Dewan Sidak Penyaluran Beras Bulog
Ada temuan beras bulog dibagi rata agar tidak menimbulkan kecemburuan di masyarakat.
BANGLI, NusaBali
Anggota Komisi III DPRD Bangli mengecek penyaluran beras bulog di wilayah Kecamatan Tembuku, Bangli, Rabu (19/8).
Selain mengecek sisa beras di kantor Camat Tembuku, anggota dewan juga mengecek penerima beras bulog di lapangan. Menurut anggota dewan, terjadi kesalahan pendataan penerima beras bulog karena langsung dari kelian, tidak melalui desa.
Anggota Komisi III DPRD Bangli yang turun melakukan sidak yakni I Ketut Suastika, I Made Sudiasa, dan Sang Nyoman Wijaya. Made Sudiasa menjelaskan, turun ke lapangan untuk memastikan proses penyaluran beras bulog di tengah pandemi Covid-19. Dari penelusuran, terjadi kesalahan pendataan penerima beras bulog. Sebab pendataan langsung dari kelian dinas dan tidak melalui desa. Bahkan pihak desa ada yang tidak tahu pembagian beras tersebut. Ada pula data penerima tanpa melalui usulan. “Ada beberapa dusun di Desa Yangapi yang tidak tahu informasi dan sudah muncul nama-nama penerima. Kami juga tidak tahu usulan nama dari mana," ungkap Made Sudiasa.
Politisi Partai Demokrat ini menilai pihak kecamatan tidak profesional. Penyaluran beras ini belum tuntas, masih ada beberapa ton beras yang tersimpan di kantor camat. Sementara itu, Ketut Suastika mengaku menerima laporan kesimpangsiuran di masyarakat terkait penyaluran beras bulog. Sehingga turun ke lapangan melakukan pengecekan. Menurutnya, beras bulog disalurkan melalui kelian banjar dinas, selanjutnya diserahkan kepada penerima. Hanya saja sampai kini belum ada bukti serah terima beras tersebut. "Harus jelas, ada bukti serah terima. Apa beras sudah sampai pada penerima," tegasnya. Dari data kecamatan, beras yang telah disalurkan 3.415 ton.
Tidak hanya mendatangi kantor Camat Tembuku, rombongan Komisi III DRPD Bangli ini juga mengecek ke Desa Adat Tabunan, Desa Undisan. Hasil penelusuran, penerima beras bulog ada pengusaha, ada pula keluarga PNS. Bahkan ada beras bulog dibagi rata agar tidak menimbulkan kecemburuan di masyarakat. "Sesuai aturan, bantuan harus diserahkan pada penerima yang telah ditentukan," ujarnya.
Sementara Camat Tembuku, Ida Bagus Suandi, mengatakan Kecamatan Tembuku menerima 6 ton beras bulog. Sudah tersalurkan hampir 4 ton. Masing-masing penerima mendapatkan beras sebanyak 5 kilogram. Camat Ida Bagus Suandi membenarkan penyaluran bantuan tanpa melalui desa dan langsung menginformasikan kelian dinas. "Sifatnya situasional dampak Covid-19, kami langsung informasikan ke kelian dinas untuk mengusulkan nama penerima beras bulog," jelasnya. Beras 2 ton lebih dalam waktu dekat akan disalurkan kepada penerimanya. “Ada kelian dinas yang belum menyetorkan usulan sehingga ada beras belum tersalurkan,” jelas Ida Bagus Suandi. *esa
Komentar