nusabali

5 Pegawai Positif Corona, BPKAD Jembrana Ditutup

Update Covid-19 di Bali: 67 Kasus Baru, 72 Sembuh

  • www.nusabali.com-5-pegawai-positif-corona-bpkad-jembrana-ditutup

Diterjang ledakan 20 kasus baru dalam sehari, Pemkab Jembrana siapkan Hotel Jimbarwana sebagai tempat isolasi pasien Covid-19

NEGARA, NusaBali

Pandemi Covid-19 di Kabupaten Jembrana kembali berkecamuk di tengah tengah pemberlakuan adaptasi tatanan kehidupan ers baru. Dalam sehari, Minggu (23/8), dilaporkan terjadi tambahan 20 kasus transmisi lokal, termasuk 5 orang pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jembrana. Akibatnya, Kantor BPKAD ditutup 3 hari, sementara Hotel Jimbarwana di Negara disiapkan menjadi tempat isolasi pasien Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha, mengatakan tambahan 20 kasus baru per Minggu kemarin sebagian besar merupakan penambahan dari hasil tracing kasus terkonfirmasi sebelumnya. Dari jumlah itu, 7 orang di antaranya asal wilayah Kecamatan Melaya, Sisanya, 6 orang dari Kecamatan Negara, 5 orang dari Kecamatan Jembrana, 1 orang dari Kecamatan Mendoyo, dan 1 orang dari Kecamatan Pekutatan.

Menurut Arisantha, dari 20 kasus baru itu, 5 orang merupakan hasil tracing salah satu Kepala Bidang (Kabid) BPKAD Jembrana, yakni perempuan berinisial A yang sudah lebih dulu terkonfirmasi positif Corona, Kamis (20/8) lalu. Sementara 4 orang lagi merupakan pegawai teman satu ruangan di kantor sang Kabid dan 1 orang lagi pegawai di OPD lain.

“Dari swab PCR yang hasilnya sudah keluar, sebenarnya ada 7 orang kontak erat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari tracing ibu berinisial A ini. Yang 2 orang lagi, pegawai auditor dari Denpasar, warga luar Jembrana. Terhadap yang dua orang itu, juga sudah kami koordinasikan ke instansinya yang di Denpasar,” ujar Arisantha di RSUD Negara, Minggu sore.

Selain klaster di BPKAD Jembrana itu, kata Arisantha, juga ada 3 kasus baru dari tracing salah satu Kaur di Kantor Desa Warnasari, Kecamatan Melaya, yang sebelumnya terkonfirmasi positif Corona, Kamis lalu. Dari 3 orang itu, 2 di antaranya merupakan teman sekantor dan 1 orang adalah bidan desa.

Kemudian, tambahan lainnya, ada 1 orang yang merupakan saudara dari pasien pasangan suami istri (pasutri) lansia dari Desa Manistutu, Kecamatan Melaya. Kemudian, ada 1 orang lagi, pengembangan tracing pasien ayah dan anak dari Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. “Jadi, dari sejumlah klaster ini, ada dari klaster perkantoran dan klaster keluarga,” jelas Arisantha yang notabene Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

Menyusul adanya 5 pegawai terkonfirmasi positif Corona, Kantor BPKAD Jembrana pun ditutup selama 3 hari, 24-26 Agustus 2020, untuk sterilisasi. “Selain untuk sterilisasi, penutupan 3 hari itu kami lakukan sambil menunggu hasil uji swab PCR pegawai yang sebelumnya terdeteksi reaktif. Besok (hari ini) jadwalkan kembali ada pengambilan sampel swab untuk pegawai yang reaktif berdsasar rapid test dan biasanya hasil sudah keluar paling lambat 3 hari,”terang Arisantha.

Menurut Arisantha, dari rapid test massal yang dilakukan terhadap seluruh pegawai BPKAD Jembrana, Sabtu (22/8), ada 5 orang yang hasilnya reaktif. Pegawai yang dirapid test itu di luar dari 4 pegawai yang telah langsung diswab sebagai orang kontak erat dengan salah satu Kabid berinisial A yang paling awal positif Covid-19.

Sementara, Sekda Kabupaten Jembrana, I Made Sudiada, mengatakan selama kantor ditutup, para pegawai BPKAD tetap bekerja dari rumah. Menurut Sudiada, Kantor BPKAD Jembrana ditutup untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 lebih luas. Pasalnya, kantor ini juga berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. “Biar dipastikan dulu hasil swab yang reaktif itu,” ujar Sudiada yang juga Sekretaris GTPP Covid-19 Jembrana saat dikonfirmasi NusaBaoi terpisah di Negara, Minggu kemarin.

Disebutkan, Kabid BPKAD berinisial A yang paling awal terkonfirmasi positif Corona itu, diduga tertular di luar Jembrana. Berkaca dari kejadian tersebut, Sudiada berencana perketat aturan bagi seluruh pegawai Pemkab Jembrana yang melakukan perjalanan ke luar daerah. Sebelum kembali bekerja, pegawai yang sempat keluar Jembrana diwajibkan mengikuti rapid test. “Kalau urusan dinas, rapid test akan difasilitasi Dinas Kesehatan. Tetapi kalau di luar urusan dinas, rapid test mandiri. Itu segera akan saya buatkan edaran,” katanya.

