Setelah September, Buleleng Terancam Masuki Masa Sulit
Triwulan III-2020 dinilai masih terbantu dengan panen cengkih dan ‘tabungan’ dari para PMI. Namun jika tidak ada stimulant dari pusat, maka Triwulan IV bakal sangat berat bagi Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng mulai merancang skema pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini belum juga berakhir. Perputaran ekonomi yang menurut estimasi masih aman hingga September mendatang memerlukan jalan keluar jangka pendek untuk menghindari krisis. Bantuan dari pusat pun diharapkan dapat memberikan stimulan pemulihan ekonomi di Buleleng.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Jumat (7/8) mengatakan meski pertumbuhan dan ekonomi belum stabil, namun sudah mengalami perubahan ke arah yang lebih baik pasca diberlakukan tatanan kehidupan era baru (new normal) sebulan lalu. Menurut Agus Suradnyana melihat situasi dan kondisi saat ini, masyarakat dari kelas ekonomi paling bawah di sektor informal menurutnya masih bisa bertahan hingga September mendatang.
“Saya rasa saat ini sampai September masih bertahan karena masih ada panen cengkih yang bisa membuka lapangan pekerjaan. Sedangkan adik-adik yang pulang dari Denpasar dan PMI (Pekerja Migran Indonesia, Red) saya perkirakan masih punya bekal hingga Oktober nanti, nah Oktober ke atas ini yang dipikirkan,” ungkap Bupati PAS.
Pemkab Buleleng pun menurut Agus Suradnyana berharap dan menunggu kucuran bantuan dari pemerintah pusat di anggaran perubahan ini. Jika harapan itu terpenuhi dengan dana gelondongan yang diberikan kepada Pemkab Buleleng, maka skema yang akan diambil memecah dana tersebut menjadikan proyek-proyek kecil yang banyak melibatkan masyarakat. Seperti proyek rabat beton, saluran irigasi dan proyek padat karya lainnya. “Solusi jangka pendek hanya bisa begitu, kalau jangka panjang itu perlu waktu dan tergantung disiplin kita menjalankan protokol kesehatan Covid-19,” tegas dia.
Komitmen masyarakat dalam kepatuhan menjalankan protokol kesehatan di tengah pendemi Covid-19 ini disebutnya sangat menentukan pemulihan ekonomi dapat dilakukan segera atau malah semakin terpuruk. “Bali dibuka siapa yang mau datang kalau negara belum menyakinkan bebas dari Covid. Kita yang harus tetap disiplin menerapkan protokol Covid-19,” tegas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar Buleleng ini.*k23
Pemkab Buleleng mulai merancang skema pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini belum juga berakhir. Perputaran ekonomi yang menurut estimasi masih aman hingga September mendatang memerlukan jalan keluar jangka pendek untuk menghindari krisis. Bantuan dari pusat pun diharapkan dapat memberikan stimulan pemulihan ekonomi di Buleleng.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Jumat (7/8) mengatakan meski pertumbuhan dan ekonomi belum stabil, namun sudah mengalami perubahan ke arah yang lebih baik pasca diberlakukan tatanan kehidupan era baru (new normal) sebulan lalu. Menurut Agus Suradnyana melihat situasi dan kondisi saat ini, masyarakat dari kelas ekonomi paling bawah di sektor informal menurutnya masih bisa bertahan hingga September mendatang.
“Saya rasa saat ini sampai September masih bertahan karena masih ada panen cengkih yang bisa membuka lapangan pekerjaan. Sedangkan adik-adik yang pulang dari Denpasar dan PMI (Pekerja Migran Indonesia, Red) saya perkirakan masih punya bekal hingga Oktober nanti, nah Oktober ke atas ini yang dipikirkan,” ungkap Bupati PAS.
Pemkab Buleleng pun menurut Agus Suradnyana berharap dan menunggu kucuran bantuan dari pemerintah pusat di anggaran perubahan ini. Jika harapan itu terpenuhi dengan dana gelondongan yang diberikan kepada Pemkab Buleleng, maka skema yang akan diambil memecah dana tersebut menjadikan proyek-proyek kecil yang banyak melibatkan masyarakat. Seperti proyek rabat beton, saluran irigasi dan proyek padat karya lainnya. “Solusi jangka pendek hanya bisa begitu, kalau jangka panjang itu perlu waktu dan tergantung disiplin kita menjalankan protokol kesehatan Covid-19,” tegas dia.
Komitmen masyarakat dalam kepatuhan menjalankan protokol kesehatan di tengah pendemi Covid-19 ini disebutnya sangat menentukan pemulihan ekonomi dapat dilakukan segera atau malah semakin terpuruk. “Bali dibuka siapa yang mau datang kalau negara belum menyakinkan bebas dari Covid. Kita yang harus tetap disiplin menerapkan protokol Covid-19,” tegas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar Buleleng ini.*k23
Komentar