Tujuh Paket Pelatihan Terancam Batal
AMLAPURA, NusaBali
Pemerintah pusat berikan jatah 20 paket pelatihan ketrampilan kepada UPTD Balai Latihan Kerja Kabupaten Karangasem.
Namun karena adanya pandemi Covid-19, sebanyak 13 paket pelatihan yang telah berjalan. Sisanya lagi 7 paket pelatihan terancam batal karena anggaran dari APBN belum turun. Kepala UPTD BLK Karangasem, I Komang Eli Kusuma, mengatakan sebanyak 7 paket yang belum berjalan yakni processing (teknis membuat roti), desain grafis, listrik, mekanik sepeda motor, teknisi AC, kitchen, dan food and beverage service. Sedangkan 13 paket programnya berjalan yang telah tuntas melakukan pelatihan sebanyak 6 paket, sisanya 7 paket masih berlangsung. Khusus untuk paket processing (membuat roti) hanya pertemuannya 18 kali, yang lainnya 33 kali pertemuan.
Instruktur untuk administrasi perkantoran yakni I Putu Heri Partadi dan Antonius Edy Kurniawan, instruktur processing Sugiatna, instruktur menjahit Hadwitya Handayani, instruktur kitchen I Wayan Suyasa, dan instruktur desain grafis I Putu Hari Partadi. Tahun lalu dapat kuota 40 paket, sebanyak 33 paket dari APBN dan 7 paket dari dana APBD. “Jika datang surat pemberitahuan dari Kementerian Tenaga Kerja untuk melanjutkan pelatihan 7 paket, kami lanjutkan kalau anggaran telah dikirim. Jika tidak, maka 7 paket kegiatan tidak dilaksanakan,” kata Komang Eli.
Kadis Tenaga Kerja Karangasem, I Nyoman Suradnya, mengatakan sebanyak 13 paket kegiatan yang telah berjalan itu sebenarnya cukup lama menunggu waktu karena ada pandemi Covid-19. Guna melanjutkan kegiatan, terlebih dahulu minta izin GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 Karangasem, kemudian kegiatannya mengikuti protokol kesehatan. Jika ada peserta dari daerah tengah menjalani karantina mandiri, maka peserta itu tidak diizinkan ikut pelatihan. “Saya juga berharap agar sisa 7 paket kegiatan bisa berjalan, sehingga membuka peluang calon tenaga kerja menjadi terampil,” harap Nyoman Suradnya. *k16
1
Komentar