HUT ke-75 Kemerdekaan RI, Jaya Negara Kunjungi Museum Agung Bung Karno
DENPASAR, NusaBali
Bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekan RI ke-75, Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara yang juga merupakan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali mengunjungi Museum Agung Bung Karno di Jalan Raya Puputan No 80, Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar Timur, Senin (17/8).
Menariknya, Jaya Negara kemarin datang sekitar pukul 13.30 Wita mengemudikan sendiri mobil VW berwarna putih plat merah DK 2 A. Tampak juga ‘mengawalnya’ sebuah mobil VW berwarna merah.
Kehadiran Jaya Negara diterima langsung Ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno sekaligus pendiri Museum Agung Bung Karno yakni Gus Marhaen. Jaya Negara lantas berkeliling areal museum yang memiliki ribuan koleksi buku-buku dan juga lukisan tentang Ir Soekarno (Bung Karno) sebagai sang proklamator dan presiden pertama RI.
Ada juga beberapa lukisan yang menggambarkan aktivitas Bung Karno bersama keluarga salah satunya sang putri yakni Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri (Megawati Soekarnoputri). Ada salah satu lukisan yang cukup menarik perhatian yakni menggambarkan momentum Megawati kecil berperan sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Gus Marhaen pun menjelaskan kepada Jaya Negara bahwa lukisan ini mengambarkan momen Megawati dua kali dipercaya sebagai Paskibraka yakni pada tahun 1955 ketika usianya baru menginjak 8 tahun dan pada tahun 1965 ketika Megawati remaja berusia 18 tahun.
Menurut Gus Marhaen yang merupakan pekerja sejarah, dalam catatan sejarah, Megawati Soekarnoputri satu-satunya di Republik Indonesia ini yang dua kali menjadi Paskribraka di hadapan Presiden RI Soekarno (Bung Karno).
Dalam konteks dan atas hal ini juga baik Jaya Negara maupun Gus Marhaen merasa bangga atas penganugrahan Tanda Jasa Medali Kepeloporan kepada Megawati yang diserahkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/8).
“Jadi kita tahu Ibu Megawati Soekarnoputri sejak beliau kecil sudah menunjukkan kepeloporan baik sebagai Paskribraka. Hingga dalam perjalanannya beliau akhirnya melanjutkan perjuangan sebagai satunya perempuan di negeri ini yang pernah jadi Wakil Presiden dan juga Presiden RI,” kata Jaya Negara yang dipastikan maju sebagai Calon Walikota Denpasar dari PDI Perjuangan dalam Pilkada Denpasar 9 Desember 2020. *isu
Kehadiran Jaya Negara diterima langsung Ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno sekaligus pendiri Museum Agung Bung Karno yakni Gus Marhaen. Jaya Negara lantas berkeliling areal museum yang memiliki ribuan koleksi buku-buku dan juga lukisan tentang Ir Soekarno (Bung Karno) sebagai sang proklamator dan presiden pertama RI.
Ada juga beberapa lukisan yang menggambarkan aktivitas Bung Karno bersama keluarga salah satunya sang putri yakni Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri (Megawati Soekarnoputri). Ada salah satu lukisan yang cukup menarik perhatian yakni menggambarkan momentum Megawati kecil berperan sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Gus Marhaen pun menjelaskan kepada Jaya Negara bahwa lukisan ini mengambarkan momen Megawati dua kali dipercaya sebagai Paskibraka yakni pada tahun 1955 ketika usianya baru menginjak 8 tahun dan pada tahun 1965 ketika Megawati remaja berusia 18 tahun.
Menurut Gus Marhaen yang merupakan pekerja sejarah, dalam catatan sejarah, Megawati Soekarnoputri satu-satunya di Republik Indonesia ini yang dua kali menjadi Paskribraka di hadapan Presiden RI Soekarno (Bung Karno).
Dalam konteks dan atas hal ini juga baik Jaya Negara maupun Gus Marhaen merasa bangga atas penganugrahan Tanda Jasa Medali Kepeloporan kepada Megawati yang diserahkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/8).
“Jadi kita tahu Ibu Megawati Soekarnoputri sejak beliau kecil sudah menunjukkan kepeloporan baik sebagai Paskribraka. Hingga dalam perjalanannya beliau akhirnya melanjutkan perjuangan sebagai satunya perempuan di negeri ini yang pernah jadi Wakil Presiden dan juga Presiden RI,” kata Jaya Negara yang dipastikan maju sebagai Calon Walikota Denpasar dari PDI Perjuangan dalam Pilkada Denpasar 9 Desember 2020. *isu
1
Komentar