Investor Jerman Diminta Relokasi Investasi ke RI
JAKARTA, NusaBali
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengundang dan siap memfasilitasi masuknya investor dari Jerman dan negara Eropa lainnya untuk melakukan relokasi investasi ke Indonesia.
"BKPM memiliki Satuan Tugas (Satgas) khusus yang berdedikasi untuk memfasilitasi dan memberikan layanan end-to-end bagi investor yang akan melakukan relokasi. Kami siap bekerja sama dengan KBRI Berlin untuk membantu fasilitasi investor ke Indonesia," kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Ikmal Lukman, dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (25/8).
Pernyataan itu disampaikan Ikmal dalam webinar yang diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin (KBRI Berlin) bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dan BKPM pada Senin (24/8).
Ikmal menuturkan pemerintah Indonesia juga berkomitmen menyediakan kawasan-kawasan ekonomi yang memudahkan investor melakukan relokasi investasi, diantaranya Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, 15 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), 4 Free Trade Zone (FTZ), dan 10 Bali Baru, hingga 118 kawasan industri skala besar.
Berbagai insentif dan kemudahan pun ditawarkan untuk meningkatkan daya saing Indonesia, khususnya dalam menghadapi negara tetangga, termasuk insentif seperti tax holiday, tax allowance, import duty dan kemudahan lainnya untuk mendukung relokasi investasi ke Indonesia.
Ikmal menegaskan Indonesia sebagai tempat yang tepat untuk melakukan relokasi investasi. Potensi pasar domestik dan akses terhadap pasar regional yang menjanjikan juga menjadi daya tarik Indonesia dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN.
Dalam catatan BKPM, sepanjang 2015-2019 investasi Uni Eropa ke Indonesia mencapai 15,1 miliar dolar AS, di mana Jerman menempati posisi ke lima dengan investasi sebesar 949 juta dolar AS. *ant
Komentar