20 Ikan Arwana Dipamerkan di Plaza Renon
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 20 ikan arwana ditampilkan dalam Pameran dan Bursa Arwana Bali yang dihelat di Plaza Renon, Denpasar, Jumat (7/8) hingga Senin (17/8) mendatang.
Ketua Panitia Pameran dan Bursa Arwana Bali, Gde Anom Santika mengatakan, puluhan ikan arwana yang dipamerkan ini merupakan koleksi pribadi milik para penghobi.
Pengadaan pameran ini tak lepas dari keinginan untuk memperkenalkan ikan arwana ke masyarakat. Untuk itu, konsep pameran dirasa cukup tepat untuk dilakukan, terutama agar tidak menimbulkan kerumunan di situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Beda dengan kontes yang mengundang banyak orang, yang menjadikan kerumunan-kerumunan. Kalau pameran saya rasa tidak masalah,” ujar Gde Anom Santika.
Ikan-ikan yang dipamerkan dalam 20 akuarium ini didominasi oleh ikan arwana jenis super red sebanyak 19 ekor, dan satu ikan arwana yang berbeda dari yang lain, yakni jenis silver albino yang memiliki warna putih yang khas. Semua ikan arwana ini, rata-rata berusia sekitar enam bulan hingga tiga tahun.
Sebagai ikan yang memiliki harga hingga jutaan rupiah ini, daya tariknya ada pada anatomi tubuhnya, seperti dari tubuh, ekor, warna, dan dayungnya. “Keindahan dari bentuknya, gaya renangnya, memang ikan ini indah kalau dinikmati dan dilihat,” lanjut Anom Santika.
Di Bali sendiri, ungkap Anom Santika, memang sejak dulu sudah banyak yang memiliki hobi memelihara ikan arwana.
Hanya saja, di Bali belum ada wadah atau organisasi khusus bagi para penghobi ikan arwana. “Saya rasa di Bali dari dulu sudah banyak ada penghobi arwana, cuma belum ada wadah, dalam artian organisasi. Jadi sampai sekarang ini banyak penghobi-pengobi yang di rumahnya sudah memelihara arwana,” terangnya.
Memang, pesona dari ikan arwana sulit untuk ditolak. Di hari kedua, pameran ikan yang konon bisa mencapai usia 30 tahun ini, terlihat pengunjung mall Plaza Renon yang menyempatkan diri untuk berkeliling di sekitar atrium untuk mengagumi ikan-ikan arwana yang ditata rapi dalam 20 akuarium yang berbeda ini.*cr74
Pengadaan pameran ini tak lepas dari keinginan untuk memperkenalkan ikan arwana ke masyarakat. Untuk itu, konsep pameran dirasa cukup tepat untuk dilakukan, terutama agar tidak menimbulkan kerumunan di situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Beda dengan kontes yang mengundang banyak orang, yang menjadikan kerumunan-kerumunan. Kalau pameran saya rasa tidak masalah,” ujar Gde Anom Santika.
Ikan-ikan yang dipamerkan dalam 20 akuarium ini didominasi oleh ikan arwana jenis super red sebanyak 19 ekor, dan satu ikan arwana yang berbeda dari yang lain, yakni jenis silver albino yang memiliki warna putih yang khas. Semua ikan arwana ini, rata-rata berusia sekitar enam bulan hingga tiga tahun.
Sebagai ikan yang memiliki harga hingga jutaan rupiah ini, daya tariknya ada pada anatomi tubuhnya, seperti dari tubuh, ekor, warna, dan dayungnya. “Keindahan dari bentuknya, gaya renangnya, memang ikan ini indah kalau dinikmati dan dilihat,” lanjut Anom Santika.
Di Bali sendiri, ungkap Anom Santika, memang sejak dulu sudah banyak yang memiliki hobi memelihara ikan arwana.
Hanya saja, di Bali belum ada wadah atau organisasi khusus bagi para penghobi ikan arwana. “Saya rasa di Bali dari dulu sudah banyak ada penghobi arwana, cuma belum ada wadah, dalam artian organisasi. Jadi sampai sekarang ini banyak penghobi-pengobi yang di rumahnya sudah memelihara arwana,” terangnya.
Memang, pesona dari ikan arwana sulit untuk ditolak. Di hari kedua, pameran ikan yang konon bisa mencapai usia 30 tahun ini, terlihat pengunjung mall Plaza Renon yang menyempatkan diri untuk berkeliling di sekitar atrium untuk mengagumi ikan-ikan arwana yang ditata rapi dalam 20 akuarium yang berbeda ini.*cr74
1
Komentar