51 Pelamar Tak Hadir Tes CAT
Seleksi Tenaga Kesehatan RS Nyitdah, Tabanan
Puluhan pelamar yang tidak hadiri tes CAT, diperkirakan karena takut menangani pasien Covid-19.
TABANAN, NusaBali
Seleksi tenaga kesehatan untuk di UPTD RS Nyitdah menggunakan sistem computer assisted test (CAT) yang berlangsung dari Senin (24/8) di Kantor Regional X BKN Bali di Denpasar telah berakhir pada Selasa (25/8). Dari total 316 pelamar yang berhak ikuti tes, ada 51 orang tidak hadir. Alasan ketidakhadiran mereka tidak jelas, namun diprediksi karena takut bertugas di RS Nyitdah yang merupakan rumah sakit darurat penanganan Covid-19.
Adapun rincian pelamar yang tidak hadir, tenaga perawat dari 180 pelamar, 23 orang yang tidak hadir. Bidan dari 84 pelamar, 16 orang tidak hadir. Analis dari 55 pelamar, yang tidak hadir 6 orang. Sanitarian dari jumlah pelamar 25 orang, yang tidak hadir 3 orang. Apoteker dari jumlah pelamar 9 orang, yang tidak hadir 3 orang. Asisten apoteker dari jumlah pelamar 2 orang seluruhnya hadir, dan Tenaga Elektromedik hanya ada 1 pelamar, hadir. Sehingga total yang mengikuti tes CAT sebanyak 265 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan dr Nyoman Suratmika, menjelaskan tes CAT sudah berlangsung selama dua hari. Tes CAT dilakukan secara bergelombang. Dalam satu gelombang diikuti 53 orang. “Hari ini (Selasa kemarin) tes selesai, ada total 51 orang yang tidak hadir,” ujar dr Suratmika, Selasa kemarin.
Kata dr Suratmika, alasan mereka yang tidak hadir tidak diketahui. Namun diprediksi kemungkinan besar tidak mau atau takut bertugas di RS Nyitdah yang dijadikan rumah sakit darurat penanganan Covid-19. “Yang tidak hadir sudah dipastikan gugur. Sama seperti seleksi administrasi lalu, banyak tidak lolos karena tidak menyertakan surat pernyataan bersedia ditugaskan di RS darurat Covid-19,” tegas dr Suratmika.
Dengan kondisi tersebut, sebanyak 265 orang akan mengikuti petunjuk lebih lanjut dari panitia. Dalam rekrutmen tenaga kesehatan penanganan Covid-19 akan dilengkapi tes wawancara untuk mengetahui kompetensi pelamar. “Untuk tanggal tes wawancara kemungkinan Senin depan. Tanggal pengumuman kelulusan masih akan dibahas di rapat,” imbuh dr Suratmika.
Sementara terkait dengan upah yang akan diterima oleh tenaga kesehatan ini, diakui dr Suratmika mendekati angka upah minimum regional (UMR) atau sekitar Rp 2,5 juta per bulan. “Yang jelas mendekati UMR,” tandasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Tabanan melakukan rekrutmen tenaga kesehatan karena kekurangan tenaga dalam penanganan pasien Covid-19. Tenaga yang diperlukan sebanyak 74 orang yang nantinya bertugas menangani pasien Covid-19 di UPTD RS Nyitdah, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri.
Selama ini dalam menangani pasien Covid-19, RS Nyitdah bekerjasama dengan tenaga kesehatan di BRSU Tabanan. Tenaga kesehatan yang sekarang direkrut, awal September mendatang diprediksi sudah mulai bertugas. *des
Adapun rincian pelamar yang tidak hadir, tenaga perawat dari 180 pelamar, 23 orang yang tidak hadir. Bidan dari 84 pelamar, 16 orang tidak hadir. Analis dari 55 pelamar, yang tidak hadir 6 orang. Sanitarian dari jumlah pelamar 25 orang, yang tidak hadir 3 orang. Apoteker dari jumlah pelamar 9 orang, yang tidak hadir 3 orang. Asisten apoteker dari jumlah pelamar 2 orang seluruhnya hadir, dan Tenaga Elektromedik hanya ada 1 pelamar, hadir. Sehingga total yang mengikuti tes CAT sebanyak 265 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan dr Nyoman Suratmika, menjelaskan tes CAT sudah berlangsung selama dua hari. Tes CAT dilakukan secara bergelombang. Dalam satu gelombang diikuti 53 orang. “Hari ini (Selasa kemarin) tes selesai, ada total 51 orang yang tidak hadir,” ujar dr Suratmika, Selasa kemarin.
Kata dr Suratmika, alasan mereka yang tidak hadir tidak diketahui. Namun diprediksi kemungkinan besar tidak mau atau takut bertugas di RS Nyitdah yang dijadikan rumah sakit darurat penanganan Covid-19. “Yang tidak hadir sudah dipastikan gugur. Sama seperti seleksi administrasi lalu, banyak tidak lolos karena tidak menyertakan surat pernyataan bersedia ditugaskan di RS darurat Covid-19,” tegas dr Suratmika.
Dengan kondisi tersebut, sebanyak 265 orang akan mengikuti petunjuk lebih lanjut dari panitia. Dalam rekrutmen tenaga kesehatan penanganan Covid-19 akan dilengkapi tes wawancara untuk mengetahui kompetensi pelamar. “Untuk tanggal tes wawancara kemungkinan Senin depan. Tanggal pengumuman kelulusan masih akan dibahas di rapat,” imbuh dr Suratmika.
Sementara terkait dengan upah yang akan diterima oleh tenaga kesehatan ini, diakui dr Suratmika mendekati angka upah minimum regional (UMR) atau sekitar Rp 2,5 juta per bulan. “Yang jelas mendekati UMR,” tandasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Tabanan melakukan rekrutmen tenaga kesehatan karena kekurangan tenaga dalam penanganan pasien Covid-19. Tenaga yang diperlukan sebanyak 74 orang yang nantinya bertugas menangani pasien Covid-19 di UPTD RS Nyitdah, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri.
Selama ini dalam menangani pasien Covid-19, RS Nyitdah bekerjasama dengan tenaga kesehatan di BRSU Tabanan. Tenaga kesehatan yang sekarang direkrut, awal September mendatang diprediksi sudah mulai bertugas. *des
1
Komentar