28 Prajurit Kodam Udayana Donor Plasma Konvalesen
86,90 % Pasien Corona di Bali Sembuh
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 28 dari 46 prajurut TNI dari Kodam IX/Udayana yang pernah terpapar Covid-19 dan telah dinyatakan sembuh, bersedia melakukan donor plasma konvalesen, Selasa (11/8).
Plasma kovalensen hasil donor prajurit TNI ini nantinya akan digunakan un-tuk terapi bagi penyembuhan pasien positif Covid-19. Kegiatan donor plasma konvalesen hasil kerja sama Kodam IX/Udayana dengan RS PTN Unud (Badung), RSUP Sanglah (Denpasar), dan PMI, Selasa kemarin, dilaksanakan di Makorem 163/Wirasatya, Jalan PB Sudirman Denpasar. Donor plasma konvalesen yang melibatkan 28 prajurit tersebut disaksikan langsung Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Kurnia Dewantara.
Pangdam Mayjen Kurnia Dewantara mengatakan kegiatan donor plasma konvalesen ini digelar karena hingga kini belum ada obat atau vaksin yang mampu untuk menangkal penyebaran Covid-19. Kondisi tersebut mendorong Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, untuk menginisiasi dilakukannya donor plasma konvalesen oleh prajurit TNI yang sempat terpapar dan sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
"Atas inisiasi Bapak KSAD, saya selaku Pangdam IX/Udayana berupaya untuk bisa menjabarkannya di Bali. Hari ini (kemarin) ada 28 orang pendonor (prajurit TNI yang sudah sembuh dari Covid-19) yang diambil darahnya, sehingga nanti siapa pasien yang bersedia mendapatkan donor plasma ini, ke depannya akan diatur oleh rumah sakit," jelas Pangdam.
Disebutkan, KSAD Jenderal Andika Perkasa memang fokus dalam upaya penanganan Covid-19, di mana hampir setiap hari melakukan video call dengan Karumkit se-Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan plasma darah kepada orang yang terpapar Covid-19.
"Seperti contoh di Secapa AD, sekitar 2.400 siswa yang terpapar dan telah dicoba terapi plasma konvalesen. Perkembangan kesembuhannya sangat pesat, termasuk di Kodam IX/Udayana telah dicoba transfusi plasma dan ternyata pasien yang dicoba semakin membaik," kata Jenderal Bintang II TNI yang baru dua bulan bertugas sbagai Pangdam IX/Udayana ini.
Pangdam mengapresiasi anggotanya yang mau melakukan donor plasma konvalesen. Bagi anggota Kodam IX/Udayana yang telah mendonorkan plasmanya, kata Pangdam, akan diberikan penghargaan setinggi-tingginya sebagai pahlawan dalam penanganan Covid-19.
Pangdam juga mengimbau agar masyarakat yang pernah terpapar Covid-19 untuk tidak segan melakukan donor plasma konvalesen. Tentunya sebelum berdonor, mereka lebih dulu akan diperiksa oleh dokter yang kompeten. "Saya memahami masyarakat yang pernah terpapar Covid-19, masih ragu-ragu untuk mendonorkan darahnya. Jangan takut, karena nanti akan melalui proses yang ketat. Terbukti di Secapa pun demikian. Orang yang telah mendonorkan darahnya tidak ada masalah dan tak lagi terpapar Covid-19,” katanya.
"Tentu terapi plasma akan diterapkan dan ditindaklanjuti secara terus menerus. Kalau dilihat pengalaman yang kita berikan plasma kepada anggota kita, sudah semakin baik. Ini satu hal yang positif, makanya akan diterapkan di RS kita," imbuhnya.
Hingga saat ini, dari 51 anggota Kodam IX/Udayana yang terpapar Covid-19, sudah 46 orang di antaranya dinyatakan sembuh, sementara 17 orang lagi masih dalam perawatan. Untuk pasien positif Covid-19 yang sudah menerima donor plasma, baru ada satu orang dan kini masih dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar.
Terapi plasma konvalesen sendiri adalah sebuah metode mengambil plasma darah bekas pasien Covid-19 untuk mendapatkan antibodi yang telah bersifat imun, kemudian ditransfusikan kepada pasien Corona yang tengah dalam perawatan. Donor plasma konvalesen perdana sebelumnya digelar oleh PMI Provinsi Bali melalui UTD Provinsi Bali di RSUP Sanglah, 16 Juli 2020 lalu.
