Disdik Rancang Kuota Gratis 10 Gb/Bulan Belajar Online
SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung tengah merancang bantuan kuota internet gratis 10 Gb/bulan per siswa.
Bantuan ini untuk pemberlajaran secara online atau daring (dalam jaringan). Karena selama ini sebagian besar orangtua siswa kewalahan biaya untuk membeli kuota belajar daring di tengah pandemi Covid-19. Lebih-lebih, orangtua yang kehilangan pekerjaan karena dirumahkan.
Bantuan itu dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility dari Telkom. Bantuan kuota internet 10 Gb/bulan itu mulai direalisasikan pada 1 September 2020. "Untuk teknisnya nanti kami akan atur," ujar Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan, saat dihubungi Rabu (26/8).
Untuk bulan selanjutnya, yakni Oktober 2020, Telkom memberikan keringanan biaya kuota yakni untuk kuota 11 Gb cukup membayar Rp 5.000. Untuk biaya kuota Rp 5.000 itu akan dibayarkan lewat dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). "Bantuan ini diberikan kepada 18.000 siswa SMP-SMA/SMK, dan 27.000 siswa SD kelas IV, V, VI," ujarnya.
Kata Dewa Darmawan, untuk pelajaran tatap muka terutama di Kecamatan Nusa Penida yang sudah masuk zona hijau, masih dilakukan kajian dan harus ada pernyataan secara tertulis dari orang tua siswa. Namun, berdasarkan hasil kajian itu nanti akan diambil langkah selanjutnya oleh bupati. "Kami di Disdik tetap akan melaporkan sesuai kajian untuk sejauh mana kesiapan sekolah," katanya.
Sementara itu, pantauan di lapangan 30 siswa berkumpul di areal Polsek Klungkung, Desa Akah, Kecamatan Klungkung, sejak beberapa bulan lalu. Mereka mencari wifi gratis. Hal ini untuk meringankan biaya pembelian kuota dalam proses pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19. "Kalau belajar di rumah saya tidak punya kuota, maka saya memanfaatkan wifi di sini (Polsek) untuk belajar," ujar seorang pelajar SMP, Made Andika Pramana.
Kapolsek Klungkung Kompol I Nyoman Suparta mengatakan anak-anak yang notabene pelajar ini memang kerap berkumpul di sekitar Polsek Klungkung sejak beberapa bulan ini, jumlahnya hingga 30 orang. “Biasanya dari pukul 07.00 Wita sudah ramai anak-anak yang ke sini, yang memanfaatkan wifi ini lebih banyak yang tinggal di sekitar sini. Mulai dari SD bahkan mahasiswa juga ada," ujarnya.
Dengan kondisi ekonomi seperti ini, tentunya berat kalau harus membeli kuota internet. Kalau ke balai banjar yang ada internetnya, cukup jauh. Oleh karena itu Kapolsek tidak berkeberatan meski banyak anak-anak dan remaja yang memanfaatkan Wifi Polsek Klungkung. Bahkan dia mengaku telah menyediakan meja serta kursi di sekitar Polsek Klungkung agar bisa digunakan anak-anak saat mengikuti pembelajaran online. *wan
Bantuan itu dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility dari Telkom. Bantuan kuota internet 10 Gb/bulan itu mulai direalisasikan pada 1 September 2020. "Untuk teknisnya nanti kami akan atur," ujar Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan, saat dihubungi Rabu (26/8).
Untuk bulan selanjutnya, yakni Oktober 2020, Telkom memberikan keringanan biaya kuota yakni untuk kuota 11 Gb cukup membayar Rp 5.000. Untuk biaya kuota Rp 5.000 itu akan dibayarkan lewat dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). "Bantuan ini diberikan kepada 18.000 siswa SMP-SMA/SMK, dan 27.000 siswa SD kelas IV, V, VI," ujarnya.
Kata Dewa Darmawan, untuk pelajaran tatap muka terutama di Kecamatan Nusa Penida yang sudah masuk zona hijau, masih dilakukan kajian dan harus ada pernyataan secara tertulis dari orang tua siswa. Namun, berdasarkan hasil kajian itu nanti akan diambil langkah selanjutnya oleh bupati. "Kami di Disdik tetap akan melaporkan sesuai kajian untuk sejauh mana kesiapan sekolah," katanya.
Sementara itu, pantauan di lapangan 30 siswa berkumpul di areal Polsek Klungkung, Desa Akah, Kecamatan Klungkung, sejak beberapa bulan lalu. Mereka mencari wifi gratis. Hal ini untuk meringankan biaya pembelian kuota dalam proses pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19. "Kalau belajar di rumah saya tidak punya kuota, maka saya memanfaatkan wifi di sini (Polsek) untuk belajar," ujar seorang pelajar SMP, Made Andika Pramana.
Kapolsek Klungkung Kompol I Nyoman Suparta mengatakan anak-anak yang notabene pelajar ini memang kerap berkumpul di sekitar Polsek Klungkung sejak beberapa bulan ini, jumlahnya hingga 30 orang. “Biasanya dari pukul 07.00 Wita sudah ramai anak-anak yang ke sini, yang memanfaatkan wifi ini lebih banyak yang tinggal di sekitar sini. Mulai dari SD bahkan mahasiswa juga ada," ujarnya.
Dengan kondisi ekonomi seperti ini, tentunya berat kalau harus membeli kuota internet. Kalau ke balai banjar yang ada internetnya, cukup jauh. Oleh karena itu Kapolsek tidak berkeberatan meski banyak anak-anak dan remaja yang memanfaatkan Wifi Polsek Klungkung. Bahkan dia mengaku telah menyediakan meja serta kursi di sekitar Polsek Klungkung agar bisa digunakan anak-anak saat mengikuti pembelajaran online. *wan
1
Komentar