pembayaran PBB, pihaknya melakukan jemput bola. Petugas turun ke desa untuk melayani pembayaran PBB. Petugas turun sesuai jadwal yang dimohonkan. Desa yang sudah dilayani sistem jemput bola yakni Desa Subaya, Desa Binyan, dan Desa Catur Kecamatan Kintamani serta Banjar Tingkad Batu, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku.
Masing-masing desa mengkoordinir warganya untuk membayar PBB. Sehingga ketika petugas datang, warga sudah siap. “Nominal tagihan sudah diketahui dari daftar yang telah kami serahkan melalui desa dan diteruskan oleh kepala lingkungan,” ungkap Dewa Rai Maranggi. Menurutnya, dengan sistem jemput bola ini, pembayaran PBB ada peningkatan.
Selama ini cukup menjadi kendala adanya keengganan masyarakat karena dipengaruhi faktor jarak tempuh. "Masyarakat bisa membayar melalui bank. Karena jarak jauh membuat mereka enggan bayar. Nilai tagihan lebih kecil dibandingkan biaya transportasi ketika harus ke bank atau tempat pembayaran lainya,” jelasnya. Dengan adanya layanan ini, masyarakat dapat dimudahkan untuk pembayaran PBB.
Dewa Rai Maranggi berharap desa bisa mengingatkan warga untuk taat membayar pajak. "Kami pun akan tetap melakukan pendekatan bagi wajib pajak yang masih ada tunggakan. Daftar tunggakan kami serahkan langsung sehingga wajib pajak tidak kaget. Karena mamang banyak ditemui tunggakan yang tahunnya sudah lama,” terangnya. Desa dapat kembali mengajukan untuk dapat didatangi petugas. Dewa Rai Maranggi tetap mengimbau masyarakat taat bayar pajak dengan mendatangi lokasi pembayaran terdekat. *esa.
Masing-masing desa mengkoordinir warganya untuk membayar PBB. Sehingga ketika petugas datang, warga sudah siap. “Nominal tagihan sudah diketahui dari daftar yang telah kami serahkan melalui desa dan diteruskan oleh kepala lingkungan,” ungkap Dewa Rai Maranggi. Menurutnya, dengan sistem jemput bola ini, pembayaran PBB ada peningkatan.
Selama ini cukup menjadi kendala adanya keengganan masyarakat karena dipengaruhi faktor jarak tempuh. "Masyarakat bisa membayar melalui bank. Karena jarak jauh membuat mereka enggan bayar. Nilai tagihan lebih kecil dibandingkan biaya transportasi ketika harus ke bank atau tempat pembayaran lainya,” jelasnya. Dengan adanya layanan ini, masyarakat dapat dimudahkan untuk pembayaran PBB.
Dewa Rai Maranggi berharap desa bisa mengingatkan warga untuk taat membayar pajak. "Kami pun akan tetap melakukan pendekatan bagi wajib pajak yang masih ada tunggakan. Daftar tunggakan kami serahkan langsung sehingga wajib pajak tidak kaget. Karena mamang banyak ditemui tunggakan yang tahunnya sudah lama,” terangnya. Desa dapat kembali mengajukan untuk dapat didatangi petugas. Dewa Rai Maranggi tetap mengimbau masyarakat taat bayar pajak dengan mendatangi lokasi pembayaran terdekat. *esa.
1
Komentar