Denpasar Masuk Tingkat Kesembuhan Tertinggi
Dari 1.493 Positif Covid-19, Sembuh 1.391 Orang
Dalam sehari, Kamis (20/8) kemarin masih ada penambahan 9 kasus positif Covid-19 dengan 7 pasien sembuh.
DENPASAR, NusaBali
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat tiga daerah dengan angka kesembuhan pasien virus corona tertinggi berdasarkan hasil analisis mingguan pekan lalu. Ketiga daerah tersebut tercatat merupakan perkotaan, yakni Kota Denpasar, Kota Surabaya, dan Kota Makassar. Kendati masuk terbaik, Pemkot Denpasar meminta masyarakat tetap waspada dan tidak mengurangi kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 karena peningkatan kasus masih fluktuatif.
"Kota Denpasar tingkat kesembuhannya 92,13 persen, Kota Surabaya 74,68 persen, Kota Makassar 70 persen, Jakarta Pusat juga cukup tinggi angka sembuh 66,26 persen," kata Anggota Tim Pakar Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah di BNPB, Rabu (19/8), seperti dilansir cnnindonesia.com.
Dewi juga merinci daerah perkotaan dengan presentase jumlah kasus kematian terendah. Posisi pertama adalah Kota Denpasar dengan presentase 1 persen, kemudian Kota Jayapura 1,3 persen, Kota Depok 3,21 persen, Kota Jakarta Pusat 3,29 persen, kemudian Kota Makassar 4,02 persen.
Sementara Kota Surabaya mencatat persentase angka kematian tertinggi yakni 8,62 persen, disusul Kota Semarang 6,27 persen. "Jadi di sini kita lihat, Kota Denpasar dia tinggi angka kesembuhan dan kecil angka kematian, sementara Kota Surabaya angka sembuhnya tinggi tapi angka kematian juga tinggi," ucap Dewi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi, Kamis (20/8) mengungkapkan, pemberian penilaian terbaik dalam penanganan Covid-19 untuk Kota Denpasar tersebut merupakan evaluasi dari GTPP Pusat dilihat dari tingkat kesembuhan paling tinggi dibanding kota besar lainnya di Indonesia.
Tingkat kesembuhan saat ini di Kota Denpasar, ungkap Dewa Rai, sebanyak 1.391 orang dari total 1.493 kasus positif Covid-19. Sedangkan untuk kasus kematian juga paling kecil diantara kota lainnya di Indonesia yang hanya 15 orang (1,00 persen). Sedangkan kasus aktif yang masih dirawat sebanyak 85 pasien (5,69 persen). "Ini penilaian dari evaluasi nasional. Jadi, kita hanya menerima evaluasi dari GTPP Pusat dan BNPB pusat," ungkap dewa Rai.
Menurut Dewa Rai, kendati angka kesembuhan rata-rata tertinggi dengan penanganan terbaik di Indonesia, pihaknya berharap masyarakat tidak lengah dengan penyebaran Covid-19. Sebab, saat ini penyebaran masih ada secara fluktuatif yang bisa saja kembali meningkat jika masyarakat mengurangi kewaspadaan dan mengurangi penerapan protokol kesehatan.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar ini mengatakan, dalam sehari, Kamis(20/8) kemarin masih ada penambahan 9 kasus positif Covid-19 dengan 7 pasien sembuh. Itu artinya, masih bisa terjadi peningkatan tajam jika tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk tetap tertib dalam menjalankan imbauan pemerintah.
Diungkapkannya, penambahan sebanyak 9 kasus tersebut terjadi di 6 desa/kelurahan yakni di Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara seorang laki-laki usia 30 tahun, Desa Ubung Kaja (Denpasar Utara) seorang laki-laki usia 44 tahun serta seorang perempuan usia 32 tahun. Selain itu juga ada di Desa Kesiman Kertalangu (Denpasar Timur) seorang laki-laki usia 32 tahun serta seorang perempuan usia 36 tahun. "Ada juga dari Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur seorang laki-laki usia 33 tahun, Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat seorang laki-laki usia 47 tahun, dan Desa Tegal Harum (Denpasar Barat) seorang laki-laki usia 61 tahun serta seorang perempuan usia 55 tahun," ujarnya. *mis
"Kota Denpasar tingkat kesembuhannya 92,13 persen, Kota Surabaya 74,68 persen, Kota Makassar 70 persen, Jakarta Pusat juga cukup tinggi angka sembuh 66,26 persen," kata Anggota Tim Pakar Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah di BNPB, Rabu (19/8), seperti dilansir cnnindonesia.com.
Dewi juga merinci daerah perkotaan dengan presentase jumlah kasus kematian terendah. Posisi pertama adalah Kota Denpasar dengan presentase 1 persen, kemudian Kota Jayapura 1,3 persen, Kota Depok 3,21 persen, Kota Jakarta Pusat 3,29 persen, kemudian Kota Makassar 4,02 persen.
Sementara Kota Surabaya mencatat persentase angka kematian tertinggi yakni 8,62 persen, disusul Kota Semarang 6,27 persen. "Jadi di sini kita lihat, Kota Denpasar dia tinggi angka kesembuhan dan kecil angka kematian, sementara Kota Surabaya angka sembuhnya tinggi tapi angka kematian juga tinggi," ucap Dewi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi, Kamis (20/8) mengungkapkan, pemberian penilaian terbaik dalam penanganan Covid-19 untuk Kota Denpasar tersebut merupakan evaluasi dari GTPP Pusat dilihat dari tingkat kesembuhan paling tinggi dibanding kota besar lainnya di Indonesia.
Tingkat kesembuhan saat ini di Kota Denpasar, ungkap Dewa Rai, sebanyak 1.391 orang dari total 1.493 kasus positif Covid-19. Sedangkan untuk kasus kematian juga paling kecil diantara kota lainnya di Indonesia yang hanya 15 orang (1,00 persen). Sedangkan kasus aktif yang masih dirawat sebanyak 85 pasien (5,69 persen). "Ini penilaian dari evaluasi nasional. Jadi, kita hanya menerima evaluasi dari GTPP Pusat dan BNPB pusat," ungkap dewa Rai.
Menurut Dewa Rai, kendati angka kesembuhan rata-rata tertinggi dengan penanganan terbaik di Indonesia, pihaknya berharap masyarakat tidak lengah dengan penyebaran Covid-19. Sebab, saat ini penyebaran masih ada secara fluktuatif yang bisa saja kembali meningkat jika masyarakat mengurangi kewaspadaan dan mengurangi penerapan protokol kesehatan.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar ini mengatakan, dalam sehari, Kamis(20/8) kemarin masih ada penambahan 9 kasus positif Covid-19 dengan 7 pasien sembuh. Itu artinya, masih bisa terjadi peningkatan tajam jika tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk tetap tertib dalam menjalankan imbauan pemerintah.
Diungkapkannya, penambahan sebanyak 9 kasus tersebut terjadi di 6 desa/kelurahan yakni di Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara seorang laki-laki usia 30 tahun, Desa Ubung Kaja (Denpasar Utara) seorang laki-laki usia 44 tahun serta seorang perempuan usia 32 tahun. Selain itu juga ada di Desa Kesiman Kertalangu (Denpasar Timur) seorang laki-laki usia 32 tahun serta seorang perempuan usia 36 tahun. "Ada juga dari Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur seorang laki-laki usia 33 tahun, Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat seorang laki-laki usia 47 tahun, dan Desa Tegal Harum (Denpasar Barat) seorang laki-laki usia 61 tahun serta seorang perempuan usia 55 tahun," ujarnya. *mis
1
Komentar