Musda Ricuh, Era Sukadana Pimpin Golkar Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Gianyar yang digelar di Sekretariat DPD II Golkar Gianyar, Minggu (23/8), diwarnai kericuhan.
Dalam Musda yang berlangsung ricuh ini, Kadek Era Sukadana terpilih sebagai Ketua DPD II Golkar Gianyar 2020-2025, menggantikan Made Dauh Wijana. Kadek Era Sukadana, politisi asal Lingkungan Padangtegal, Kelurahan/Kecamatan Ubud, terpilih sebagai Ketua DPD II Golkar Gianyar dengan mengantongi 8 suara, masing-masing 6 suara dari 6 Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Gianyar, 1 suara dari DPD II Golkar Gianyar, dan 1 suara dari DPD I Golkar Bali.
Sedangk 5 pemegang hak suara lainnya, pilih tidak menggunakan haknya, masing-masing PK Golkar Blahbatuh (1 suara), Kino Pendiri Partai Golkar yakni Kosgoro-MKGR-SOKSI (1 suara), organisasi yang didirikan Partai Golkar yakni AMPG-KPPG (1 suara), organisasi sayap AMPI-Himpunan Wanita Karya-Alhidayah-Satkar Ulama (1 suara), dan Wantimbang Golkar Gianyar (1 suara). Terpilih sebagai Sekretaris DPD II Golkar Gianyar 2020-2025 adalah Made Suteja.
Kadek Era Sukadana dipercaya sebagai Ketua DPD II Golkar Gianyar 2020-2025, menggantikan Made Dauh Wijana yang kini menjabat Sekretaris DPD I Golkar Bali. Pada periode sebelumnya, politisi pengusaha hotel ini menjabat sebagai Bendahara DPD II Golkar Gianyar 2016-2020. Mantan Ketua PK Golkar Ubud 2011-2016 ini juga sempat duduk di DPRD Gianyar 2014-2019.
Sedangkan Made Suteja yang terpilih menjadi Sekretaris DPD II Golkar Gianyar 2020-2025 melalui Musda kemarin, pada periode sebelumnya menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD II Golkar Gianyar 2016-2020. Mantan Ketua PK Golkar Gianyar 2011-2016 ini juga sudah dua periode duduk di kursi DPRD Gianyar (2014-2019, 2019-2024).
Hanya saja terpilihnya Kadek Era Sukadana-Made Suteja dalam Musda Golkar Gianyar, Minggu kemarin, ditingkahi kericuhan. Pasalnya, Ketua AMPG Gianyar, I Gusti Agung Arika Sudewa alias Gung Arika, yang tanpa surat mandat, tiba-tiba menerobos masuk ke Ruang Sidang Musda di Lantai II Sekretariat DPD II Golkar. Akibatnya, sidang dengan agenda utama pertanggungjawaban Ketua DPD II Golkar Gianyar (demisioner) Made Dauh Wijana dan pemilihan Ketua DPD II Golkar yang baru itu kontan memanas.
Adu mulut terjadi antara Gung Arika vs Pimpinan Sidang Musda, Dewa Made Suamba Negara. Gung Arika semakin garang karena tak puas dengan penjelasan Ketua DPD II Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana. Berkali-kali Dewa Suamba Negara yang Wakil Ketua OKK DPD I Golkar Bali mengingatkan Gung Arika agar duduk dan sopan berpendapat. Namun, Gung Arika tetap ngotot agar Musda dipending, dengan alasan menyalahi mekanisme.
Tanda-tanda ricuh mulai terjadi saat Ketua PK Golkar Tampaksiring, I Gusti Ngurah Sena, ditugasi memeriksa surat mandat bagi setiap peserta Musda, Minggu siang pukul 12.00 Wita. Saat itu, Gung Arika dilarang masuk ruang sidang, hingga terjadi adu mulut dengan IGN Sena. “Saya ini tetap sah sebagai Ketua AMPG Gianyar. Kalau memang saya diberhentikan dari jabatan Ketua AMPG, tolong berikan saya surat pemberhentian. Buktinya, saya sampai sekarang tak dapat surat pemberhentian itu,” tandas Gung Arika.
Karena insiden ini, IGN Sena konsultasi dengan Dauh Wijana, yang kemudian diputuskan Gung Arika tetap dilarang masuk ruang sidang Musda. Gung Arika pun tunduk dan meminta salah seorang pengurus AMPG mewakilinya ke ruang sidang. Suasana jadi reda dan sidang dipimpin Dewa Suamba Negara dijalankan normal.
Namun, sekitar pukul 12.50 Wita, Gung Arika justru menerobos masuk ke ruang sidang di Lantai II. Saat itu, sedang dilaksanakan pembacaan dukungan dari 6 PK Golkar untuk Kadek Era Sukadana. Sambil berdiri, Gung Arika mempertanyakan kepada Dewa Suamba Negara selaku pimpinan sidang, kenapa dirinya dilarang masuk sebagai peserta Musda. Gung Arika ngotot minta SK pemberhentian dirinya sebagai Ketua AMPG Gianyar.
Akibatnya, Gung Arika dan Dauh Wijana yang duduk di deretan kursi peserta sidang, terlibat adu mulut. Dauh Wijana menjelaskan bahwa beberapa bulan lalu, Gung Arika telah minta surat pengunduran diri sebagai kader Golkar. Surat itu sebagai salah satu syarat Gung Arika nyalon kedua kalinya dalam Pemilihan Perbekel (Pilkel) Pering, Kecamatan Blahbatuh.
Maka, Sekretaris DPD II Golkar Gianyar (kala itu), Tjokorda Wisnus Parta, memberikan SK penonaktifan Gung Arika di partai. DPD I Golkar Bali pun menerima pengunduran dirinya itu. “Dengan demikian, maka jabatan Ketua AMPG Gianyar itu lowong, karena belum ada reshuffle kepengurusan yang menunggu Musda ini,” jelas Dauh Wijana.
Namun, Gung Arika ngotot mengaku masih menjadi Ketua AMPG Gianyar. Alasannya, sejumlah data administrasi terutama laporan keuangan partai, masih mencantumkan namanya. “Saya datang ke sini (Musda) dengan kebenaran data, bukan asal-asalan,” tandas mantan Perbekel Pering ini. *isa
1
Komentar