Pada hari yang sama, Minggu kemarin, ada 2 pasien Covid-19 di Jembrana yang berhasil sembuh. Mereka adalah bocah usia 8 tahun dan neneknya, asal Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Nenek dan cucunya ini dinyatakan sembuh, setelah menjalani perawatan selama 10 hari di RSUD Negara.

Dengan 20 tambahan pasien baru per Minggu kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Jembrana kini mencapai 103 kasus. Dari jumlah itu, 71 orang telah berhasil sembuh, 31 orang masih dalam perawatan, dan 1 orang lagi meninggal dunia.

Karena ledakan 20 kasus baru kemarin, RSUD Negara tidak bisa menampung semua pasien Covid-19 untuk dirawat. Menurut Direktur RSUD Negara, dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwatha, saat ini hanya tersedia 20 bed. Dari 20 bed itu, kini sudah terisi 18 bed, masing-masing 13 bed diisi pasien positif Corona dan 5 bed diisi pasien suspect. “Kita juga kesulitan menambah bed karena keterbatasan tenaga medis. Satu tenaga medis atau perawat maksimal hanya mampu merawat 5 pasien,” papar Oka Parwatha.

Karena itu, GTPP Covid-19 Jembrana telah menggelar rapat, kemarin siang. Dari rapat yang dipimpin Sekda Kabupaten Jembrana, I Made Sudiada, bersama Kapolres dan Dandim tersebut, diputuskan untuk memanfaatkan Hotel Jimbarwana di Negara sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Menurut Jubir GTPP Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha, dari 20 pasien baru per Minggu kemarin yang menunjukkan gejala sedang dan berat, diprioritaskan menjalani perawatan di RSUD Negara. Sedangkan yang gejala ringan dan tanpa gejala, akan diisolasi di Hotel Jimbarwana milik Pemkab Jembrana.  Kebetulan, Hotel Jimbarwana ini sudah lama kosong. “Buat sementara, 20 pasien baru itu masih isolasi mandiri. Nanti kita lihat yang mana perlu dirawat di rumah sakit dan mana bisa diisolasi di hotel,” papar Arisantha.

Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali per Minggu kemarin ditandai dengan munculnya 67 kasus baru yang semuanya transmisi loikal dan 72 pasien berhasil sembuh. Hanya saja, berdasarkan data yang dirilis GTPP Covid-19 Provinsi Bali, khusus di Jembrana kemarin hanya ada tambahan 5 kasus baru.

Berdasarkan data GTPP Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak per Minggu kemarin terjadi di Kabupaten Bangli mencapai 12 kasus. Disusul kemudian Badung dengan tambahan 10 kasus, Buleleng (10 kasus baru), Kota Denpasar (9 kasus baru), Gianyar (7 kasus baru), Tabanan (6 kasus baru), Karangasem (5 kasus baru), Jembrana (5 kasus baru), dan Klungkung (3 kasus baru).

Dengan tambahan 67 pasien baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 4.513 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 4.122 orang atau 91,34 persen dari total 4.513 kasus positif. Sisanya, 298 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (6,60 persen), 85 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (1,88 persen), dan 8 orang WNA (0,18 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 1.527 kasus, yang mana 1.462 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 615 kasus positif Corona, Bangli (495 kasus), Gianyar (447 kasus), Klungkung (416 kasus), Karangasem (328 kasus), Buleleng (316 kasus), Tabanan (227 kasus), dan Jembrana paling ‘steril’ (dengan 88 kasus).

Pada hari yang sama, Minggu kemarin, juga terdapat tambahan 72 pasien Co-rona di Bali yang berhasil sembuh. Jumlah tambahan pasien sembuh terba-nyak berada di Buleleng mencapai 16 orang. Disusul kemudian di Badung (12 pasien sembuh), Bangli (12 pasien sembuh), Klungkung (12 pasien sembuh), Denpasar (11 pasien sembuh), Gianyar (3 pasien sembuh), dan Tabanan (2 pasien sembuh).

Dengan tambahan 72 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 3.953 orang. Ang-ka kesembuhan di Bali kini mencapai 87,59 persen dari total 4.513 kasus positif. Artinya, masih butuh perjuangan untuk memecahkan rekor kesembuhan tertinggi di Bali yang mencapai 88,17 persen per Senin (17/8) lalu.

Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan sebanyak 508 orang atau 11,26 persen dari total 4.513 kasus positif. Sedangkan jumlah kumulatif pasien Corona di Bali yang meninggal dunia tetap 52 orang atau 1,15 persen dari total 4.513 kasus positif. Mereka terdiri dari 50 orang WNI dan 2 orang WNA. *ode,ind

Komentar