Alat Sensor Pemantauan Gempa Bumi di Abiansemal Mulai Dibangun
MANGUPURA, NusaBali
Alat sensor pemantauan gempa bumi (seismograph/broadband) di Kecamatan Abiansemal, Badung, mulai dibangun.
Dimulainya pembangunan alat pemantauan gempa bumi tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan pada Rabu (12/8). Peletakan batu pertama dilakukan oleh Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar M Taufiq Gunawan didampingi Kepala Pelaksana BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata.
Kepala Pelaksana BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan I Wayan Netra, mengatakan pembangunan alat pemantau gempa bumi dilakukan oleh BMKG. “Pembangunan alat pemantau gempa bumi ini atas permohonan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada 17 Januari 2020 untuk pembangunan sensor seismograph di Badung,” ujarnya.
Penentuan lokasinya juga telah disetujui Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta melalui surat nomor 032/2636/BPKAD/Sekret. “Lokasi persisnya di areal kantor UPT Peternakan Abiansemal, Kabupaten Badung, Jalan Ciungwanara, Abiansemal. Luas lahannya 5 meter x 5 meter,” imbuh Wayan Netra.
Selain di Badung, pembangunan alat pemantau gempa bumi untuk di Bali pada 2020 ini, rencana juga dilakukan di Kabupaten Jembrana dan Buleleng. Di Badung, pembangunan alat pemantau gempa bumi ini yang kedua kalinya. Sebelumnya sudah dibangun di wilayah Kecamatan Kuta Selatan.
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman saat di konfirmasi membenarkan pembangunan alat pemantau gempa bumi di wilayah Abiansemal sudah mulai dikerjakan. “Iya, sudah mulai dikerjakan tapi saya tidak hafal anggarannya berapa, sekitar Rp 130 juta. Proyek ditarget selesai Oktober 2020,” ujarnya.
“Pekerjaan shelter seismik ini ada tiga lokasi yaitu di Badung, Jembrana, dan Buleleng. Lokasi tersebut merupakan lokasi yang mendekati persyaratan teknis penempatan sensor seismik, baik dari sisi konfigurasi sensor (coverage sensor terhadap sumber gempa) juga dari sisi noise lingkungan dan keamanan,” ungkap Iman. *asa
Kepala Pelaksana BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan I Wayan Netra, mengatakan pembangunan alat pemantau gempa bumi dilakukan oleh BMKG. “Pembangunan alat pemantau gempa bumi ini atas permohonan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada 17 Januari 2020 untuk pembangunan sensor seismograph di Badung,” ujarnya.
Penentuan lokasinya juga telah disetujui Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta melalui surat nomor 032/2636/BPKAD/Sekret. “Lokasi persisnya di areal kantor UPT Peternakan Abiansemal, Kabupaten Badung, Jalan Ciungwanara, Abiansemal. Luas lahannya 5 meter x 5 meter,” imbuh Wayan Netra.
Selain di Badung, pembangunan alat pemantau gempa bumi untuk di Bali pada 2020 ini, rencana juga dilakukan di Kabupaten Jembrana dan Buleleng. Di Badung, pembangunan alat pemantau gempa bumi ini yang kedua kalinya. Sebelumnya sudah dibangun di wilayah Kecamatan Kuta Selatan.
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman saat di konfirmasi membenarkan pembangunan alat pemantau gempa bumi di wilayah Abiansemal sudah mulai dikerjakan. “Iya, sudah mulai dikerjakan tapi saya tidak hafal anggarannya berapa, sekitar Rp 130 juta. Proyek ditarget selesai Oktober 2020,” ujarnya.
“Pekerjaan shelter seismik ini ada tiga lokasi yaitu di Badung, Jembrana, dan Buleleng. Lokasi tersebut merupakan lokasi yang mendekati persyaratan teknis penempatan sensor seismik, baik dari sisi konfigurasi sensor (coverage sensor terhadap sumber gempa) juga dari sisi noise lingkungan dan keamanan,” ungkap Iman. *asa
Komentar