Wajib Perombakan Radikal
Banyak Masalah, Barca Dihancurkan Bayern
Kami merasa hancur, malu adalah kata yang cocok menggambarkan perasaan saya atas kekalahan ini. Kami tidak mampu untuk bersaing seperti ini karena ini bukan yang pertama.
LISBON, NusaBali
Barcelona harus segera melakukan perombakan dan perubahan radikal dari atas ke bawah. Kekalahan 2-8 dari Bayern Munchen, dalam perempatfinal di Liga Champions, di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Sabtu (15/8) dinihari Wita, tak dapat ditoleransi. Kekalahan itu dianggap menjadi malam tergelap dalam sejarah klub Catalunya itu.
"Kami merasa hancur, malu adalah kata yang cocok menggambarkan perasaan saya atas kekalahan ini. Kami tidak mampu untuk bersaing seperti ini karena ini bukan yang pertama, kedua atau ketiga kalinya hal ini terjadi," kata bek senior Barcelona Gerard Pique, sambi terlihat berkaca-kaca saat wawancara usai laga, Sabtu.
Bahkan Pique siap meninggalkan Barcelona agar klubnya berubah jadi lebih baik. Bek Spanyol 33 tahun itu menjadi salah satu pemain yang masih bertahan dari skuat juara Liga Champions 2009, saat memulai era keemasan Barcelona di bawah pelatih Pep Guardiol.
Pique juga menyiratkan, para petinggi Barcelona bersalah, termasuk presiden Josep Maria Bartomeu, atas kesulitan yang dihadapi timnya saat ini. DIa mendesak adanya perubahan dan perombakan total di posisi teratas klub tersebut.
Gelandang ‘baru’ El Barca Frenkie De Jong juga menunjukkan, bahwa Barcelona diselimuti banyak masalah, hingga harus menelan kekalahan memalukan. Dua dari delapan gol Bayern diciptakan pemain yang dibuang Barca, Phillippe Coutinho, serta masing-masing satu gol dari Thomas Mueller, Ivan Perisic, Serge Gnabry, Joshua Kimmich dan Robert Lewandowski. Sedangkan Barca hanya mampu membalas lewat gol bunuh diri David Alaba dan Luis Suarez.
Kekalahan atas Bayern membuat musim ini begitu suram bagi Barca. Mereka dipastikan sama sekali tak meraih gelar. Sebelum tersingkir dari Liga Champions, mereka gagal bersaing dengan Real Madrid di LaLiga dan tak mampu meraih gelar Copa del Rey.
De Jong mengakui, Barcelona penuh dengan masalah di musim ini. Kekalahan dari Bayern menjelaskan secara gamblang akan hal ini itu. Gelandang asal Belanda itu menegaskan, timnya harus segera memperbaiki diri demi para fans.
"Kami awalnya yakin dapat mengalahkan Bayern. Dalam 15-20 menit awal, mereka mencetak gol lebih dulu. Namun, kami bisa menyamakan kedudukan dan memiliki dua peluang yang cukup baik. Hal ini membuat kami percaya diri."
Namun, kata De Jong, Bayern ternyata jauh lebih baik. Dia tidak merasa hal ini akibat individu pemain. Menurutnya, hal ini soal intensitas bermain dan kerja keras dan Barca harus mengubah hal itu.
Kekalahan Barcelona, yang mengikuti jejak Real Madrid, Atletico Madrid, dan Valencia, sekaligus membuat hegemoni Spanyol berakhir musim ini.Dari semua itu, mungkin Barcelona yang tersingkir dengan cara paling menyakitkan. Lionel Messi dan kawan-kawan dibantai Bayern Munchen 2-8. *ant
Barcelona harus segera melakukan perombakan dan perubahan radikal dari atas ke bawah. Kekalahan 2-8 dari Bayern Munchen, dalam perempatfinal di Liga Champions, di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Sabtu (15/8) dinihari Wita, tak dapat ditoleransi. Kekalahan itu dianggap menjadi malam tergelap dalam sejarah klub Catalunya itu.
"Kami merasa hancur, malu adalah kata yang cocok menggambarkan perasaan saya atas kekalahan ini. Kami tidak mampu untuk bersaing seperti ini karena ini bukan yang pertama, kedua atau ketiga kalinya hal ini terjadi," kata bek senior Barcelona Gerard Pique, sambi terlihat berkaca-kaca saat wawancara usai laga, Sabtu.
Bahkan Pique siap meninggalkan Barcelona agar klubnya berubah jadi lebih baik. Bek Spanyol 33 tahun itu menjadi salah satu pemain yang masih bertahan dari skuat juara Liga Champions 2009, saat memulai era keemasan Barcelona di bawah pelatih Pep Guardiol.
Pique juga menyiratkan, para petinggi Barcelona bersalah, termasuk presiden Josep Maria Bartomeu, atas kesulitan yang dihadapi timnya saat ini. DIa mendesak adanya perubahan dan perombakan total di posisi teratas klub tersebut.
Gelandang ‘baru’ El Barca Frenkie De Jong juga menunjukkan, bahwa Barcelona diselimuti banyak masalah, hingga harus menelan kekalahan memalukan. Dua dari delapan gol Bayern diciptakan pemain yang dibuang Barca, Phillippe Coutinho, serta masing-masing satu gol dari Thomas Mueller, Ivan Perisic, Serge Gnabry, Joshua Kimmich dan Robert Lewandowski. Sedangkan Barca hanya mampu membalas lewat gol bunuh diri David Alaba dan Luis Suarez.
Kekalahan atas Bayern membuat musim ini begitu suram bagi Barca. Mereka dipastikan sama sekali tak meraih gelar. Sebelum tersingkir dari Liga Champions, mereka gagal bersaing dengan Real Madrid di LaLiga dan tak mampu meraih gelar Copa del Rey.
De Jong mengakui, Barcelona penuh dengan masalah di musim ini. Kekalahan dari Bayern menjelaskan secara gamblang akan hal ini itu. Gelandang asal Belanda itu menegaskan, timnya harus segera memperbaiki diri demi para fans.
"Kami awalnya yakin dapat mengalahkan Bayern. Dalam 15-20 menit awal, mereka mencetak gol lebih dulu. Namun, kami bisa menyamakan kedudukan dan memiliki dua peluang yang cukup baik. Hal ini membuat kami percaya diri."
Namun, kata De Jong, Bayern ternyata jauh lebih baik. Dia tidak merasa hal ini akibat individu pemain. Menurutnya, hal ini soal intensitas bermain dan kerja keras dan Barca harus mengubah hal itu.
Kekalahan Barcelona, yang mengikuti jejak Real Madrid, Atletico Madrid, dan Valencia, sekaligus membuat hegemoni Spanyol berakhir musim ini.Dari semua itu, mungkin Barcelona yang tersingkir dengan cara paling menyakitkan. Lionel Messi dan kawan-kawan dibantai Bayern Munchen 2-8. *ant
Komentar