Kanjeng Madi Tolak Dikaitkan Dimas Kanjeng
Kapolda Bali Irjen Sugeng Priyanto meminta kepada masyarakat untuk seger melapor ke kepolisian terdekat, jika ada yang menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Kapolda Bali Imbau Korban Dimas Kanjeng Segera Melapor
DENPASAR, NusaBali
Untuk penanganan lebih lanjut, nantinya Polda Bali akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur. Kapolda Sugeng Priyanto menyebutkan, pihaknya sudah mendapat kabar adanya korban penipuan Dimas Kanjeng di Bali, meskipun datanya belum akurat. “Sejauh ini memang belum ada data spesifik. Namun, kabar yang didengar dari masyarakat, ada beberapa korban Dimas Kanjeng di Bali,” ujar Kapolda Sugeng Priyanto saat ditemui usai peringatan HUT ke-71 TNI di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Kamis (5/10) pagi.
Menurut Kapolda, pihaknya masih terus mendalami pengikut dan jumlah korban Dimas Kanjeng di Bali. “Kalau ada yang merasa jadi korban, segera melapor ke kepolisian terdekat,” katanya. Dia menambahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Polda Jatim yang kini menangani kasus ini.
Terkait keberadaan Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng di Banjar Pamudungan, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan, menurut Kapolda, sejauh ini belum ada penjagaan khusus. “Tapi kami masih terus mendalami kegiatan terkait Yayasan Padepokan Kanjeng Dimas di Bali,” katanya.
Di sisi lain, Polres Tabanan hingga kemarin belum menerima laporan ada korban penipuan terkait keberadaan Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng di Desa Belimbing. Kasubag Humas Polres Tabanan, AKP I Putu Oka Suyasa, mengatakan meski belum ada laporan, pihaknya tetap memantau dan memonitor yayasan yang diketuai I Wayan Sudarya, birokrat yang kini Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tabanan ini.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Kebathinan Daya Putih asal Jogjakarta, Kanjeng Raden Harya DR Sumadi Kertonegoro alias Kanjeng Madi, sempat dikait-kaitkan dengan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yang ditangkap polisi terkait kasus penggandaan uang di Pade-pokan kawasan Probolinggo, Jawa Timur. Kanjeng Madi yang tinggal di Pasraman Daya Putih kawasan Banjar Tojan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, pun bantah sebagai pengikut Dimas Kanjeng.
Kanjeng Madi menegaskan, dirinya maupun pasraman yang dipimpinnya, sama sekali tidak ada kaitan dengan Dimas Kanjeng. Pasraman Daya Putih tidak ada keterkaiatan baik dari unsur keilmuan, organisasi, maupun budaya dengan Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo. Kegiatan di Pasraman Daya Putih asuhan Kanjeng Madi hanya sebatas meditasi dan pernapasan.
SELANJUTNYA . . .
Komentar