Terlalu, Dadong Dagang Buah Ditipu Pakai Uang Mainan
Perempuan berhelm dan pakai masker membeli mangga seharga Rp 5 ribu dengan uang palsu Rp 50 ribu, sehingga mendapat uang susuk Rp 45 ribu.
SINGARAJA, NuaaBali
Kasus penipuan dengan menggunakan uang mainan beberapa kali terjadi di Buleleng. Penipuan dengan modus ini kerap mengincar orang-orang yang sudah lanjut usia. Beberapa waktu lalu peristiwa ini menimpa seorang pedagang canang di Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Buleleng.
Baru-baru ini peristiwa serupa juga menimpa Made Taman, 80, seorang pedagang buah di Lingkungan Banyuning Utara, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Nenek (dadong) yang biasa berjualan di pinggir trotoar Jalan Surapati, Kota Singaraja ini ditipu pembelinya dengan uang mainan, Senin (24/8) pagi sekitar pukul 09.00 Wita.
Saat itu ia didatangi oleh seorang perempuan yang tak dikenal dengan menggunakan helm dan masker untuk membeli buah mangga yang ia jual. Perempuan tersebut menghampiri lapaknya dengan maksud membeli lima buah mangga senilai Rp 5.000. Setelah dibungkuskan oleh Taman, perempuan itu menyerahkan uang mainan pecahan Rp 50.000 berwarna biru.
"Saat itu dia (pelaku) bilang bayar dengan uang Rp 50 ribu, belanja Rp 5 ribu dan minta kembalian Rp 45 ribu," ujarnya saat ditemui NusaBali di kediamannya di Lingkungan Banyuning Utara, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Ketika itu ia belum menyadari bahwa uang yang ada di genggamannya merupakan uang mainan. Namun setelah pelaku tersebut pergi, nenek Taman baru merasa ada yang aneh dengan bentuk uang tersebut. Lantas ia menanyakan kepada salah satu pedagang di sekitar. Setelah diperlihatkan ia diberitahukan ternyata uang tersebut adalah uang mainan. Seketika itu nenek Taman terkejut. "Ternyata uang yang dipakai uang mainan. Yang beli sudah pergi," keluhnya.
Atas kejadian penipuan tersebut nenek Taman memutuskan untuk pulang lebih awal. Biasanya ia berjualan bisa hingga sore hari sekitar pukul 16.00 Wita. Dalam berjualan setiap harinya dari modal hingga hasil penjualan rata-rata ia hanya mendapatkan keuntungan bersih Rp 20.000 hingga Rp 30.000 saja.
Kejadian yang baru pertama kali ia alami itu pun sudah diikhlaskan. Dia pun kembali berbesar hati kepada orang yang tega menipunya. Dengan adanya kejadian tersebut, nenek dengan tiga anak ini mengaku tidak kapok untuk berjualan. Selain berjualan buah ia kadang berjualan daun pisang. Ia pun mengaku setelah kejadian tersebut diunggah oleh seorang warganet dan viral di media sosial ada orang yang berbaik hati memberikannya sejumlah uang.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Sumarjaya dikonfirmasi terpisah mengaku belum mendapat laporan terkait kasus penipuan ini. Ia meminta agar masyarakat memberikan informasi kepada pihak kepolisian apabila terjadi kejadian penipuan. Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak secara cepat upload di media sosial. Karena akan menimbulkan keresahan di masyarakat. "Kalau bisa langsung informasikan kepada kepada pihak yang berwajib sehingga nanti pihak yang berwajib bisa melakukan penyelidikan dengan benar. Kalau diunggah terlebih dahulu, nanti takutnya membuat resah," ujarnya.
Selain itu pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar memeriksa uang dengan baik ketika menerima uang baik dari siapapun. Terkait aksi penipuan tersebut pihaknya mengaku akam menindaklanjuti sekecil apapun potensi kriminal yang terjadi di wilayah Buleleng.*cr75
Kasus penipuan dengan menggunakan uang mainan beberapa kali terjadi di Buleleng. Penipuan dengan modus ini kerap mengincar orang-orang yang sudah lanjut usia. Beberapa waktu lalu peristiwa ini menimpa seorang pedagang canang di Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Buleleng.
Baru-baru ini peristiwa serupa juga menimpa Made Taman, 80, seorang pedagang buah di Lingkungan Banyuning Utara, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Nenek (dadong) yang biasa berjualan di pinggir trotoar Jalan Surapati, Kota Singaraja ini ditipu pembelinya dengan uang mainan, Senin (24/8) pagi sekitar pukul 09.00 Wita.
Saat itu ia didatangi oleh seorang perempuan yang tak dikenal dengan menggunakan helm dan masker untuk membeli buah mangga yang ia jual. Perempuan tersebut menghampiri lapaknya dengan maksud membeli lima buah mangga senilai Rp 5.000. Setelah dibungkuskan oleh Taman, perempuan itu menyerahkan uang mainan pecahan Rp 50.000 berwarna biru.
"Saat itu dia (pelaku) bilang bayar dengan uang Rp 50 ribu, belanja Rp 5 ribu dan minta kembalian Rp 45 ribu," ujarnya saat ditemui NusaBali di kediamannya di Lingkungan Banyuning Utara, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Ketika itu ia belum menyadari bahwa uang yang ada di genggamannya merupakan uang mainan. Namun setelah pelaku tersebut pergi, nenek Taman baru merasa ada yang aneh dengan bentuk uang tersebut. Lantas ia menanyakan kepada salah satu pedagang di sekitar. Setelah diperlihatkan ia diberitahukan ternyata uang tersebut adalah uang mainan. Seketika itu nenek Taman terkejut. "Ternyata uang yang dipakai uang mainan. Yang beli sudah pergi," keluhnya.
Atas kejadian penipuan tersebut nenek Taman memutuskan untuk pulang lebih awal. Biasanya ia berjualan bisa hingga sore hari sekitar pukul 16.00 Wita. Dalam berjualan setiap harinya dari modal hingga hasil penjualan rata-rata ia hanya mendapatkan keuntungan bersih Rp 20.000 hingga Rp 30.000 saja.
Kejadian yang baru pertama kali ia alami itu pun sudah diikhlaskan. Dia pun kembali berbesar hati kepada orang yang tega menipunya. Dengan adanya kejadian tersebut, nenek dengan tiga anak ini mengaku tidak kapok untuk berjualan. Selain berjualan buah ia kadang berjualan daun pisang. Ia pun mengaku setelah kejadian tersebut diunggah oleh seorang warganet dan viral di media sosial ada orang yang berbaik hati memberikannya sejumlah uang.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Sumarjaya dikonfirmasi terpisah mengaku belum mendapat laporan terkait kasus penipuan ini. Ia meminta agar masyarakat memberikan informasi kepada pihak kepolisian apabila terjadi kejadian penipuan. Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak secara cepat upload di media sosial. Karena akan menimbulkan keresahan di masyarakat. "Kalau bisa langsung informasikan kepada kepada pihak yang berwajib sehingga nanti pihak yang berwajib bisa melakukan penyelidikan dengan benar. Kalau diunggah terlebih dahulu, nanti takutnya membuat resah," ujarnya.
Selain itu pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar memeriksa uang dengan baik ketika menerima uang baik dari siapapun. Terkait aksi penipuan tersebut pihaknya mengaku akam menindaklanjuti sekecil apapun potensi kriminal yang terjadi di wilayah Buleleng.*cr75
1
Komentar