DPP Partai Berkarya Jajaki Figur 'Pegang' Bali
DENPASAR, NusaBali
Gonjang-ganjing Partai Berkarya akhirnya merembet ke Bali. Setelah Munaslub ‘menyingkirkan’ Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan mengalihkan kursi Ketua Umum kepada Mayjen TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjo (Muchdi Pr), kini perombakan besar juga dilakukan di daerah-daerah.
Bahkan pergantian pucuk pimpinan di Bali yang diduduki I Putu Gede Djaja tampaknya tinggal menunggu waktu. Indikasinya adalah kedatangan pengurus DPP Partai Berkarya, Gunthar HG Bachroemsyah, di Bali pada 20-23 Agustus 2020. Kepada NusaBali, Gunthar mengaku kedatangannya ingin membenahi Partai Berkarya di Bali yang sudah tidak memperlihatkan aktivitasnya sejak tahun lalu. “DPW Bali nonaktif, karena itu sudah saatnya harus dilakukan pembenahan. Apalagi pada Pemilu Legislatif lalu, Bali termasuk daerah yang mengecewakan,” kata Gunthar yang juga Koordinator Wilayah Partai Berkarya Bali-Nusa Tenggara ini.
Pengisian kursi Ketua DPW Partai Berkarya Bali pun disebutnya harus dilakukan agar tidak terjadi kevakuman atau kegiatan non aktif berkelanjutan yang merugikan partai. “Bali itu termasuk wilayah penting, harus diperhatikan. Bali ibaratnya mewakili kebhinekaan Indonesia,” kata politisi berdarah Manado ini.
Soal siapa-siapa yang akan mengisi kursi Ketua DPW Bali, Gunthar mengaku sudah mengantongi nama-nama yang digadang-gadang bisa membesarkan partai di Bali. Sayangnya Gunthar memilih menutup rapat sosok yang ingin ditemui dan ditawari menduduki kursi Ketua DPW Partai Berkarya.
Di sisi lain Gunthar juga tak menampik akan berupaya merangkul kembali Brigjen Pol (Purn) Dewa Bagus Made Suharya. “Harus diakui saat dipimpin oleh beliau, kiprah Partai Berkaya di Bali cukup baik,” kata Gunthar menyebut mantan Kapolresta Denpasar yang sarat pengalaman tersebut.
Gunthar sendiri mengaku sangat terpukul saat Partai Berkarya Bali tiba-tiba dirombak pada tahun 2018, di mana Suharya tiba-tiba digantikan Putu Djaja. “Bahkan tidak sampai di situ, perombakan juga dilakukan pada kepengurusan kabupaten,” kenang Gunthar. “Sedih saya, karena yang digantikan adalah mereka yang berjuang membesarkan Partai Berkarya di Bali,” imbuhnya. *mao
Komentar