Ada Yayasan Padepokan Kanjeng Dimas di Tabanan
Tak banyak orang tahu, di Tabanan ternyata ada Yayasan Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi.
Program Macet Sejak Abdul Gani Terbunuh, Ditutup Polisi Pekan Lalu
TABANAN, NusaBali
Yayasan padepokan yang anggotanya mencapai ratusan orang ini bermarkas di Banjar Pamudungan, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan. Buat sementara, yayasan padepokan ini telah ditutup polisi sejak sepekan lalu, menyusul ditangkapnya Raden Kanjeng Dimas Taat Pribadi, 46.
Kapolres Tabanan, AKBP Marshianto, membenarkan adanya Yayasan Padepokan Kanjeng Di-mas di Desa Belimbung, Kecamatan Pupuan ini. Hanya saja, sampai saat ini belum ada laporan dari masyarakat terkait kasus tipu menipu seperti penggandaan uang. "Kita belum lihat adanya hal mencurigakan. Kita masih melakukan monitoring," ujar Kapolres Marhinto, Senin (3/9).
Meski demikian, kata Kapolres, yayasan padepokan tersebut sudah ditutup sejak sepekan lalu. Hal itu dilakukan terkait pemberitaan dan permasalahan Kanjeng Dimas, yang telah ditangkap polisi. "Ya, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kami sudah tutup yayasan tersebut," katanya sembari menyarankan jika ada bagi warga yang merasa kena tipu, segera melapor ke polisi.
Ditemui NusaBali secara terpisah, Senin kemarin, pemilik lahan seluas 10 are yang dibangun Yayasan Padepokan Kanjeng Dimas di Banjar Pamudungan, Desa Belimbing, I Wayan Suanda, 49, mengatakan yayasan ini beda kelembagaan dengan Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi. Namun, pendirinya memang Kanjeng Dimas sendiri.
Wayan Suanda yang warga asli Banjar Pamudungan, Desa Belimbing mengatakan, Ketua Umum Yayasan Kanjeng Dimas adalah Abdul Gani, yang dilaporkan terbunuh itu. Wayan Suanda sendiri menjadi Pembina Kesekertariatan Wilayah Bali Yayasan Padepokan Kanjeng Dimas.
SELANJUTNYA . . .
Komentar