34 Advokat Kawal Verifikasi Paket Surya
Pasangan calon dari jalur Independen, Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya), membentuk tim advokasi brkekuatan 34 advokat untuk mengawall proses verifikasi KTP dukungan menuju Pilkada Buleleng 2017.
Kemudian, Paket Surya menyetorkan tambahan sekitar 47.000 KTP dukunngan. Inilah yang nanti akan diverifikasi KPU Buleleng. Menurut Sukerana, setoran tambahan 47.000 KTP dukungan ini membuat gusar lawan politik Paket Surya. “Sehingga, mulai ada oknum yang berusaha menggagalkan Paket Surya lolos pencalonan ke Pilkada Buleleng 2017. Mulai muncul intimidasi supaya pemilik KTP tidak datang ke tempat verifikasi. Ketika tidak datang, mereka dianggap tak memberikan dukungan ke Paket Surya. Model kayak bergini pasti akan kita lawan,” tandas Sukerana.
Sukerana juga mengatakan, tim advokasi Paket Surya yang akan terjun mengawal verifikasi KTP dukungan terdiri dari para advokat asal Demokrat Buleleng dan Demokrat Bali. ”Ada 34 advokat yang sebagian besar beracara di Denpasar akan terjun,” katanya.
Sukerana pun meminta kepada pihak-pihak yang melakukan intimidasi supaya me-nghentikan cara-cara tersebut. Pasalnya, hal itu merupakan pelanggaran hak azasi. “Bisa diadukan ke ranah pidana, selain juga secara administrasi,” ujar mantan anggota Komisi I DPRD Bali 2009-2010 dari PKPI Dapil Karangasem ini.
Sementara itu, Sekretaris Tim Advokasi Paket Surya, Nyoman Sunarta, mengungkap semua elemen supaya memberikan dukungan untuk berjalannya Pilkada Buleleng 2017 yang demokratis. “Kalau Paket Surya lolos, ini akan menjadi barometer dan contoh bahwa pasangan Independen punya hak dan peluang sama menjadi calon. Yang sudah menyatakan dukungan jangan takut dengan segala macam intimidasi. Kami siap mem-back up,” tegas Sunarta.
Sunarta juga membeber ada oknum anggota DPRD Buleleng asal Kota Singaraja yang membawa daftar pendukung Paket Surya. “Oknum anggota Dewan tersebut diperintahkan mencari orang-orang yang beri dukungan Paket Surya supaya tidak hadir saat verifikasi factual. Hal ini sudah sangat meresahkan dan mencedarai demokrasi di Pilkada Buleleng,” sesal Sunarta. * nat
1
2
Komentar