Pastika 'Pemanasan' Jelang Pilkada Buleleng
Simakrama akan digelar di Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang akan dirangkai dengan kegiatan mengecek program Bali Mandara.
Gelar Simakrama, Humas Pemprov Bantah Bermuatan Politis
DENPASAR, NusaBali
Perhelatan Pilkada di Kabupaten Buleleng baru akan digelar Februari 2017 mendatang. Namun aroma pertarungan politik sudah terlihat. Bahkan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menggeser simakrama Pemprov Bali ke Buleleng pada, Sabtu (8/10) nanti. Kontan saja turunnya Pastika dalam balutan simakrama Pemprov Bali ini ke Buleleng menjadi seru dan dinilai bermuatan politis.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Rabu (5/10) siang sebagai anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat simakrama Gubernur Pastika di Buleleng dirasakan sebagai ajang pemanasan Pilkada Buleleng 2017, di kalangan DPRD Bali. Maklum Partai Demokrat adalah salah satu partai penyokong paket independen Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharmawijaya (Surya). Demokrat berkolaborasi dengan Partai Golkar. ”Saya dengar simakrama Pemprov di Buleleng Sabtu nanti. Ini pertarungan politik lagi,” ujar sumber NusaBali di Gedung DPRD Bali.
Simakrama akan digelar di Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Dalam acara Gubernur Pastika itu, akan dirangkai dengan kegiatan mengecek program Bali Mandara yang selama ini diluncurkan Pastika. Seperti bedah rumah, Simantri dan Gerbangsadu. Bahkan seperti ‘tradisi’ sebelumnya, Gubernur Pastika akan menginap di Busungbiu, Jumat (7/10) malam.
Karo Humas Pemprov Bali, Dewa Gede Mahendra Putra secara terpisah membantah kegiatan simakrama Gubernur Pastika di Buleleng ada aroma politis. Dewa Mahendra mengatakan Pemprov Bali jemput bola dengan aspirasi masyarakat di Buleleng.”Ini jemput bola untuk menindaklanjuti aspirasi krama di Buleleng,” tegas Dewa Mahendra. Menurut dia simakrama Pemprov Bali sudah dirancang lama. Sehingga bukan acara kagetan yang dikaitkan dengan perhelatan Pilkada.
“Memang sejak lama direncanakan di Buleleng. Sebelumnya juga diadakan di Karangasem, Tabanan, Badung, Kabupaten Bangli dan Denpasar juga pernah,” tegas mantan Penjabat Bupati Bangli ini.
Menurut Dewa Mahendra di Buleleng sendiri simakrama Gubernur Bali sudah kesekian kalinya. “Jangan dikaitkan dengan politik. Jauh itulah kalau dianalisa ke arah politik. Murni kegiatan Pemerintah Provinsi Bali,” tegas Dewa Mahendra. Dewa Mahendra menyebutkan simakrama di Buleleng seperti biasa, semua elemen masyarakat Bali bisa hadir.
“Yang berada di Denpasar giliran ke Buleleng. Sebelumnya kalau simakrama di Wantilan DPRD Bali Niti Mandala Denpasar yang dari Buleleng ke Denpasar. Jadi ini sudah program Pemprov Bali dalam membuka dan menerima aspirasi krama Bali,” tegas mantan Kabid Sosial di Dinas Sosial Provinsi Bali ini. Dalam Pilkada Buleleng 2017, sebanyak dua paket calon telah daftarkan diri ke KPU setempat. Dua paket calon itu, yakni incumbent Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji) diusung koalisi PDIP dan paket Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharmawijaya (Surya) yang merupakan pasangan dari jalur independen, namun didukung Golkar dan Demokrat. * nat
Komentar