Desa Panji Digarap Jadi Destinasi Wisata Air
Pengembangan yang dilakukan selama ini terkendala akses jalan sempit.
SINGARAJA, NusaBali
Kekayaan air di Desa Panji, Kecamatan, Sukasada, Buleleng, mulai dilirik untuk dikembangkan menjadi Desa Wisata dengan daya tarik wisata air. Rancangan ini terbersit di benak Bupati Putu Agus Suradnyana saat meninjau Banjar Dinas Mekar Sari Desa Panji, Jumat (21/8) pagi.
“Perbekel agar bisa lihat lebih detail potensi desanya. Seperti Panji ini, air dan topografi curam sehingga saya beri saran kepada BUMDes untuk dikembangkan jadi river slide, karena di sini kontinuitas air di musim kemarau juga besar dan ada bangunan pengatur air bisa atur besar atau kecil jadi tidak berbahaya,” jelas Bupati Agus Suradnyana.
Pemerintah desa pun didorong membuat desain pengembangan kawasan wisata tanpa mengganggu pertanian. Pemerintah daerah juga berjanji memberikan kesempatan kepada BUMDes untuk bekerjasama dengan Perusahaan Daerah (PD) Swatantra dalam hal peminjaman modal. Agus Suradnyana juga berjanji membantu penanganan persoalan aksesbilitas yang masih menjadi kendala. Seperti diketahui, untuk mencapai hulu Desa Panji, jalan masih sangat sempit sehingga memerlukan infrastruktur yang memadai sebagai acuan utama pengembangan pariwisata. “Pemerintah tentu memberikan dorongan dalam penyediaan infrastruktur. Kalau mau dikembangkan saya siap membantu,” katanya.
Pelebaran jalan dari pertigaan monumen Bhuwana Kerta Desa Panji ke daerah hulu sedikitnya akan menghabiskan anggaran Rp 7 miliar. Sehingga ke depannya akses jalan menuju hulu desa yang didorong untuk pengembangan wisata air dapat dilalui dengan nyaman karena jalan lebih lebar dari yang sudah ada sekarang ini.
Sementara itu Perbekel Desa Panji, Made Mangku Ariawan mengatakan dengan lampu hijau dan dukungan Pemkab Buleleng, pemerintah Desa Panji menyambut antusias. Dia pun berharap rancangan desa wisata dengan pengembangan wisata air di desanya dapat segera terealisasi. Mantan anggota DPRD Buleleng ini juga mengatakan Desa Panji merupakan desa yang memiliki potensi sumber air yang sangat besar. Bahkan delapan desa tetangga, mengambil sumber air dari Desa Panji. “Desa Panji memang lumbung air Buleleng tengah, ada delapan desa yang sumber airnya dari sini. Sumber mata air di hulu ini memang tidak masalah meski musim kemarau seperti sekarang sehingga kami juga memiliki tugas tetap menjaga kesuburan hutan,” jelas dia.
Hanya saja selama ini pengembangan seperti saran Bupati Agus Suradnyana selama ini masih terkendala akses jalan. Status jalan yang merupakan jalan kabupaten membuat pemerintah desanya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan perbaikan maupun pemeliharaan. Hal tersebut pun menjadi kunci utama dalam pengembangan wisata hulu Buleleng yakni di Wanagiri dan sekitarnya yang memiliki akses langsung ke Desa Panji di bagian hilir. “Harapan kami segera dapat terealisasi sehingga memberikan efek domino pada pemasaran produk pertanian kami juga di sini ada beras organik dan jahe merah. Selain itu potensi desa juga ada sejarah Buleleng cikal bakal perjuangan Raja Panji Sakti sebagai aset budaya yang adi luhung,” jelas Perbekel Mangku Ariawan.*k23
“Perbekel agar bisa lihat lebih detail potensi desanya. Seperti Panji ini, air dan topografi curam sehingga saya beri saran kepada BUMDes untuk dikembangkan jadi river slide, karena di sini kontinuitas air di musim kemarau juga besar dan ada bangunan pengatur air bisa atur besar atau kecil jadi tidak berbahaya,” jelas Bupati Agus Suradnyana.
Pemerintah desa pun didorong membuat desain pengembangan kawasan wisata tanpa mengganggu pertanian. Pemerintah daerah juga berjanji memberikan kesempatan kepada BUMDes untuk bekerjasama dengan Perusahaan Daerah (PD) Swatantra dalam hal peminjaman modal. Agus Suradnyana juga berjanji membantu penanganan persoalan aksesbilitas yang masih menjadi kendala. Seperti diketahui, untuk mencapai hulu Desa Panji, jalan masih sangat sempit sehingga memerlukan infrastruktur yang memadai sebagai acuan utama pengembangan pariwisata. “Pemerintah tentu memberikan dorongan dalam penyediaan infrastruktur. Kalau mau dikembangkan saya siap membantu,” katanya.
Pelebaran jalan dari pertigaan monumen Bhuwana Kerta Desa Panji ke daerah hulu sedikitnya akan menghabiskan anggaran Rp 7 miliar. Sehingga ke depannya akses jalan menuju hulu desa yang didorong untuk pengembangan wisata air dapat dilalui dengan nyaman karena jalan lebih lebar dari yang sudah ada sekarang ini.
Sementara itu Perbekel Desa Panji, Made Mangku Ariawan mengatakan dengan lampu hijau dan dukungan Pemkab Buleleng, pemerintah Desa Panji menyambut antusias. Dia pun berharap rancangan desa wisata dengan pengembangan wisata air di desanya dapat segera terealisasi. Mantan anggota DPRD Buleleng ini juga mengatakan Desa Panji merupakan desa yang memiliki potensi sumber air yang sangat besar. Bahkan delapan desa tetangga, mengambil sumber air dari Desa Panji. “Desa Panji memang lumbung air Buleleng tengah, ada delapan desa yang sumber airnya dari sini. Sumber mata air di hulu ini memang tidak masalah meski musim kemarau seperti sekarang sehingga kami juga memiliki tugas tetap menjaga kesuburan hutan,” jelas dia.
Hanya saja selama ini pengembangan seperti saran Bupati Agus Suradnyana selama ini masih terkendala akses jalan. Status jalan yang merupakan jalan kabupaten membuat pemerintah desanya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan perbaikan maupun pemeliharaan. Hal tersebut pun menjadi kunci utama dalam pengembangan wisata hulu Buleleng yakni di Wanagiri dan sekitarnya yang memiliki akses langsung ke Desa Panji di bagian hilir. “Harapan kami segera dapat terealisasi sehingga memberikan efek domino pada pemasaran produk pertanian kami juga di sini ada beras organik dan jahe merah. Selain itu potensi desa juga ada sejarah Buleleng cikal bakal perjuangan Raja Panji Sakti sebagai aset budaya yang adi luhung,” jelas Perbekel Mangku Ariawan.*k23
1
Komentar