Seniman Berbicara: Ungkap Makna Mural Agro Learning Center
DENPASAR, NusaBali
Sejak akhir Juni 2020 lalu, sebanyak kurang lebih 15 hingga 20 muralist berkolaborasi menghiasi kawasan Agro Learning Center (ALC) dengan mural dengan tema besar ketahanan pangan.
Kini, mural yang menghiasi dinding bagian barat Agro Learning Center yang berlokasi di gang Raya, Jalan Cekomaria, Desa Peguyanan Kangin, Denpasar telah rampung dikerjakan.
Senin (10/8), menjadi hari bagi para seniman ini untuk mengungkapkan sekelumit makna di balik gambar-gambar mural yang dibuatnya beserta rekan-rekan muralist. Melalui dialog bersama awak media bertempat di ALC, terungkap, harapan-harapan yang dicurahnya melalui lukisan-lukisan ini.
Secara garis besar, kebanyakan dari gambar-gambar yang dibuat melukiskan sosok wanita sebagai objek utama. Hal ini tak lepas dari representasi ‘Ibu Bumi’ atau ‘Ibu Pertiwi’, seperti pada mural karya Ketut Sedana. Pada mural Ibu Pertiwi yang dilukisnya, menampilkan dua sisi alam yang berbeda di kedua sisi sang Ibu Pertiwi, yang satu berupa sisi alam yang asri dengan kemakmuran tanahnya, dan satu lagi pemandangan perkotaan yang modern.
“Kalau ditarik dari realitas, saat ini kan kita berdampingan dengan hal yang tradisional juga, modern juga. Jadi dua hal itu memang tidak bisa dipisah, kita memang harus bisa fleksibel. Itu yang saya ambil,” ungkap Ketut Sedana yang mewakili para seniman mural di ALC ini.
Dalam menampilkan karya ini, Ketut Sedana menampilkan unsur-unsur dalam Catur Warna, yakni merah, kuning, putih, dan hitam. “Saya mengambil warna biru juga, untuk mengambil unsur air,” lanjutnya.
Selain mural oleh Ketut Sedana, mural lainnya yang juga menampilkan sesosok wajah wanita juga bisa ditemui pada bagian paling barat dinding yang membelakangi ALC. Dalam mural ini, terlukis wajah wanita yang sebagian tertutup topeng menyerupai kucing.
“Kenapa terlihat seerti memakai topeng setengah, karena kita kadang lupa, bahwa Ibu Pertiwi itu sebenarnya mempunyai sisi yang berbeda juga. Kalau kita mempunyi kedalaman hati, sama dengan suatu kejernihan hati kita juga. Karena dia juga bertopeng, jadi kalau kita tidak memiliki kepekaan yang tinggi, kita tidak bisa melihat wujud aslinya,” tutur seniman penghobi seni lettering ini. Tak berhenti pada lukisan yang sarat akan simbolisme, bentuk support moral juga diutarakan para seniman ini melalui tulisan besar ‘Long live the farmers’ yang berarti ‘panjang umur para petani’ tersurat di dinding yang sama. *cr74
Komentar