Pesilat PON Bali Inginkan 'Tatap Muka' Dua Kali Sebulan
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 21 atlet pencak silat PON Bali berharap latihan tatap muka atau latihan bersama dilakukan dua kali sebulan.
Hal itu mereka ungkapkan saat latihan perdana tatap muka pada Sabtu (8/8) di Lapangan Bajra Sandi Denpasar. Keinginan tersebut inisiatif sendiri, mengingat pelatih menginginkan latihan bersama sebulan sekali di masa pandemi Covid-19 ini.
"Sebenarnya tim pelatih menginginkan latihan bersama sebulan sekali. Diluar itu tetap latihan rutin secara mandiri di rumah masing-masing sesuai program. Tapi, kami ikuti saja keinginan atlet. Mereka kami berikan waktu untuk berdiskusi. Mereka menginginkan latihan tatap muka lebih banyak, dan akhirnya disepakati dua kali sebulan," kata pelatih kepala I Gusti Made Semarajaya, usai mendampingi atletnya latihan.
Menurut pria asal Petang Badung itu, pada latihan perdana itu para atlet menerima bantuan dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Provinsi Bali. Yakni, berupa Faceshield, handsanitizer dan vitamin. Suport itu diharapkan dimanfaatkan para atlet, sehingga lebih nyaman menjalani latihan bersama.
Gusti Made Semarajaya mengakui, selama ini atletnya latihan di rumah. Namun saat latihan perdana, mereka ingin langsung tancap gas. Pihak pelatih akhirnya secara perlahan mengaturnya. Antisipasi kalori jangan sampai keluar terlalu banyak. Pihak pelatih pun sebenarnya ingin perlahan latihannya. Namun atlet sudah terbiasa dengan latihan keras.
"Ini tidak bisa kami bendung. Atlet Pencak Silat memang termotivasi ingin berprestasi maksimal di PON Papua," kata pria yang juga Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Bali itu.
Menurut Gusti Semarajaya, dalam proses latihan perdana diawali dua kali keliling lapangan dan gerakan kaki maupun tangan. Sedangkan kategori seni masing-masing melatih sesuai katagori, yakni gerak beregu, gerak tunggal, dan gerak ganda. Jadi, tim pelatih masih mengatur ulang latihan beregu. Mereka dikembalikan latihan ringan, sesuai arahan di pusat.
Sementara itu Ketua PSMTI Bali Putu Sudana didampingi Sekjen Iwan Tantrawan mengaku untuk kedepannya akan tetap memberikan suport untuk atlet silat Bali, sekaligus memberikan motivasi kepada atlet agar bersemangat dalam berlatih dan menjalani latihan dengan rasa aman, karena sudah perlengkapan.
Sementara dari 21 atlet pencak silat PON Bali, hanya satu atlet tidak hadir, yakni I Made Dwi Surya Adnyana, karena masih melatih mahasiswa Amerika Serikat yang kuliah di Universitas Ngurah Rai. Sedangan atlet lainnya hadir, seperti I Gede Arya Widhyantara, Komang Harik Adi Putra, Ni Made Wida Ariasih, Gusti Ayu Dian Ariardani, I Made Ananta Pradnya, I Made Aldi Sancitayasa, I Putu Yudhi Surya Pratama, I Komang Widia Mahardhika, Cokorda Gede Kresna Wiguna Putra, I Kadek Agus Jatiwibawa, Ni Made Indah Sindi Maharani, Ni Kadek Astini, I Kadek Pebrinata, Ketut Ayu Utari, Putu Cincin Cindra Dewi, Ni Kadek Sutiani, Wayan Sumertayasa, Ni Made Sintya Ratika Dewi, I Kasek Wahyu Rihartana Giri, dan I Putu Anom Wiraguna.*dek
1
Komentar