Pemprov Suntik Rp 50 Miliar Tuntaskan Proyek Pasar Banyuasri
Agar tuntas sesuai jadwal di bulan Desember 2020, pembangunan Pasar Banyuasri mendapat dana dari Pemprov yang diambilkan dari Tahun Anggaran 2021.
SINGARAJA, NusaBali
Solusi untuk menutupi kekurangan anggaran revitalisasi Pasar Banyuasri menemukan titik terang. Proyek diputuskan tetap dikebut dan tuntas di akhir Desember 2020. Adapun kekurangan anggaran akibat refocusing untuk penanganan Covid-19, akan ditutupi oleh suntikan dana dari Pemerintah Provinsi Bali sebesar Rp 50 miliar.
Suplai anggaran dari Pemprov Bali itu diucap lugas oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, saat peletakan batu pertama bendungan Tamblang, Rabu (12/8) lalu. Gubernur Koster menginstruksikan kepada Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Bali, Dewa Made Indra untuk menyisihkan anggaran Rp 50 miliar di tahun anggaran 2021 untuk memenuhi kekurangan anggaran.
“Termasuk Pasar Banyuasri jangan lama-lama, kashian pedagangnya, selesaikan cepat. Kekurangannya lagi Rp 50 miliar kita selesaikan, tadi saya sudah diskusi di mobil dengan Pak Sekda. Tahun 2021 kita akan selesaikan untuk Pasar Banyuasri kasuan pedagangnya jemuran di luar,” kata Gubernur Koster.
Sementara itu terkait pernyataan kesiapan Provinsi Bali menutupi kekurangan anggaran proyek Pasar Banyuasri menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra, tetap fokus menyelesaikan proyek sampai Desember 2020 sesuai dengan kontrak. Setelah penyisiran anggaran proyek pasar Banyuasri yang menelan anggaran Rp 159,5 miliar, karena pandemi Covid-19 kena refocusing, sehingga anggaran minus Rp 66 miliar. Namun setelah Pemkab Buleleng menyisir anggaran yang tersisa di tahun anggaran 2020 ini didapat Rp 20 miliar untuk menutupi kekurangan sehingga kekurangan di akhir penghitungan tersisa Rp 46 miliar.
“Sebisa mungkin agar bisa diselesaiakan di akhir Desember. Pak Bupati dan Pak Sekda sudah buat kesimpulan mengerucut berlanjut sampai Desember selesai. Karena bantuan Pemprov Rp 50 miliar di tahun 2021, maka akan ada skema dengan meminjam bank oleh penyedia, ada opsi begitu,” jelas dia.
Pemkab akan melakukan pelunasan berikut bunga pinjaman penyedia di bank pada tahun anggaran 2021. Opsi itu disebut Adiptha segera akan dikomunikasikan ke penyedia yang sampai saat ini masih menunggu kepastian Pemkab Buleleng terkait opsi yang akan diambli untuk penyelesaian proyek Pasar Banyuasri.
Sejauh ini proyek pembangunan Pasar Banyuasri yang dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur masih begerak dan sudah dalam pemasangan atap mencapai 68 persen. Selanjutnya sedang persiapan pemasangan lift dan tahap finishing yang terus dikejar 4 bulan ke depan untuk menuntaskan proyek sesuai target awal Desember 2020.*k23
Solusi untuk menutupi kekurangan anggaran revitalisasi Pasar Banyuasri menemukan titik terang. Proyek diputuskan tetap dikebut dan tuntas di akhir Desember 2020. Adapun kekurangan anggaran akibat refocusing untuk penanganan Covid-19, akan ditutupi oleh suntikan dana dari Pemerintah Provinsi Bali sebesar Rp 50 miliar.
Suplai anggaran dari Pemprov Bali itu diucap lugas oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, saat peletakan batu pertama bendungan Tamblang, Rabu (12/8) lalu. Gubernur Koster menginstruksikan kepada Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Bali, Dewa Made Indra untuk menyisihkan anggaran Rp 50 miliar di tahun anggaran 2021 untuk memenuhi kekurangan anggaran.
“Termasuk Pasar Banyuasri jangan lama-lama, kashian pedagangnya, selesaikan cepat. Kekurangannya lagi Rp 50 miliar kita selesaikan, tadi saya sudah diskusi di mobil dengan Pak Sekda. Tahun 2021 kita akan selesaikan untuk Pasar Banyuasri kasuan pedagangnya jemuran di luar,” kata Gubernur Koster.
Sementara itu terkait pernyataan kesiapan Provinsi Bali menutupi kekurangan anggaran proyek Pasar Banyuasri menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra, tetap fokus menyelesaikan proyek sampai Desember 2020 sesuai dengan kontrak. Setelah penyisiran anggaran proyek pasar Banyuasri yang menelan anggaran Rp 159,5 miliar, karena pandemi Covid-19 kena refocusing, sehingga anggaran minus Rp 66 miliar. Namun setelah Pemkab Buleleng menyisir anggaran yang tersisa di tahun anggaran 2020 ini didapat Rp 20 miliar untuk menutupi kekurangan sehingga kekurangan di akhir penghitungan tersisa Rp 46 miliar.
“Sebisa mungkin agar bisa diselesaiakan di akhir Desember. Pak Bupati dan Pak Sekda sudah buat kesimpulan mengerucut berlanjut sampai Desember selesai. Karena bantuan Pemprov Rp 50 miliar di tahun 2021, maka akan ada skema dengan meminjam bank oleh penyedia, ada opsi begitu,” jelas dia.
Pemkab akan melakukan pelunasan berikut bunga pinjaman penyedia di bank pada tahun anggaran 2021. Opsi itu disebut Adiptha segera akan dikomunikasikan ke penyedia yang sampai saat ini masih menunggu kepastian Pemkab Buleleng terkait opsi yang akan diambli untuk penyelesaian proyek Pasar Banyuasri.
Sejauh ini proyek pembangunan Pasar Banyuasri yang dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur masih begerak dan sudah dalam pemasangan atap mencapai 68 persen. Selanjutnya sedang persiapan pemasangan lift dan tahap finishing yang terus dikejar 4 bulan ke depan untuk menuntaskan proyek sesuai target awal Desember 2020.*k23
1
Komentar