Uang Rp 75.000 Sampai 30 September ‘Sudah Habis’
BI Bali: Sabar, Masih Tersedia
Laman yang disiapkan BI menunjukkan kuota untuk pemesanan uang kertas Rp 75.000 menampilkan semua tanggal yang disediakan hingga 30 September sudah penuh.
DENPASAR, NusaBali
Animo masyarakat mendapatkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia sangat tinggi. Betapa tidak, sejak diluncurkan secara virtual pada Senin (17/8), laman pintar.bi.go.id langsung diserbu pemburu uang khusus ini. Hasilnya per Kamis (20/7), jatah pemesanan/penukaran uang anyar ini sudah ludes.
Seperti yang terjadi di Bali. Saat laman tersebut diakses pada Kamis (20/8) pagi, semua tanggal penukaran yang dilangsungkan di KPw BI Provinsi Bali di Denpasar dinyatakan ‘jadwal penuh’. Tidak ada lagi warna hijau yang menyatakan jadwal tersedia, sedangkan untuk pemesanan tahap II yang dimulai tanggal 1 Oktober 2020 masih diblok warna hitam alias dinyatakan ‘belum tersedia.’
Tak ayal banyak kekecewaan lantaran uang yang dicetak hanya 75 juta lembar ini sulit diakses. “Tanggal 18 dan 19, websitenya tidak mau terbuka error. Giliran tanggal 20 saya berhasil buka ternyata sudah penuh semua,” kata Oxana, 18, yang mengaku antusias memiliki uang yang menampilkan kain gringsing khas Bali tersebut. Sejumlah cuitan di sosial media juga mengungkapkan kekesalan serupa.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI) Bali Trisno Nugroho menyatakan stok Uang Khusus Peringatatan (UPK) Kemerdekaan RI yang ke-75 atau UPK75 masih tersedia. Bali sendiri mendapat kuota 1 juta lembar lebih. Pembagiannya dengan mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid -19, sehingga tidak sampai terjadi kerumunan.
Penegasan tersebut disampaikan Trisno Nugroho, Kamis (20/8). “Sabar masih ada dan aman,” ujarnya via telepon. Karena penerapan protokol kesehatan lanjutnya, penukaran UPK75, sehingga penukaran maksimal 150 lembar per hari. Tujuannya untuk menghindari kerumunan. Namun tetap akan dievaluasi, kalau memungkinan tentu akan ditambah. Terakhir papar Trisno, penukaran secara online sudah mencapai 290 orang.
Terkait website Bank Indonesia https://pintar.bi.go.id yang dinilai susah diakses, Trisno menyarankan kalau memang aplikasi ngadat saat permohonan penukaran, agar di-screenshoot. Dari situlah pihaknya akan melaporkan ke pusat.
Setiap masyarakat yang ingin mendapatkan uang kertas edisi khusus ini akan dibatasi oleh BI. Di mana, satu identitas hanya akan bisa mendapatkan satu lembar saja.
Adapun syarat untuk melakukan penukaran untuk memperoleh Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI adalah: Telah melakukan pemesanan melalui aplikasi PINTAR; Membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli; Membawa bukti pemesanan dalam bentuk hardcopy atau digital; Melakukan penukaran pada waktu dan lokasi yang telah dipilih sesuai yang tertera pada bukti pemesanan; dan Data Nama dan NIK yang tercantum pada bukti pemesanan sesuai dengan KTP asli yang dibawa pada saat penukaran. *k17
Seperti yang terjadi di Bali. Saat laman tersebut diakses pada Kamis (20/8) pagi, semua tanggal penukaran yang dilangsungkan di KPw BI Provinsi Bali di Denpasar dinyatakan ‘jadwal penuh’. Tidak ada lagi warna hijau yang menyatakan jadwal tersedia, sedangkan untuk pemesanan tahap II yang dimulai tanggal 1 Oktober 2020 masih diblok warna hitam alias dinyatakan ‘belum tersedia.’
Tak ayal banyak kekecewaan lantaran uang yang dicetak hanya 75 juta lembar ini sulit diakses. “Tanggal 18 dan 19, websitenya tidak mau terbuka error. Giliran tanggal 20 saya berhasil buka ternyata sudah penuh semua,” kata Oxana, 18, yang mengaku antusias memiliki uang yang menampilkan kain gringsing khas Bali tersebut. Sejumlah cuitan di sosial media juga mengungkapkan kekesalan serupa.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI) Bali Trisno Nugroho menyatakan stok Uang Khusus Peringatatan (UPK) Kemerdekaan RI yang ke-75 atau UPK75 masih tersedia. Bali sendiri mendapat kuota 1 juta lembar lebih. Pembagiannya dengan mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid -19, sehingga tidak sampai terjadi kerumunan.
Penegasan tersebut disampaikan Trisno Nugroho, Kamis (20/8). “Sabar masih ada dan aman,” ujarnya via telepon. Karena penerapan protokol kesehatan lanjutnya, penukaran UPK75, sehingga penukaran maksimal 150 lembar per hari. Tujuannya untuk menghindari kerumunan. Namun tetap akan dievaluasi, kalau memungkinan tentu akan ditambah. Terakhir papar Trisno, penukaran secara online sudah mencapai 290 orang.
Terkait website Bank Indonesia https://pintar.bi.go.id yang dinilai susah diakses, Trisno menyarankan kalau memang aplikasi ngadat saat permohonan penukaran, agar di-screenshoot. Dari situlah pihaknya akan melaporkan ke pusat.
Setiap masyarakat yang ingin mendapatkan uang kertas edisi khusus ini akan dibatasi oleh BI. Di mana, satu identitas hanya akan bisa mendapatkan satu lembar saja.
Adapun syarat untuk melakukan penukaran untuk memperoleh Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI adalah: Telah melakukan pemesanan melalui aplikasi PINTAR; Membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli; Membawa bukti pemesanan dalam bentuk hardcopy atau digital; Melakukan penukaran pada waktu dan lokasi yang telah dipilih sesuai yang tertera pada bukti pemesanan; dan Data Nama dan NIK yang tercantum pada bukti pemesanan sesuai dengan KTP asli yang dibawa pada saat penukaran. *k17
1
Komentar