Bank BPD Bali Dukung Kebangkitan Pariwisata Bali Timur
DENPASAR, NusaBali
PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) bersinergi dengan stakeholder terkait dan pemerintah mendukung pemulihan pariwisata area Bali timur, pasca Covid-19.
Pemulihan tersebut diharapkan membantu membaiknya perekonomian Bali setelah mengalami kontraksi sejak akhir Maret. Hal tersebut terungkap dari Webinar Strategi Reaktivasi Usaha Pariwisara di Area Bali Timur Pasca Covid-19 yang digelar di Kantor Pusat Bank BPD Bali di Jalan Raya Puputan, Niti Mandala Renon, Denpasar Kamis (13/8).Webinar digelar bersinergi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Karangasem, BPC PHRI Karangasem, IHGMA Karangasem dan lainnya.
Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma menyatakan dengan dukungan tersebut diharapkan ekonomi Bali mulai membaik, setelah mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19.
Bank BPD Bali kata Sudharma mempersiapkan pendanaan, kalau memang usaha-usaha (pariwisata) Bank BPD Bali mempersiapkan pendanaan, kalau memang usaha-usaha (pariwisata) berjalan.
Dikatakan melalui webinar tersebut diharap Bank BPD Bali dapat memberi insight yang positif bagi sektor UMKM sektor pariwisata, selain memberikan kredit modal usaha maupun bantuan operasional lainnya. “Kita inginkan secara pelan-pelan bisa mendapatkan masukkan dari pelaku pariwisata mengenai pariwisata yang berkualitas. Terutama pariwisata yang memenuhi standar kesehatan,” ujarnya. Pria asal Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan ini mengapresiasi langkah-langkah pembukaan pariwisata secara bertahap oleh Pemprov Bali, sehingga pariwisata Bali mulai dirasakan sedikit menggeliat.
Wakil Ketua DPD Indonesian Hotel General Manager Assosiation (IHGMA) Ketut Swabawa menyatakan ada kegelisahan para pelaku pariwisata ketika dihadapkan pada fase-fase pembukaan pariwisata Bali. Pertama pembukaan untuk lokal, fase kedua untuk wisatawan domestik/Nusantara dan fase ketiga rencananya untuk wisatawan mancanegara.
“Apa yang kami tangkap dari teman-teman adalah kegelisahan,” ujarnya Direktur Swaha Hospitality Manegement.
Pertama untuk lokal, fase kedua untuk wisatawan nusantara dan fase ketiga rencananya untuk wisatawan manca negara. “Kegelisahan tersebut bagaimana menyiapkan properti atau produk pariwisata yang telah empat bulan lebih diam atau mati. Tidak hanya untuk membuka pintu gerbang, tetapi adalah strategi,” ujar Swabawa yang Direktur Swaha Hospitality Manegement.
Yang kedua yang tak kalah penting adalah dana, yang harus disiapkan untuk pembiayaan mulainya operasional.”Dana berupa uang yang harus disiapkan membiayai. Dalam faktanya pengusaha pariwisata zero income. Tidak ada pendapatan,” paparnya Swabawa.
Lanjutnya karena kebetulan perbankan sendiri, digelontorkan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) itu diharap membantu pengusaha. “Sameton-sameton pelaku usaha kita di Bali yang kadang usahanya kecil, tidak terlalu terkena tetapi sehat keuangannya, seharusnya layak mendapat bantuan pinjaman, melalui program PEN,” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua DPP IHGMA Bali I Made Ramia Adnyana yang jadi moderator, mengapresiasi Bank BPD Bali yang konsern terjun membantu industri pariwisata untuk bergerak bangkit kembali membangun pariwisata Bali, yang terpuruk akibat pandemic Covid-19.
