Otonan GMT Dipuput Pedanda
AMLAPURA, NusaBali
Upacara otonan I Gusti Made Tusan (GMT) yang juga suami Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dipuput Ida Pedanda Gede Putu Cawu pada Wraspati Umanis Gumbreg, Kamis (13/8). Saat otonan ini, GMT berumur 68 tahun.
Bupati Mas Sumatri dan putra-putranya menyaksikan otonan GMT. Banten otonan menggunakan pejati, dapetan (banten rasa syukur), sesayut pametuan (untuk sang numadi), segehan, dan canangsari. Diawali melakukan pembersihan, I Gusti Made Tusan dilukat, natab banten biakala, dan banten sesayut, diakhiri dengan persembahyangan. Pedanda Putra Cawu mengatakan, upacara otonan merupakan upacara hari kelahiran yang datangnya setiap enam bulan sekali (210 hari) sesuai perhitungan panca wara, sapta wara, dan wuku.
“Secara fisik mengupacarai seseorang, bertepatan hari kelahiran yang diberinama otonan, sebenarnya juga mempersembahkan banten otonan untuk nyama (saudara) empat: Angga Pati, Raja Pati, Banas Pati, dan Banas Pati Raja," kata Pedanda Putu Cawu. Secara rutin menggelar upacara otonan diharapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari dapat perlindungan dari saudara empat. Sebab ke mana pun bepergian, saudara empat ikut menyertai, mengawal dan menjaga agar selalu dalam keadaan selamat, sehat lahir dan bathin.
I Gusti Made Tusan mengatakan, setiap enam bulan sekali rutin menggelar upacara otonan. Banyak manfaat setelah melaksanakan otonan. Pikiran jadi lebih tenang, walau sering menghadapi masalah, tetapi cara menyelesaikan dengan kepala dingin, tidak emosi. “Saya lebih memaknai upacara otonan daripada menggelar acara ulang tahun. Tradisi upacara otonan itulah tradisi umat Hindu, bukan ulang tahun,” kata I Gusti Made Tusan. GMT bersyukur dikaruniai umur panjang, sehingga bisa lebih banyak melakukan aktivitas sosial buat kepentingan masyarakat. *k16
Komentar