Tiga Kecamatan Alami Gangguan Air
IPA Intake Belusung Dipenuhi Lumpur
Pengurasan akan dilaksanakan SeIasa (25/8) hari ini sekitar pukul 09.00 Wita. Air akan mengalir normal kembali pada Rabu (26/8).
DENPASAR, NusaBali
Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar memastikan akan ada gangguan sementara pengaliran air ke tiga kecamatan, yakni Denpasar Barat, Denpasar Utara, dan Denpasar Timur, Selasa (25/8) hari ini. Gangguan sementara ini akibat dari pengurasan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Intake Belusung yang penuh dengan lumpur.
Dirut Perumda Tirta Sewakadarma, IB Gede Arsana saat dihubungi, Senin (24/8) mengungkapkan, pengurasan IPA Intake tersebut dilakukan karena kondisi lumpur sudah terlalu tinggi yang mengakibatkan terganggunya pengolahan air baku. Selain lumpur juga material pasir yang cukup tinggi dari hulu membuat saluran pipa juga tersumbat yang membuat kendala selama ini.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya akan melakukan pembersihan IPA Intake untuk mengembalikan fungsi pengolahan agar normal kembali. "Banyak sekali pasir dan lumpur datang dari hulu. Dan harus masuk ke tempat pengolahan air baku. Itu sebabnya kenapa kita bersihkan sekarang, kalau tidak dibersihkan sekarang kita akan terhambat pada pengolahan air baku," jelasnya.
IB Arsana mengatakan, dengan proses pembersihan tersebut, pihaknya mohon permakluman kepada masyarakat yang akan terkena imbasnya berupa gangguan pengairan sementara karena pembersihan tersebut. Lokasi yang terimbas dipastikan tiga kecamatan yakni Denpasar Barat, Denpasar Utara, dan Denpasar Timur. Sebab, ketiga wilayah tersebut dialiri air dari IPA Blusung.
Menurut IB Arsana, air akan mengalir normal kembali pada Rabu (26/8) selesai melakukan pembersihan. Selama ini, kata dia, sejak adanya lumpur dan pasir tersebut, pengolahan air baku di IPA Blusung menurun dari biasanya. "Penurunannya tidak signifikan hanya 30 persen, nah itu sebabnya sekarang kita bersihkan agar bisa mengolah secara penuh," imbuhnya.
IB Arsana meminta kepada masyarakat agar memaklumi keadaan tersebut. Pihaknya juga berharap untuk mengantisipasi hal tersebut kembali terjadi, masyarakat harus memikirkan memiliki penampungan air sendiri. Selain antisipasi, hal yang sama juga antisipasi di saat banjir bandang setiap musim penghujan dan kendala kebocoran pipa.
Dengan penampungan tersebut masyarakat tidak khawatir lagi akan kekurangan air saat terjadi gangguan. "Kami sudah berkali-kali mengimbau agar warga bisa menyediakan penampungan. Karena kita tidak tahu kapan bocor kapan banjir bandang terjadi. Kalau sudah ada penampungan tidak perlu lagi khawatir kekurangan air saat kendala terjadi," tandasnya. *mis
Dirut Perumda Tirta Sewakadarma, IB Gede Arsana saat dihubungi, Senin (24/8) mengungkapkan, pengurasan IPA Intake tersebut dilakukan karena kondisi lumpur sudah terlalu tinggi yang mengakibatkan terganggunya pengolahan air baku. Selain lumpur juga material pasir yang cukup tinggi dari hulu membuat saluran pipa juga tersumbat yang membuat kendala selama ini.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya akan melakukan pembersihan IPA Intake untuk mengembalikan fungsi pengolahan agar normal kembali. "Banyak sekali pasir dan lumpur datang dari hulu. Dan harus masuk ke tempat pengolahan air baku. Itu sebabnya kenapa kita bersihkan sekarang, kalau tidak dibersihkan sekarang kita akan terhambat pada pengolahan air baku," jelasnya.
IB Arsana mengatakan, dengan proses pembersihan tersebut, pihaknya mohon permakluman kepada masyarakat yang akan terkena imbasnya berupa gangguan pengairan sementara karena pembersihan tersebut. Lokasi yang terimbas dipastikan tiga kecamatan yakni Denpasar Barat, Denpasar Utara, dan Denpasar Timur. Sebab, ketiga wilayah tersebut dialiri air dari IPA Blusung.
Menurut IB Arsana, air akan mengalir normal kembali pada Rabu (26/8) selesai melakukan pembersihan. Selama ini, kata dia, sejak adanya lumpur dan pasir tersebut, pengolahan air baku di IPA Blusung menurun dari biasanya. "Penurunannya tidak signifikan hanya 30 persen, nah itu sebabnya sekarang kita bersihkan agar bisa mengolah secara penuh," imbuhnya.
IB Arsana meminta kepada masyarakat agar memaklumi keadaan tersebut. Pihaknya juga berharap untuk mengantisipasi hal tersebut kembali terjadi, masyarakat harus memikirkan memiliki penampungan air sendiri. Selain antisipasi, hal yang sama juga antisipasi di saat banjir bandang setiap musim penghujan dan kendala kebocoran pipa.
Dengan penampungan tersebut masyarakat tidak khawatir lagi akan kekurangan air saat terjadi gangguan. "Kami sudah berkali-kali mengimbau agar warga bisa menyediakan penampungan. Karena kita tidak tahu kapan bocor kapan banjir bandang terjadi. Kalau sudah ada penampungan tidak perlu lagi khawatir kekurangan air saat kendala terjadi," tandasnya. *mis
Komentar