Selain I Ketut Swabawa dan I Made Ramia Adnyana, narasumber lain adalah Ketua Bali Hotels Association Ricky Putra, Kepala Divisi Kredit Bank BPD Bali IGA Citrawati, dan Pjs Kabag Pengembangan Produk & Layanan E-Banking Bank BPD Bali IA Made Denia Sari. Webinar diikuti UMKM pemilik usaha, pelaku usaha, manajer usaha di bidang akomodasi, restoran, spa, transport, tourist informations, money changer, diving, objek wisata, pokdarwis Kabupaten Karangasem dan Klungkung. *k17
Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma menyatakan dengan dukungan tersebut diharapkan ekonomi Bali mulai membaik, setelah mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19.
Bank BPD Bali kata Sudharma mempersiapkan pendanaan, kalau memang usaha-usaha (pariwisata) Bank BPD Bali mempersiapkan pendanaan, kalau memang usaha-usaha (pariwisata) berjalan.
Dikatakan melalui webinar tersebut diharap Bank BPD Bali dapat memberi insight yang positif bagi sektor UMKM sektor pariwisata, selain memberikan kredit modal usaha maupun bantuan operasional lainnya. “Kita inginkan secara pelan-pelan bisa mendapatkan masukkan dari pelaku pariwisata mengenai pariwisata yang berkualitas. Terutama pariwisata yang memenuhi standar kesehatan,” ujarnya. Pria asal Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan ini mengapresiasi langkah-langkah pembukaan pariwisata secara bertahap oleh Pemprov Bali, sehingga pariwisata Bali mulai dirasakan sedikit menggeliat.
Wakil Ketua DPD Indonesian Hotel General Manager Assosiation (IHGMA) Ketut Swabawa menyatakan ada kegelisahan para pelaku pariwisata ketika dihadapkan pada fase-fase pembukaan pariwisata Bali. Pertama pembukaan untuk lokal, fase kedua untuk wisatawan domestik/Nusantara dan fase ketiga rencananya untuk wisatawan mancanegara.
“Apa yang kami tangkap dari teman-teman adalah kegelisahan,” ujarnya Direktur Swaha Hospitality Manegement.
Pertama untuk lokal, fase kedua untuk wisatawan nusantara dan fase ketiga rencananya untuk wisatawan manca negara. “Kegelisahan tersebut bagaimana menyiapkan properti atau produk pariwisata yang telah empat bulan lebih diam atau mati. Tidak hanya untuk membuka pintu gerbang, tetapi adalah strategi,” ujar Swabawa yang Direktur Swaha Hospitality Manegement.
Yang kedua yang tak kalah penting adalah dana, yang harus disiapkan untuk pembiayaan mulainya operasional.”Dana berupa uang yang harus disiapkan membiayai. Dalam faktanya pengusaha pariwisata zero income. Tidak ada pendapatan,” paparnya Swabawa.
Lanjutnya karena kebetulan perbankan sendiri, digelontorkan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) itu diharap membantu pengusaha. “Sameton-sameton pelaku usaha kita di Bali yang kadang usahanya kecil, tidak terlalu terkena tetapi sehat keuangannya, seharusnya layak mendapat bantuan pinjaman, melalui program PEN,” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua DPP IHGMA Bali I Made Ramia Adnyana yang jadi moderator, mengapresiasi Bank BPD Bali yang konsern terjun membantu industri pariwisata untuk bergerak bangkit kembali membangun pariwisata Bali, yang terpuruk akibat pandemic Covid-19.
Selain I Ketut Swabawa dan I Made Ramia Adnyana, narasumber lain adalah Ketua Bali Hotels Association Ricky Putra, Kepala Divisi Kredit Bank BPD Bali IGA Citrawati, dan Pjs Kabag Pengembangan Produk & Layanan E-Banking Bank BPD Bali IA Made Denia Sari. Webinar diikuti UMKM pemilik usaha, pelaku usaha, manajer usaha di bidang akomodasi, restoran, spa, transport, tourist informations, money changer, diving, objek wisata, pokdarwis Kabupaten Karangasem dan Klungkung. *k17
Komentar