Fisik Atlet Selam Dekati Sebelum Pandemi
DENPASAR, NusaBali
Hampir sebulan penuh menjalani proses latihan secara tatap muka, atlet selam Bali yang akan bertanding pada PON Papua XX/2021 mendatang mengalami progres fisik yang cukup signifikan.
Bahkan kondisi fisiknya secara perlahan sudah mulai mendekati saat proses latihan sebelum Covid-19. Hal itu disampaikan Ketua Umum Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), Bagus Partha Wijaya, Selasa (11/8).
"Kalau melihat kondisi fisik atlet, kami cukup berbahagia. Programnya dijalankan dengan baik. Semua atlet disiplin dengan protokol kesehatan. Progres fisiknya ini yang sangat kami apresiasi," tegas Bagus Partha Wijaya. Menurut pria asal Bandem Karangsem itu, atlet selam Bali khusus di kategori kolam melakukan latihan di kolam renang Dharma Pala Kuta Badung didampingi pelatih Kadek Sudiasa. Sedangkan untuk nomor OBA (Orientasi Bawah Air) Laut, dilatih oleh Bunarian dari TNI AL
Dari 11 orang atlet selam yang diproyeksikan turun di PON Papua XX/2021, delapan atlet akan turun di kategori selam. Mereka adalah Putu Widi Ananda Putri, Ni Luh Made Citra Dewi, Revallina Nesya Reginata, Luh Kade Dewi Rahayu, Gede Kenas Alvaro Mahima, I Made Legawa Stanel Brahmarsa, I Putu Sheva Marta Dewa, dan Sugiharto Sugono. Sedangkan tiga atlet lainnya Mohammad Alfian, Dwi Marista Kartika Sari, dan Mohammad Ismail turun di nomor OBA.
Pelaksanaan program latihan tetap muka, minimal dilaksanakan untuk tetap menjaga kondisi ketahanan fisik dan catatan waktu. Namun dalam latihan sebulan terakhir ini, terjadi progres fisik. “Itu tak lepas dari motivasi atlet sendiri untuk mengembalikan kondisi fisiknya ke semula saat belum ada Covid-19. Kita kan sempat tiga bulan latihan mandiri di rumah saja. Tapi, saat ini sudah tiga kali rutin melakukan latihan dalam seminggu," tegas Bagus Partha Wijaya yang baru saja promosi sebagai Wakil Kepala Pengadilan Militer III-17 Manado.
Kondisi fisik yang terus membaik, membuka harapan untuk mewujudkan prestasi maksimal di multi event empat tahunan antar provinsi. Itu juga tak lepas dari keinginan kuat atlet untuk tetap menjaga imunitas tubuhnya saat situasi seperti ini. Pihaknya berharap atletnya tetap menjaga protokol kesehatan dalam proses latihan. Mengingat, seorang atlet walaupun kondisi badan sehat dan kuat, tetapi tetap sensitif dengan perubahan-perubahan pola makan, cuaca maupun virus juga merupakan hal yang rentan terhadap para atlet. “Oleh karenanya latihan yang dilakukan juga tetap memperhatikan jarak aman disaat bertemu maupun berkomunikasi dengan orang lain dan menghindari kerumunan,” kata eks Hakim Militer di Denpasar ini. *dek
1
Komentar