Dalam donor plasma konvalesen perdana kala itu, pendonor adalah mantan pasien Covid-19 yang notabene seorang tenaga medis. Pria berusia 34 tahun itu telah memenuhi syarat untuk menjadi pendonor, yakni sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 selama 14 hari, dengan kelengkapan lolos uji swab sebanyak dua kali, dan memiliki titer antibodi yang cukup tinggi dari hasil uji netralisasi.
Di sisi lain, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Bali, dr I Gede Wiryana Patra Jaya, mengapresiasi langkah Kodam IX/Udayana yang menggelar donor plasma konvalesen. Menurut Wiryana, kegiatan seperti ini, bisa memberi pengaruh positif kepada masyarakat. Disebutkan, Covid-19 ini tidak akan bisa dihilangkan walaupun ada vaksinnya.
Sementara itu, pandemi Covid-19 masih berkecamuk di Bali, ditandai dengan munculnya 45 kasus baru per Selasa kemarin, selain tambahan 48 pasien yang berhasil sembuh. Berdasarkan data terbaru yang dirilis GTPP Covid-19 Pro-vinsi Bali, 45 kasus baru ini semuanya merupakan transmisi lokal (penularan di daerah).
Tambahan kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Gianyar, yakni 10 pasien Corona. Terbanyak berikutnya berada di Klungkung dengan 9 kasus baru, disusul Kota Denpasar (8 kasus baru), Badung (5 kasus baru), Tabanan (5 kasus baru), Bangli (4 kasus baru), Buleleng (3 kasus baru), dan Karangasem (1 kasus baru). Satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus baru kemarin, lagi-lagi Jembrana.
Dengan tambahan 45 pasien baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 3.862 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 3.469 orang atau 89,82 persen dari total 3.862 kasus positif. Sisanya, 298 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (7,72 persen), 87 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (2,25 persen), dan 8 orang WNA (0,21 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 1.428 kasus, yang mana 1.363 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 542 kasus positif Corona, Bangli (392 kasus), Gianyar (360 kasus), Klungkung (352 kasus), Karangasem (280 kasus), Buleleng (224 kasus), Tabanan (161 kasus), dan Jembrana paling ‘steril’ (dengan 69 kasus).
Yang menggembirakan, pada saat bersamaan, Selasa kemarin, kembali terdapat tambahan 48 pasien Corona sembuh di Bali. Jumlah tambahan pasien sembuh paling banyak berada di Klungkung mencapai 12 orang, disusul Denpasar (10 pasien sembuh), Gianyar (10 pasien sembuh), Badung (5 pasien sembuh), Bangli (3 pasien sembuh), dan Buleleng (3 pasien sembuh).
Dengan tambahan 48 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 3.356 orang. Artinya, angka kesembuhan di Bali kini berhasil tembus 86,90 persen dari total 3.862 kasus positif atau naik 0,23 persen dibanding sehari sebelumnya.
Ini sekaligus melanjutkan trend jumlah pasien sembuh melampaui kasus baru di Bali, setelah sempat terhenti selama dua hari, Sabtu (8/8) dan Minggu (9/8). Trend pasien sembuh melampaui kasus baru di Bali sudah berlangsung sejak 23 Juli 2020, sebelum akhirnya terhenti per 8 Agustus 2020. Barulah per Senin (10/8) kembali terjadi trend jumlah pasien sembuh melampaui kasus baru, ketika ada 40 pasien sembuh bersamaan dengan munculnya 39 kasus baru. Berarti, tinggal tunggu waktu untuk memecahkan rekor kesembuhan tertinggi pasien Covid-19 di Bali yang mencapai 87,13 persen per 7 Agustus 2020 lalu.
Sementara, hingga saat ini jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan tinggal 457 orang atau hanya 11,83 persen dari total 3.862 kasus positif. Sedangkan jumlah kumulatif pasien di Bali yang meninggal dunia tetap 49 orang atau 1,28 persen dari total 3.817 kasus positif. Mereka yang meninggal terdiri dari 47 orang WNI dan 2 orang WNA. *pol,ind
TONTON JUGA:
JRX Bagikan Nasi Bungkus, Sebarkan Nyala Api Keberanian Siti Fadilah
Komentar