Pulihkan Pariwisata Bali, Pirate Dinner Cruise Sea Safari Kembali Beroperasi
DENPASAR, NusaBali
Setelah sekitar 6 bulan tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19, Sea Safari Cruise akhirnya kembali dibuka untuk trip Pirate Dinner Cruise mulai, Sabtu (15/8).
Meski sudah mulai beroperasi, namun untuk jumlah penumpang, masih dibatasi sebagai upaya menjaga social distancing antar penumpang. Director of Sales and Marketing Sea Safari Cruise, Eva Tanudjaja, mengatakan, dari sebelumnya kapasitas kapal 300 orang, kini dikurangi untuk tetap menerapkan social distancing. Dan pada trip perdana, jumlah penumpang hanya 92 orang dan itu sudah maksimal.
“Khusus pirate dinner perdana kembali beroperasi setelah hampir 6 bulan kita close. Pada trip perdana, kita menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah kepada tamu dan staf. Tak hanya itu, kapasitas kapal juga kita kurangi sampai 70 persen,” katanya.
Setelah dibukanya destinasi Bali untuk memulai aktivitas pariwisata bagi wisatawan nusantara, Sea Safari Cruise sejak Agustus 2020 siap menerima kedatangan tamu dengan semua protokol kesehatan di tatanan kehidupan baru.
"Dengan harapan kita dapat mengambil bagian untuk memulihkan pariwisata Indonesia khususnya Bali pada masa pandemi Covid-19 ini. Sebelumnya target market lebih kepada wisatawan asing khususnya China, Eropa, Australia dan lainnya kini sementara waktu hanya mengandalkan wisatawan nusantara," ucapnya.
Dikatakan Eva, Sea Safari Cruise melalui layanan pirate dinner cruise merupakan satu-satunya perusahaan wisata kapal phinisi yang co-branding dengan Kementerian Pariwisata Indonesia menerapkan program Cleanliness, Health, and Safety (CHS). Penerapan CHS diantaranya desinfektan seluruh area kapal sebelum dan sesudah trip, tersedianya wastafel dan hand sanitizer di area yang mudah terjangkau oleh tamu.
Untuk keamanan pengunjung, pihaknya mewajibkan penggunaan masker. Yang mana masker akan disiapkan oleh pihak Sea Safari Cruise. Selain itu, social distance di seluruh area kapal dengan mengurangi 50% dari kapasitas. Tak hanya pengunjung, para crew juga wajib menggunakan masker atau face shield dan sarung tangan dalam melaksanakan pekerjaannya. "Adanya pengecekan suhu tubuh bagi para crew dan tamu yang akan memasuki wilayah kapal," bebernya.
Bekerjasama dengan rumah sakit di wilayah operasional untuk emergency case, semua SOP yang dijalankan oleh Sea Safari Cruise dilaksanakan sesuai dengan kementerian kesehatan dan tidak lupa melihat standar Internasional yang berlaku. Menerapkan protokoler CHS juga di dalam lingkungan kantor Sea Safari Cruise dan menerapkan rapid-test mandiri secara rutin untuk para staf dan crew.
“Kita wajibkan tamu menunjukkan hasil non reaktif rapid test. Hasil rapid test kita minta tunjukkan bagi tamu yang tidak ber-KTP Bali. Jadi yang bukan KTP Bali untuk ikut pirate dinner cruise kita minta tunjukkan hasil rapid test non reaktif yang masih berlaku,” bebernya seraya menyebut ntuk menggaet minat wisatawan nusantara, Sea Safari Cruise memberikan harga promo diskon hingga 80 persen. "Kalau harga normal sebelumnya Rp 605.000 sekarang hanya Rp 178.000. Promo ini diberikan sampai akhir bulan September 2020," pungkas Eva Tanudjaja. *isu
“Khusus pirate dinner perdana kembali beroperasi setelah hampir 6 bulan kita close. Pada trip perdana, kita menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah kepada tamu dan staf. Tak hanya itu, kapasitas kapal juga kita kurangi sampai 70 persen,” katanya.
Setelah dibukanya destinasi Bali untuk memulai aktivitas pariwisata bagi wisatawan nusantara, Sea Safari Cruise sejak Agustus 2020 siap menerima kedatangan tamu dengan semua protokol kesehatan di tatanan kehidupan baru.
"Dengan harapan kita dapat mengambil bagian untuk memulihkan pariwisata Indonesia khususnya Bali pada masa pandemi Covid-19 ini. Sebelumnya target market lebih kepada wisatawan asing khususnya China, Eropa, Australia dan lainnya kini sementara waktu hanya mengandalkan wisatawan nusantara," ucapnya.
Dikatakan Eva, Sea Safari Cruise melalui layanan pirate dinner cruise merupakan satu-satunya perusahaan wisata kapal phinisi yang co-branding dengan Kementerian Pariwisata Indonesia menerapkan program Cleanliness, Health, and Safety (CHS). Penerapan CHS diantaranya desinfektan seluruh area kapal sebelum dan sesudah trip, tersedianya wastafel dan hand sanitizer di area yang mudah terjangkau oleh tamu.
Untuk keamanan pengunjung, pihaknya mewajibkan penggunaan masker. Yang mana masker akan disiapkan oleh pihak Sea Safari Cruise. Selain itu, social distance di seluruh area kapal dengan mengurangi 50% dari kapasitas. Tak hanya pengunjung, para crew juga wajib menggunakan masker atau face shield dan sarung tangan dalam melaksanakan pekerjaannya. "Adanya pengecekan suhu tubuh bagi para crew dan tamu yang akan memasuki wilayah kapal," bebernya.
Bekerjasama dengan rumah sakit di wilayah operasional untuk emergency case, semua SOP yang dijalankan oleh Sea Safari Cruise dilaksanakan sesuai dengan kementerian kesehatan dan tidak lupa melihat standar Internasional yang berlaku. Menerapkan protokoler CHS juga di dalam lingkungan kantor Sea Safari Cruise dan menerapkan rapid-test mandiri secara rutin untuk para staf dan crew.
“Kita wajibkan tamu menunjukkan hasil non reaktif rapid test. Hasil rapid test kita minta tunjukkan bagi tamu yang tidak ber-KTP Bali. Jadi yang bukan KTP Bali untuk ikut pirate dinner cruise kita minta tunjukkan hasil rapid test non reaktif yang masih berlaku,” bebernya seraya menyebut ntuk menggaet minat wisatawan nusantara, Sea Safari Cruise memberikan harga promo diskon hingga 80 persen. "Kalau harga normal sebelumnya Rp 605.000 sekarang hanya Rp 178.000. Promo ini diberikan sampai akhir bulan September 2020," pungkas Eva Tanudjaja. *isu
Komentar