Turis India Tewas Saat Rafting
Saat asyik menikmati perjalanan di Sungai Ayung, perahu yang dinaik korban tiba-tiba membentur batu besar dan terbalik.
Gara-gara Perahu yang Dinaiki Korban Terbalik
GIANYAR, NusaBali
Warga negara India, Bhatia Jyoti Gordhan,70, tewas saat rafting di sungai Ayung di Banjar Tengah Yuda, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Senin (3/10). Jyoti tewas sesaat setelah perahu karet yang ditumpanginya terbalik. Jenazah korban kini dititip di RSUP Sanglah Denpasar. Selama di Bali Jyoti menginap di Grand Mirage Nusa Dua, Badung.
Informasi yang dihimpun, korban Jyoti bersama rombongan sebanyak 23 orang mengikuti rafting melalui salah satu jasa rafting di Sungai Ayung. Kegiatan dimulai pukul 12.00 Wita, Jyoti naik di sebuah perahu karet bersama kerabatnya Lata Ashok dan Bhagwati dipandu oleh Kadek Evayana. Para tamu India ini pun menikmati perjalanan di Sungai Ayung. Namun perahu yang dinaik Jyoti tiba-tiba membentur batu besar. Akibat benturan tersebut, perahu karet tersebut terbalik.
Alhasil tamu maupun pemandu tercebur ke sungai yang saat itu arusnya cukup deras. Pada saat itu pemandu Ekayana dengan cepat menolong para tamu India tersebut dibantu pula oleh pemandu dari perahu lain, yakni I Wayan Ariana. Dua tamu berhasil ditolong, namun ketika hendak menolong Jyoti, pemandu kesulitan untuk mengangkat. Butuh waktu 10 menit untuk mengangkat korban ke atas perahu.
Pada saat diangkat ternyata Jyoti yang bertubuh tambun itu sudah dalam keadaan tidak respon. Pemandu serta pihak pengelola segera melarikan korban ke RS Ari Santi dan langsung diperiksa oleh dr Putu Lari Sandy. Hasil pemeriksaan korban telah meninggal akibat tenggelam, dan di tubuh korban tidak ditemukan luka-luka kekerasan.
Kanit Reskrim Polsek Ubud, Iptu Hadimastika KP SIK, seijin Kapolsek Ubud Kompol Ketut Widiada saat dikonfirmasi mengungkapkan jenazah korban dititip di RSUP Sanglah Denpasar. Atas kejadian tersebut pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Kasus ini masih pengembangan, apa ada unsur kelalaian tentu masih didalami," terang Iptu Hadimastika, Selasa (4/10). Sementara dari pihak pengelola telah memberikan asuransi sebesar Rp 134 juta kepada keluarga korban.
Rafting di Sungai Ayung beberapa kali memang sudah memakan korban. Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gianyar, Anak Agung Dalem Jagaditha menjelaskan perizinan untuk rafting berada di Provinsi. ”Tapi selaku pemegang wilayah, kami tetap mengimbau kepada jasa penyewaan untuk memperhatikan SOP (Standar Operasional Prosedur),” ujarnya. Karena mengacu citra pariwisata, Dinas Pariwisata berharap seluruh jasa wisata di Gianyar bisa menjamin kenyamanan turis yang berlibur ke Bali. * cr62
GIANYAR, NusaBali
Warga negara India, Bhatia Jyoti Gordhan,70, tewas saat rafting di sungai Ayung di Banjar Tengah Yuda, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Senin (3/10). Jyoti tewas sesaat setelah perahu karet yang ditumpanginya terbalik. Jenazah korban kini dititip di RSUP Sanglah Denpasar. Selama di Bali Jyoti menginap di Grand Mirage Nusa Dua, Badung.
Informasi yang dihimpun, korban Jyoti bersama rombongan sebanyak 23 orang mengikuti rafting melalui salah satu jasa rafting di Sungai Ayung. Kegiatan dimulai pukul 12.00 Wita, Jyoti naik di sebuah perahu karet bersama kerabatnya Lata Ashok dan Bhagwati dipandu oleh Kadek Evayana. Para tamu India ini pun menikmati perjalanan di Sungai Ayung. Namun perahu yang dinaik Jyoti tiba-tiba membentur batu besar. Akibat benturan tersebut, perahu karet tersebut terbalik.
Alhasil tamu maupun pemandu tercebur ke sungai yang saat itu arusnya cukup deras. Pada saat itu pemandu Ekayana dengan cepat menolong para tamu India tersebut dibantu pula oleh pemandu dari perahu lain, yakni I Wayan Ariana. Dua tamu berhasil ditolong, namun ketika hendak menolong Jyoti, pemandu kesulitan untuk mengangkat. Butuh waktu 10 menit untuk mengangkat korban ke atas perahu.
Pada saat diangkat ternyata Jyoti yang bertubuh tambun itu sudah dalam keadaan tidak respon. Pemandu serta pihak pengelola segera melarikan korban ke RS Ari Santi dan langsung diperiksa oleh dr Putu Lari Sandy. Hasil pemeriksaan korban telah meninggal akibat tenggelam, dan di tubuh korban tidak ditemukan luka-luka kekerasan.
Kanit Reskrim Polsek Ubud, Iptu Hadimastika KP SIK, seijin Kapolsek Ubud Kompol Ketut Widiada saat dikonfirmasi mengungkapkan jenazah korban dititip di RSUP Sanglah Denpasar. Atas kejadian tersebut pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Kasus ini masih pengembangan, apa ada unsur kelalaian tentu masih didalami," terang Iptu Hadimastika, Selasa (4/10). Sementara dari pihak pengelola telah memberikan asuransi sebesar Rp 134 juta kepada keluarga korban.
Rafting di Sungai Ayung beberapa kali memang sudah memakan korban. Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gianyar, Anak Agung Dalem Jagaditha menjelaskan perizinan untuk rafting berada di Provinsi. ”Tapi selaku pemegang wilayah, kami tetap mengimbau kepada jasa penyewaan untuk memperhatikan SOP (Standar Operasional Prosedur),” ujarnya. Karena mengacu citra pariwisata, Dinas Pariwisata berharap seluruh jasa wisata di Gianyar bisa menjamin kenyamanan turis yang berlibur ke Bali. * cr62
Komentar