Kunjungan ke Puskesmas di Bangli Melonjak
Target retribusi umum di tahun 2020 sebesar Rp 173 juta, hingga bulan Juli mencapai Rp 339 juta.
BANGLI, NusaBali
Masyarakat Bangli lebih memilih berobat ke puskesmas maupun dokter praktek swasta saat pandemi Covid-19. Ada kesan masyarakat enggan datang berobat ke rumah sakit. Imbasnya, terjadi lonjakan jumlah kunjungan ke puskesmas. Lonjakan kunjungan ini berdampak pada peningkatan pendapatan retribusi umum.
Kepala Dinas Kesehatan Bangli, dr Nengah Nadi, membenarkan terjadi lonjakan jumlah kunjungan di puskesmas. “Mungkin ada semacam ketakutan warga datang berobat ke rumah sakit sehingga memilih berobat ke puskesmas” duga dr Nengah Nadi, Jumat (14/8). Dengan adanya lonjakan jumlah kunjungan ke puskesmas berpengaruh terhadap pendapatan retribusi umum. Target dari retribusi umum di tahun 2020 sebesar Rp 173 juta. Hingga bulan Juli sudah mencapai Rp 339 juta atau 195%. Target retribusi umum tahun 2021 sebesar Rp 619 juta.
dr Nengah Nadi mengungkapkan, kapitasi (besaran pembayaran per-bulan yang dibayar di muka) JKN ditarget Rp14,5 miliar. Hingga bulan Juli terealisasi Rp 6,7 miliar (57%). Target kapitasi JKN tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni Rp 11.9 miliar. “Kami optimis target retribusi umum bisa tercapai karena kepercayaan masyarakat datang berobat ke puskesmas semakin meningkat,” ungkap dr Nengah Nadi. Puskesmas diminta mengoptimalkan pelayanan agar masyarakat tetap mempercayai puskesmas. *esa
Masyarakat Bangli lebih memilih berobat ke puskesmas maupun dokter praktek swasta saat pandemi Covid-19. Ada kesan masyarakat enggan datang berobat ke rumah sakit. Imbasnya, terjadi lonjakan jumlah kunjungan ke puskesmas. Lonjakan kunjungan ini berdampak pada peningkatan pendapatan retribusi umum.
Kepala Dinas Kesehatan Bangli, dr Nengah Nadi, membenarkan terjadi lonjakan jumlah kunjungan di puskesmas. “Mungkin ada semacam ketakutan warga datang berobat ke rumah sakit sehingga memilih berobat ke puskesmas” duga dr Nengah Nadi, Jumat (14/8). Dengan adanya lonjakan jumlah kunjungan ke puskesmas berpengaruh terhadap pendapatan retribusi umum. Target dari retribusi umum di tahun 2020 sebesar Rp 173 juta. Hingga bulan Juli sudah mencapai Rp 339 juta atau 195%. Target retribusi umum tahun 2021 sebesar Rp 619 juta.
dr Nengah Nadi mengungkapkan, kapitasi (besaran pembayaran per-bulan yang dibayar di muka) JKN ditarget Rp14,5 miliar. Hingga bulan Juli terealisasi Rp 6,7 miliar (57%). Target kapitasi JKN tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni Rp 11.9 miliar. “Kami optimis target retribusi umum bisa tercapai karena kepercayaan masyarakat datang berobat ke puskesmas semakin meningkat,” ungkap dr Nengah Nadi. Puskesmas diminta mengoptimalkan pelayanan agar masyarakat tetap mempercayai puskesmas. *esa
1
Komentar